Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciptakan Lingkungan Pendidikan Toleran, Peran Guru Harus Diperkuat

Kompas.com - 22/03/2023, 15:39 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia adalah negara yang sangat beragam, baik dari segi budaya, agama, bahasa, maupun etnis.

Sudah seyogianya, keragaman tersebut harus dijaga dan dikelola untuk menciptakan lingkungan masyarakat yang harmonis, damai, dan berkeadilan.

Kepala Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Rusprita Putri Utami mengatakan, di dunia pendidikan, nilai-nilai keragaman harus dipupuk melalui pendidikan karakter.

Salah satunya yaitu dengan mengajarkan sikap saling menghargai dan menghormati perbedaan.

Baca juga: 3 Pesan Kunci Majukan Pendidikan dari Rakernas LPTNU

Sebagai generasi penerus bangsa, peserta didik harus dibekali pengetahuan dan pemahaman tentang keragaman.

"Dalam hal ini, guru memiliki peranan sangat penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang toleran dan mencintai keragaman,” ujar Rusprita seperti dikutip dari laman Kemendikbud, Rabu (22/3/2023).

Menurutnya, Puspeka telah melaksanakan program penguatan kapasitas bagi para guru dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai keragaman.

Program tersebut berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbudristek.

Program peningkatan kapasitas itu dilakukan pada tahun 2022 dan telah menjangkau 5.211 peserta Program Guru Penggerak serta 28.254 peserta Program Pendidikan Profesi Guru.

Untuk semakin mempercepat proses pengimbasan, pada tahun 2022, telah terbentuk 110 guru fasilitator nNsional yang bertugas melatih 1.737 peserta didik di 20 provinsi tentang wawasan kebinekaan global melalui Modul Keterampilan Jitu Jadi Warga Abad 21.

Sementara itu, dalam program peningkatan kapasitas guru tersebut, pembelajaran dibuat dalam bentuk gamifikasi yang seolah-olah mengajak peserta berpetualang dan berefleksi di setiap destinasinya.

"Kita ingin mengajak para guru untuk sama-sama belajar tentang keragaman dengan cara yang menyenangkan. Harapannya, cara ini akan lebih efektif dan bisa diimplementasikan juga ketika para guru ini mengajarkan ke para siswa di sekolahnya masing-masing,” tutur Rusprita.

Hal senada dikemukakan Tokoh Kebinekaan Indonesia Alissa Wahid. Menurutnya, peran dunia pendidikan khususnya para guru sangat penting dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan dengan saling menghormati dan menghargai perbedaan.

Ada beberapa prinsip dalam mewujudkan toleransi yaitu prinsip keadilan dan menghormati orang lain. Selain itu, perlunya menumbuhkan prinsip kerja sama di dalam ruang sekolah.

"Seperti kita tahu, iklim keragaman harus dibangun secara terus-menerus,” tuntas Alissa.

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau