Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Hijau Bisa Ciptakan 1,66 Juta Lapangan Kerja per Tahun

Kompas.com - 12/08/2023, 17:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

 

KOMPAS.comInvestasi hijau diprediksi akan menciptakan jutaan lapangan pekerjaan per tahunnya di masa depan.

Hal tersebut disampaikan Direktur Lingkungan Hidup Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Medrilzam dalam seminar bertajuk "Bridging the Cross-Sectoral Gap in Pursuing More Ambitious Climate Targets in Indonesia", Kamis (10/8/2023).

Seminar tersebut digelar oleh lembaga think tank energi Institute for Essential Services Reform (IESR).

Baca juga: Resep Sukses Stockholm, Kota Paling Hijau dan Berkelanjutan di Dunia

Medrilzam menyampaikan, potensi lapangan kerja yang tercipta dari investasi hijau adalah 1,66 juta lapangan kerja per tahun pada 2045.

Di sisi lain, dibutuhkan jumlah investasi rata-rata sebesar Rp 2,377 triliun rupiah per tahun dari 2025 hingga 2045.

“Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, diperlukan kebijakan yang mengarah pada penguatan pembiayaan inovatif hijau seperti blended finance, impact investment, carbon tax, dan lainnya,” kata Medrilzam dikutip dari siaran pers IESR.

Medrilzam menuturkan, intervensi ekonomi hijau dengan pembangunan rendah karbon akan meningkatkan daya dukung lingkungan.

Baca juga: Ekonomi Hijau Jadi Prioritas Kerja Sama Indonesia-Korea Selatan

Selain itu, pembangunan rendah karbon akan menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) seiring mendorong pertumbuhan PDB rata-rata Indonesia tahun 2022-2045 harus mencapai 6 sampai 7 persen.

Analisis Kebijakan Ahli Muda Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Ferike Indah Arika mengatakan, butuh pembiayaan inovatif selain APBN untuk mitigasi dan adaptasi iklim.

Dia mengutarakan, akumulasi pendanaan untuk mitigasi perubahan iklim yang diperlukan dalam rentang 2018 hingga 2030 mencapai Rp 4,002 triliun.

Jumlah tersebut masih jauh lebih kecil dari pada kebutuhan investasi untuk kebijakan ekonomi hijau.

“APBN yang dipantau alokasinya untuk kegiatan mitigasi dan adaptasi masih jauh antara dari yang kita punya dan yang dibutuhkan,” ujar Ferike.

Baca juga: PLTS Raksasa 2,6 GWp Dibangun di Australia, Produksi Hidrogen Hijau

“Ketimpangan kebutuhan pendanaan yang besar ini, tentu saja tidak bisa hanya dipenuhi oleh APBN yang terbatas,” sambungnya.

Sementara itu, Analis Kebijakan Ahli Madya Direktorat Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Nurcahyanto berucap, sektor energi berupaya memangkas emisi GRK.

Salah satu upaya mengurangi emisi GRK dari sektor energi adalah mengakhiri operasional pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara.

Nurcahyanto mengucapkan, rencananya ada 4,8 gigawatt (GW) PLTU batu bara yang dipensiunkan dini pada 2030.

Rencana tersebut tertuang dalam rancangan peta jalan dan disampaikan pada Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves), Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan PT PLN untuk mendapatkan tanggapan.

Baca juga: Inisiatif Energi Hijau Semen Tonasa Dapat Apresiasi Internasional

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

AI Bisa Prediksi Kemungkinan Migrasi yang Disebabkan Iklim

AI Bisa Prediksi Kemungkinan Migrasi yang Disebabkan Iklim

LSM/Figur
Kesenjangan Gender di Sektor Pendidikan STEM Masih Tinggi

Kesenjangan Gender di Sektor Pendidikan STEM Masih Tinggi

Pemerintah
Kasus “Greenwashing” Turun untuk Pertama Kalinya dalam 6 Tahun

Kasus “Greenwashing” Turun untuk Pertama Kalinya dalam 6 Tahun

Swasta
Di Masa Depan, Peluang Pekerjaan Berbasis Kelestarian Lingkungan Sangat Besar

Di Masa Depan, Peluang Pekerjaan Berbasis Kelestarian Lingkungan Sangat Besar

LSM/Figur
Bumi Makin Banyak Tunjukkan Tanda-Tanda Krisis Iklim

Bumi Makin Banyak Tunjukkan Tanda-Tanda Krisis Iklim

Pemerintah
Proyek Pompa Hidram MMSGI di Kolam Pascatambang Jadi Sumber Air Bersih untuk Warga

Proyek Pompa Hidram MMSGI di Kolam Pascatambang Jadi Sumber Air Bersih untuk Warga

Swasta
IESR: Transisi Energi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

IESR: Transisi Energi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

LSM/Figur
Ekonomi Restoratif Dinilai Paling Tepat untuk Indonesia, Mengapa?

Ekonomi Restoratif Dinilai Paling Tepat untuk Indonesia, Mengapa?

LSM/Figur
Populasi Satwa Liar Global Turun Rata-rata 73 Persen dalam 50 Tahun

Populasi Satwa Liar Global Turun Rata-rata 73 Persen dalam 50 Tahun

LSM/Figur
Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Pemerintah
Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

LSM/Figur
Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Pemerintah
Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Swasta
Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

LSM/Figur
Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau