KOMPAS.com – Environmental, social, and governance (ESG) belakangan menjadi topik hangat yang banyak diperbincangkan dan menjadi sorotan oleh berbagai pihak, tak terkecuali perusahaan.
Lantas apa yang dimaksud dengan ESG? Dilansir dari Investopedia, ESG adalah seperangkat standar yang dipakai oleh investor yang sadar mengenai keberlanjutan untuk menilai perangai perusahaan yang kemudian dipakai untuk menyaring potensi investasi.
Dalam ESG terdapat tiga pilar yaitu environmental atau menjaga lingkungan, social atau dampak positif untuk sosial alias masyarakat sekitar, dan governance atau tata kelola dan kepemimpinan yang baik.
Pilar environmental menilai bagaimana perusahaan menjaga lingkungan termasuk kebijakan-kebijakan perusahaan yang diambil untuk melawan pemanasan global dan perubahan iklim.
Pilar social menilai bagaimana perisahaan mengelola hubungan dengan karyawan, pemasok, pelanggan, dan masyarakat di sekitar perusahaan.
Pilar governance menilai kepemimpinan perusahaan, gaji level eksekutif, audit, kontrol internal, dan hak pemegang saham.
Baca juga: Di RUPST, Bentoel Paparkan Capaian Bidang ESG Sepanjang 2022
Kenapa ESG penting? ESG dinilai penting karena menjadi instumen bagi investor untuk menyaring perusahaan sekaligus mendorong perusahaan untuk bertindak secara bertanggung jawab.
Saat ini, banyak reksa dana dan broker saham yang menawarkan produk-produk investasi yang menerapkan prinsip ESG.
ESG juga dapat mengawasi perusahaan induk agar tidak terlibat dalam praktik-praktik yang berisiko dan tidak etis.
Dilansir dari situs web Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ESG juga merupakan salah satu parameter dalam Sustainable Development Goals (SDGs) .
Baca juga: PwC Indonesia: Prinsip ESG Harus Masuk ke Dalam Tujuan IPO Perusahaan
SDGs memiliki 17 tujuan dan 169 target yang hendak dicapai pada 2030 sebagai agenda global pembangunan berkelanjutan dan dengan prinsip no-one left behind alias tidak ada yang tertinggal.
Di Indonesia, ke-17 tujuan SDGs drangkum menjadi empat pilar besar yaitu Pilar Pembangunan Sosial, Pilar Pembangunan Ekonomi, Pilar Pembangunan Lingkungan, dan Pilar Pembangunan Hukum dan Tata kelola.
ESG mengedepankan kegiatan pembangunan atau investasi atau bisnis yang berkelanjutan.
Setiap aktivitas maupun pengambilan keputusan hendaknya dapat menerapkan secara penuh ketiga pilar dalam ESG yaitu environmental, social, dan governance.
Baca juga: Bank Mandiri Catatkan Pembiayaan di Sektor ESG Rp 232 Triliun
Ada beberapa kriteria bagi perusahaan yang hendak menerapkan ESG dalam lini bisnisnya. Masih dilansir dari situs web OJK, berikut kriteria-kriteria ESG.
Perusahaan mempertimbangkan dampak operasional bisnisnya terhadap lingkungan. Kriteria dalam environmental meliputi:
Baca juga: Bank Mandiri Catatkan Pembiayaan di Sektor ESG Rp 232 Triliun
Perisahaan mempertimbangkan hubungan dan reputasinya terhadap stakeholder yang meliputi masyarakat, komunitas, pemasok, konsumen, karyawan dan pihak terkait dari perusahaan.
Selain itu, bagaimana aksi perusahaan dalam membina stakeholder. Kriteria dalam social meliputi:
Baca juga: BNP Paribas AM Luncurkan Reksa Dana BNP Paribas Indonesia ESG Equity
Perusahaan mempertimbangkan prinsip tata kelola dalam mengatur dirinya sendiri. Kriteria dalam governance meliputi:
Baca juga: Reksa Dana ESG Milik Danareksa Investment Management Cetak Imbal Hasil 6,8 Persen
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya