Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juara Asia Pasifik, SMAN 81 Jakarta Siap Melaju ke Kompetisi Bisnis Global

Kompas.com, 10 Juni 2023, 08:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Sievasco Student Company (SC) dari SMAN 81 Jakarta mengharumkan nama Indonesia dengan menjuarai kompetisi bisnis pelajar "2023 Junior Achievement (JA) Asia Pacific Company of the Year Competition", yang digelar JA Asia Pacific 29 Mei-2 Juni 2023, di New Delhi, India.

Selain keluar sebagai juara pertama, mereka menyabet dua penghargaan lainnya, yaitu Product of the Year (Produk Terbaik) dan the Best Business Video (Video Bisnis Terbaik).

Capaian gemilang ini membuat para pelajar SMAN 81 Jakarta tersebut mampu mengalahkan batas prestasi yang pernah ditorehkan pelajar Indonesia sejak kali pertama kompetisi ini diadakan tahun 2011.

Sebagai perusahaan siswa terbaik di Asia Pasifik, Sievasco SC akan kembali berkompetisi dengan tim pemenang dari kawasan Afrika, Amerika Serikat, Amerika Latin, Eropa, dan Timur Tengah untuk memperebutkan mahkota tertinggi kelompok bisnis pelajar terbaik dunia "JA Worldwide De La Vega Global Entrepreneurship Awards", Februari 2024.

Baca juga: Tingkatkan Fasilitas Pendidikan di Bantar Gebang, Mandiri Sekuritas Salurkan Donasi Rp 50 Juta

SMAN 81 Jakarta merupakan bagian dari sekolah penerima manfaat inisiatif edukasi kewirausahaan OBH Combi Kalahkan Batas Youth Entrepreneurship Program yang diimplementasikan Prestasi Junior Indonesia bersama PT Combiphar dan OBH Combi.

Melalui program ini, pelajar SMA dan SMK di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta memperoleh pengetahuan dan keterampilan praktis kewirausahaan yang dibutuhkan untuk mewujudkan ide bisnis.

Para pelajar diberdayakan untuk memenuhi kebutuhan dan memecahkan masalah di masyarakat dan lingkungan melalui bisnis yang mereka operasikan di sekolah.

Senior Vice President Marketing & International Operations PT Combiphar Weitarsa Hendarto mengungkapkan rasa bangganya dengan kesuksesan yang diraih Sievasco SC dalam kompetisi tersebut.

Hal ini membuktikan bahwa keterampilan, wawasan, dan bimbingan yang mereka dapatkan selama mengikuti program sangat bermanfaat dalam menggali potensi dan mengasah kompetensi bisnis mereka.

PT Combiphar melalui produk OBH Combi mendukung program ini sebagai bagian dari kampanye ‘OBH Combi Kalahkan Batas’.

Baca juga: ESB dan Foodizz Dukung Keberlanjutan Bisnis UMKM Kuliner Juara Lokal

Program ini berfokus untuk memotivasi masyarakat Indonesia, termasuk generasi muda, dalam mengalahkan batasan yang dihadapi mulai dari usia masih belia, lalu melangkah ke prestasi tingkat nasional, dan bahkan memenangkan tingkat region Asia Pacific.

"Kami berkomitmen untuk mendukung para pelajar SMAN 81 Jakarta ini agar siap terus melaju dan mencetak prestasi di kancah internasional," dalam rilis pers, Jumat (9/6/2023).

Academic Advisor and Operations Counsel Prestasi Junior Indonesia Robert Gardiner menambahkan, melalui program ini, para pelajar tidak hanya memperoleh pengalaman pertama berwirausaha tetapi juga memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi berbagai tantangan.

Di tengah situasi pemulihan pascapandemi, pengusaha muda ini menciptakan bisnis yang menguntungkan sekaligus tetap mengedepankan misi sosial dan lingkungan, dengan ambisi untuk membantu membangun komunitas yang lebih baik melalui bisnis mereka.

"Kami berharap upaya berkelanjutan yang PJI lakukan dengan dukungan mitra sponsor, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia, serta Dinas Pendidikan di berbagai wilayah ini dapat terus menjadi wadah lahirnya wirausaha muda baru Indonesia," cetus Robert.

Baca juga: Mengenal Tujuan 4 SDGs: Pendidikan Berkualitas

Dalam ajang bergengsi tahunan ini, pelajar SMAN 81 Jakarta bersaing dengan membawa lini produk fesyen ramah lingkungan, Taska.

Fesyen ini terbuat dari bahan daur ulang 700 kilogram limbah ban dan memberdayakan enam pengrajin di Jakarta dan Bandung, sehingga tercipta beragam produk inovatif menarik, mulai dari tas, dompet, clutch, hingga lanyard.

Produk tas mereka juga dilengkapi dengan fitur GPS tracker untuk keamanan yang terhubung langsung dengan telepon genggam dan fitur mix and match untuk memberikan rekomendasi padu padan berpakaian.

Berkat keunikan tersebut, Sievasco SC berhasil menjual 420 unit produk dan memperoleh pendapatan bisnis hingga Rp 67 juta selama delapan bulan beroperasi.

Kepiawaian mengelola bisnis secara berkelanjutan itulah yang membuat Sievasco SC sukses mengungguli sembilan perusahaan siswa dari tujuh negara di regional Asia Pasifik, termasuk India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Baca juga: Ciptakan Lingkungan Pendidikan Toleran, Peran Guru Harus Diperkuat

Melalui bisnis ini, mereka berupaya untuk mengajak generasi muda untuk segera mengambil aksi nyata dalam membangun dunia yang lebih baik, adil, dan berkelanjutan.

Tentunya, partisipasi dalam kompetisi Asia Pasifik memberikan pengalaman yang inspiratif karena mereka dapat bertemu dan bertukar ide dengan pengusaha muda dari berbagai negara.

"Kami akan terus mengembangkan Sievasco SC hingga ke kompetisi global nanti,” ungkap President Director Sievasco SC Naura Tsabita Wibowo.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
Pemerintah
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Pemerintah
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Pemerintah
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Swasta
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Swasta
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Pemerintah
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
LSM/Figur
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Swasta
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
Pemerintah
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Pemerintah
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
BUMN
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
LSM/Figur
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Pemerintah
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Pemerintah
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau