Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 2 Juli 2023, 14:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bumi Serpong Damai Tbk atau BSDE hingga saat ini merupakan satu-satunya pengembang properti yang mendapat Environment Social and Governance (ESG) Star dari Bursa Efek Indonesia (BEI).

Prestasi ini diraih berkat pencapaian sejumlah metrik dalam menjalankan operasional perusahaan. Mulai dari peningkatan efisiensi energi rata-rata sebesar 30-37 persen, peningkatan efisiensi air rata-rata sebesar 25-40 persen, dan pengurangi emisi karbon rata-rata 600-1000 ton per tahun.

Selain itu, BSDE juga telah dan tengah mengembangkan sejumlah bangunan sehat dengan menggunakan bahan ramah lingkungan.

Bahkan, semua gedung di BSD Green Office Park, BSD City, telah memenangkan penghargaan energi dan properti Nasional dan Internasional.

Baca juga: Sinarmas Land Pastikan Seluruh Rantai Pasokan Terapkan Prinsip ESG

Di antaranya Sertifikasi Bangunan Hijau, FIABCI Awards, ASEAN Energy Awards, Soebroto Awards, Property Guru Awards, CSR Awards dan Sustainability Award.

Tak hanya itu, sertifikasi bangunan hijau oleh Greenmark dan Greenship yang merepresentasikan pembangunan rendah karbon juga telah dikantongi, sebagai buah dari penerapan sejumlah program ramah lingkungan, dan program peningkatan kapasitas.

Perusahaan juga telah menginisiasi berbagai program yang mengimplementasikan aspek ESG secara konsisten dan bertanggung jawab.

“Penerapan aspek ESG sudah menjadi keharusan bagi perusahaan yang ingin meningkatkan profitabilitas, karena hal itu juga mencerminkan kepedulian terhadap lingkungan dan keberlanjutan bisnis perusahaan," tulis BSDE yang dikutip dari laman BEI, Minggu (2/7/2023).

Sebagai pengembang properti terintegrasi Perusahaan memiliki tanggung jawab besar untuk mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan, menjadi pemberi kerja dengan kesempatan yang sama, dan menciptakan ruang hidup dan kerja yang memungkinkan masyarakat tempat kami beroperasi menjadi sejahtera.

Baca juga: Sinarmas Land Incar Penurunan Emisi Karbon 35 Persen Tahun 2034

Untuk mendukung hal tersebut, BSDE telah berkomitmen untuk menerapkan SDGs dalam operasional, melalui komitmen dan tujuan yang terbaik di kelas real estat; perubahan iklim dan lingkungan; patronase masyarakat dan pendidikan yang berkelanjutan.

"Dalam rangkaian proses produksi kami, produk diproduksi dengan penuh tanggung jawab, mulai dari persiapan bahan baku, proses pembangunan hingga purna jual," tulis BSDE lagi.

Perusahaan memastikan seluruh rantai pasokan perusahaan menerapkan prinsip-prinsip ESG. Hal ini karena prinsip ESG semakin memainkan peranan penting bagi operasi bisnis perusahaan di Indonesia sebagai tolak ukur kemajuan keberlanjutan dan dampak etis dari suatu investasi perusahaan.

Untuk diketahui, selain BSDE, perusahaan tercatat lainnya yang mendapatkan ESG Star Listed Companies dari BEI adalah PT AKR Corporindo Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Unilever Indonesia Tbk.

ESG Star Listed Companies merupakan bagian dari upaya BEI mendorong pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) PBB, melalui serangkaian inisiatif Keuangan Berkelanjutan.

Baca juga: ESG: Pengertian, Pentingnya, dan Kriterianya

BEI juga ingin menciptakan Pasar Modal yang inklusif dan berdaya saing global, serta menjadi katalis untuk mewujudkan sektor ekonomi Indonesia yang sehat, stabil, dan tumbuh berkelanjutan.

BEI menjadi bagian dari Sustainable Stock Exchanges (SSE) pada 18 April 2019. SSE sendiri merupakan wadah bursa efek global untuk mendorong terciptanya transparansi dari perusahaan atas kegiatan yang berkontribusi dalam penyelesaian masalah terkait ESG.

Peluncuran indeks fokus ESG, ESG Leaders pada 14 Desember 2020 dan SRI-KEHATI pada 8 Juni 2009, bertujuan untuk meningkatkan transparansi kinerja ESG Perusahaan Tercatat dan mendorong implementasi target keberlanjutan sebagai bagian dari proses pengambilan keputusan Investor.

BEI juga berolaborasi dengan Sustainalytics untuk memberikan skor ESG untuk perusahaan terdaftar (listed company).

Penerbitan Laporan Keberlanjutan BEI, berdasarkan Peraturan OJK No. 51/POJK.03/2017 dan standar pelaporan Global Reporting Inititive (GRI).

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Banjir Sumatera dan Amanah Kolektif Menjaga Ruang Hidup
Banjir Sumatera dan Amanah Kolektif Menjaga Ruang Hidup
Pemerintah
Survei: 32 Persen CEO Indonesia Klaim Perusahaannya Terapkan Keberlanjutan
Survei: 32 Persen CEO Indonesia Klaim Perusahaannya Terapkan Keberlanjutan
Swasta
Kemenhut: Gelondongan Terbawa Banjir Berasal dari Pohon Lapuk dan Kemungkinan 'Illegal Logging'
Kemenhut: Gelondongan Terbawa Banjir Berasal dari Pohon Lapuk dan Kemungkinan "Illegal Logging"
Pemerintah
Ironi Banjir Besar di Sumatera, Saat Cuaca Ekstrem Bertemu Alih Fungsi Lahan
Ironi Banjir Besar di Sumatera, Saat Cuaca Ekstrem Bertemu Alih Fungsi Lahan
Pemerintah
ADB: Asia Perlu 1,7 Triliun Dollar AS Per Tahun untuk Respons Perubahan Iklim
ADB: Asia Perlu 1,7 Triliun Dollar AS Per Tahun untuk Respons Perubahan Iklim
LSM/Figur
Kemenhut Ancam Pidanakan Pihak yang Tak Serahkan Lahan TN Tesso Nilo
Kemenhut Ancam Pidanakan Pihak yang Tak Serahkan Lahan TN Tesso Nilo
Pemerintah
Kasus Campak Global Naik, 30 Juta Anak Tak Dapat Vaksin
Kasus Campak Global Naik, 30 Juta Anak Tak Dapat Vaksin
Pemerintah
Viral Kayu Gelondongan Hanyut Saat Banjir, Kemenhut Telusuri Asalnya
Viral Kayu Gelondongan Hanyut Saat Banjir, Kemenhut Telusuri Asalnya
Pemerintah
Menundukkan Etno-Egoisme dalam Perjuangan Ekologis
Menundukkan Etno-Egoisme dalam Perjuangan Ekologis
Pemerintah
Banjir di Sumatera, Tutupan Hutan Kian Berkurang akibat Alih Fungsi Lahan
Banjir di Sumatera, Tutupan Hutan Kian Berkurang akibat Alih Fungsi Lahan
Pemerintah
Ketimpangan Struktur Penguasaan Tanah jadi Akar Konflik Agraria di Indonesia
Ketimpangan Struktur Penguasaan Tanah jadi Akar Konflik Agraria di Indonesia
LSM/Figur
Pemerintah Diminta Revisi Peta Kawasan Hutan yang Sebabkan Konflik Agraria
Pemerintah Diminta Revisi Peta Kawasan Hutan yang Sebabkan Konflik Agraria
Pemerintah
Wamenhut Bantah Banjir di Sumatera karena Proyek Food Estate
Wamenhut Bantah Banjir di Sumatera karena Proyek Food Estate
Pemerintah
Nihil Insentif, RI Tak Bisa Adopsi EPR Model Eropa
Nihil Insentif, RI Tak Bisa Adopsi EPR Model Eropa
Swasta
Banyak Kapal Masih Cemari Lingkungan Meski Aturan Ketat
Banyak Kapal Masih Cemari Lingkungan Meski Aturan Ketat
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau