Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bicara di Depan Akademisi UI, Dirut Jasa Marga Ungkap Strategi Layanan Mudik

Kompas.com, 10 Juni 2023, 06:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) tbk Subakti Syukur mengungkapkan strategi pengelolaan jalan tol dalam melayani arus lalu lintas mudik-balik Lebaran 2023.

Menurut Subakti, Jasa Marga sebagai operator jalan tol terbesar di Indonesia harus mampu mempersiapkan strategi dan mitigasi selama masa arus mudik dan balik setiap tahunnya.

Selain berkolaborasi dan berkoordinasi dengan para stakeholder, Jasa Marga juga melakukan berbagai persiapan di antaranya perhitungan proyeksi lalu lintas, menghitung v/c ratio, distribusi lalu lintas, rekayasa lalu lintas, penyediaan infrastruktur, armada operasional hingga personel yang siap siaga 24 jam.

"Kami menyusun strategi peningkatan pelayanan Lebaran 2023, salah satunya meningkatkan kapasitas lajur dengan alternatif jalur fungsional dan melakukan pelebaran satu lajur di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, dari tiga lajur menjadi empat lajur di kedua arahnya,” jelas Subakti, dalam acara CEO Talks Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) 2023, Jumat (9/6/2023).

Baca juga: Jasa Marga Sabet Sekaligus Pertahankan Predikat Gold Tol Hijau Indonesia

Subakti juga mengungkapkan, berdasarkan perhitungan indikator lalu lintas dengan teknologi berbasis Intelligent Transport System, Jasa Marga mampu memberikan perhitungan volume lalu lintas secara real time sehingga dapat dijadikan dasar dalam keputusan pengaturan lalu lintas oleh Kepolisian, baik contraflow maupun one way.

“Jasa Marga sebagai Perusahaan modern juga menerapkan Good Corporate Governance yang mendorong pengelolaan perusahaan secara profesional, transparan dan efisien yang juga dilengkapi dengan pengelolaan risiko dan sumber daya yang lebih efektif,” tambah Subakti.

Kehadiran Subakti sebagai pembiara CEO Talks merupakan tindak lanjut dari kerja sama PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan Universitas Indonesia (UI) dalam pengembangan di bidang pendidikan.

Dekan FIA UI Chandra Wijaya mengatakan, acara ini untuk memperkenalkan mahasiswa dengan dunia kerja, salah satunya yang dipelajari dalam saat ini, yaitu bisnis industri jalan tol melalui Jasa Marga, sebelum memulai karir setelah lulus dari perguruan tinggi.

Baca juga: Jasa Marga Gandeng UMK Mitra Binaan Berpartisipasi dalam Inacraft 2023

“Apa yang disampaikan oleh Pak Subakti ini dapat dijadikan pembelajaran yang baik kepada para mahasiswa,” ujar Chandra.

Sebelumnya, Jasa Marga telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan UI dan menjajaki kerjasama pengembangan di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Dengan kerjasama ini diharapkan dapat membantu Perseroan dalam mewujudkan upaya jalan tol berkelanjutan serta dapat memaksimalkan peran dan kontribusi para pihak bagi Bangsa dan Negara.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
Pemerintah
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Pemerintah
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Pemerintah
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Swasta
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Swasta
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Pemerintah
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
LSM/Figur
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Swasta
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
Pemerintah
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Pemerintah
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
BUMN
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
LSM/Figur
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Pemerintah
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Pemerintah
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau