Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perluas Pasar Ekspor, Maxindo Pamerkan Produk Berbasis Umbi-umbian di Dua Negara

Kompas.com - 09/06/2023, 21:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam upaya makin memperluas negara tujuan ekpor dan memperkenalkan produk unggulan, PT Maxindo Karya Anugerah (Maxindo) mengikuti dua pameran bertaraf internasional di dua negara, Belanda, dan Amerika Serikat.

Pameran pertama yang diikuti adalah Private Label Manufacturers Association (PLMA) di Kota Amsterdam. PLMA merupakan pameran dagang internasional “World of Private Label” untuk industri makanan dan minuman (Mamin).

Marketing Director PT Maxindo Karya Anugerah Garrett Kartono menjelaskan, pameran berskala internasional yang  diselenggarakan pada 23-24 Mei 2023 ini khusus menampilkan produk-produk private label.

Telah berlangsung lebih dari 35 tahun, PLMA menyatukan pengecer dengan produsen untuk membantu mereka menemukan produk baru, membuat kontak baru, dan menemukan ide.

Masyarakat di Eropa dan dunia menyambut antusias acara yang diikuti 2.600 perusahaan dari 70 negara dan dikunjungi 15.000 orang dari 120 negara.

Baca juga: Mubazir Makanan di Indonesia Tinggi, Butuh Penanganan Menyeluruh

“Keikutsertaan Maxindo di pameran internasional ini bertujuan untuk terus memperkenalkan produk-produk unggulan yang berorientasi ekspor dan telah dipasarkan di 27 negara di dunia,” tutur Garret dalam rilis pers, Jumat (9/6/2023).

Selain itu, minat konsumen internasional terhadap produk makanan minuman (mamin) asal Indonesia, juga makin meningkat dari tahun ke tahun.

Pada PLMA tahun ini, Maxindo menampilkan berbagai produk antara lain, raw pellets yang berbasis umbi-umbian khas Indonesia, dan juga gingerlime crackers, vegan prawn crackers, corn crisps, serta produk-produk lainnya.

Adapun pameran kedua yang diikuti adalah Sweet & Snack Expo 2023 pada 22-25 Mei, di McCormick Place, Chicago, Amerika Serikat.

Sweets & Snacks Expo merupakan perdagangan permen dan makanan ringan terbesar dan terlengkap di Amerika. Ajang ini diikuti oleh 700 perusahaan internasional dan dihadiri 16.000 pengunjung

“Di kedua pameran tersebut, kami mendapatkan konsumen potensial besar baru yang akan kami segera tindak lanjuti. Konter kami dikunjungi 100 konsumen potensial. Produk-produk kami juga mendapat perhatian dari peritel besar Amerika seperti Costco dan Circle K," cetus Garret.

Di era globalisasi ini, minat konsumen di Amerika dan Eropa terhadap makanan eksotis dan berkualitas tinggi semakin meningkat.

Baca juga: Ayomakan dan Kitabisa Sebar 1.000 Paket Makanan Berbuka Puasa

Salah satu tren terbaru yang memikat hati konsumen adalah eksplorasi bahan makanan tradisional dari berbagai belahan dunia.

Garrett menuturkan, Amerika dan Eropa merupakan pasar yang sangat beragam dan penuh dengan kesadaran akan kesehatan. Konsumen semakin menyadari manfaat kesehatan dari makanan yang alami dan natural.

"Dan umbi-umbian menjadi pilihan yang menarik, karena mengandung banyak serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang penting bagi kesehatan dan keseimbangan nutrisi,” jelas Garrett.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

LSM/Figur
Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

BUMN
Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Pemerintah
Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Pemerintah
Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Swasta
Google Beli 100.000 Sertifikat Karbon dari Proyek 'Biochar' di India

Google Beli 100.000 Sertifikat Karbon dari Proyek "Biochar" di India

Swasta
Bencana Hidrometeorologi Ekstrem Risiko Terbesar 10 Tahun ke Depan

Bencana Hidrometeorologi Ekstrem Risiko Terbesar 10 Tahun ke Depan

LSM/Figur
Mencairnya Es Antarktika Bisa 'Bangunkan' 100 Gunung Berapi Bawah Laut

Mencairnya Es Antarktika Bisa "Bangunkan" 100 Gunung Berapi Bawah Laut

LSM/Figur
Grab-BYD Kerjasama Sediakan 50.000 GrabCar Listrik di Asia Tenggara

Grab-BYD Kerjasama Sediakan 50.000 GrabCar Listrik di Asia Tenggara

Swasta
Menteri Lingkungan Hidup: Limbah Makan Bergizi Gratis Akan Jadi Kompos

Menteri Lingkungan Hidup: Limbah Makan Bergizi Gratis Akan Jadi Kompos

Pemerintah
Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Anjlok 50 Persen akibat Perubahan Iklim

Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Anjlok 50 Persen akibat Perubahan Iklim

LSM/Figur
Perdagangan Karbon Internasional di RI Sempat Terkendala Peraturan Ini

Perdagangan Karbon Internasional di RI Sempat Terkendala Peraturan Ini

Pemerintah
Perdagangan Karbon, Upaya Pemerintah Ubah 'Aset Hijau' Jadi Pendorong Ekonomi Berkelanjutan

Perdagangan Karbon, Upaya Pemerintah Ubah "Aset Hijau" Jadi Pendorong Ekonomi Berkelanjutan

Pemerintah
Tanam Mangrove Ditarget 1.500 Hektare Lahan Setahun ke Depan

Tanam Mangrove Ditarget 1.500 Hektare Lahan Setahun ke Depan

Pemerintah
2,48 Juta Karbon dari Indonesia Dijual ke Luar Negeri Mulai 20 Januari

2,48 Juta Karbon dari Indonesia Dijual ke Luar Negeri Mulai 20 Januari

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau