Dalam ajang bergengsi tahunan ini, pelajar SMAN 81 Jakarta bersaing dengan membawa lini produk fesyen ramah lingkungan, Taska.
Fesyen ini terbuat dari bahan daur ulang 700 kilogram limbah ban dan memberdayakan enam pengrajin di Jakarta dan Bandung, sehingga tercipta beragam produk inovatif menarik, mulai dari tas, dompet, clutch, hingga lanyard.
Produk tas mereka juga dilengkapi dengan fitur GPS tracker untuk keamanan yang terhubung langsung dengan telepon genggam dan fitur mix and match untuk memberikan rekomendasi padu padan berpakaian.
Berkat keunikan tersebut, Sievasco SC berhasil menjual 420 unit produk dan memperoleh pendapatan bisnis hingga Rp 67 juta selama delapan bulan beroperasi.
Kepiawaian mengelola bisnis secara berkelanjutan itulah yang membuat Sievasco SC sukses mengungguli sembilan perusahaan siswa dari tujuh negara di regional Asia Pasifik, termasuk India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Baca juga: Ciptakan Lingkungan Pendidikan Toleran, Peran Guru Harus Diperkuat
Melalui bisnis ini, mereka berupaya untuk mengajak generasi muda untuk segera mengambil aksi nyata dalam membangun dunia yang lebih baik, adil, dan berkelanjutan.
Tentunya, partisipasi dalam kompetisi Asia Pasifik memberikan pengalaman yang inspiratif karena mereka dapat bertemu dan bertukar ide dengan pengusaha muda dari berbagai negara.
"Kami akan terus mengembangkan Sievasco SC hingga ke kompetisi global nanti,” ungkap President Director Sievasco SC Naura Tsabita Wibowo.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya