JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia adalah negara yang sangat beragam, baik dari segi budaya, agama, bahasa, maupun etnis.
Sudah seyogianya, keragaman tersebut harus dijaga dan dikelola untuk menciptakan lingkungan masyarakat yang harmonis, damai, dan berkeadilan.
Kepala Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Rusprita Putri Utami mengatakan, di dunia pendidikan, nilai-nilai keragaman harus dipupuk melalui pendidikan karakter.
Salah satunya yaitu dengan mengajarkan sikap saling menghargai dan menghormati perbedaan.
Baca juga: 3 Pesan Kunci Majukan Pendidikan dari Rakernas LPTNU
Sebagai generasi penerus bangsa, peserta didik harus dibekali pengetahuan dan pemahaman tentang keragaman.
"Dalam hal ini, guru memiliki peranan sangat penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang toleran dan mencintai keragaman,” ujar Rusprita seperti dikutip dari laman Kemendikbud, Rabu (22/3/2023).
Menurutnya, Puspeka telah melaksanakan program penguatan kapasitas bagi para guru dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai keragaman.
Program tersebut berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbudristek.
Program peningkatan kapasitas itu dilakukan pada tahun 2022 dan telah menjangkau 5.211 peserta Program Guru Penggerak serta 28.254 peserta Program Pendidikan Profesi Guru.
Untuk semakin mempercepat proses pengimbasan, pada tahun 2022, telah terbentuk 110 guru fasilitator nNsional yang bertugas melatih 1.737 peserta didik di 20 provinsi tentang wawasan kebinekaan global melalui Modul Keterampilan Jitu Jadi Warga Abad 21.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.