KOMPAS.com – Developer asal Australia, Provaris Energy, berencana membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) raksasa dengan kapasitas 2,6 gigawatt peak (GWp) untuk memproduksi green hydrogen atau hidrogen hijau.
Proyek tersebut dinamakan Tiwi H2, terletak di Kepulauan Tiwi di Northern Territory Australia dengan luas 2.640 hektar. PLTS raksasa tersebut ditargetkan dapat beroperasi pada 2027.
Jika sudah beroperasi, PLTS raksasa tersebut diprediksi akan menhasilkan energi listrik lebih dari 5.000 gigawatt jam (GWh) energi bersih per tahun, sebagaimana dilansir PV Magazine.
Baca juga: 5 Upaya Mencegah PLTS Atap Dicuri
Listrik yang dihasilkan PLTS tersebut akan disalurkan melalui transimisi dengan tegangan 275 kilovolt (kV) yang membentang 30 kilometer ke produksi hidrogen dan kawasan ekspor.
Produksi hidrogen hijau dari Tiwi H2 diharapkan dapat mencapai 90.000 ton per tahun dengan energi listrik yang disuplai dari PLTS.
Direktur Eksekutif sekaligus Chief Development Officer Provaris Energy Garry Triglavcanin mengatakan, perusahaan senang dengan pekerjaan yang dilakukan hingga saat ini.
Dia menambahkan, mengamankan perjanjian lahan dengan para pemangku kepentingan di Pulau Tiwi akan menjadi langkah penting berikutnya.
Baca juga: Potensi Besar, ASEAN Didorong Perkuat Kerja Sama Kembangkan PLTS
“Setelah hasil yang memuaskan tercapai, FEED (front-end engineering design) dan studi teknik lebih lanjut direncanakan untuk mendorong proyek menuju financial close, yang ditargetkan pada akhir 2024,” kata Triglavcanin.
“Dengan dukungan dari pemangku kepentingan utama, program pengembangan proyek masih memungkinkan produksi dan ekspor hidrogen pertama yang ditargetkan Provaris pada akhir 2027,” sambungnya.
Provaris Energy mengatakan, pernyataan dampak lingkungan sekarang sedang disiapkan dengan penyerahan yang direncanakan awal 2024.
Sementara itu, draf perjanjian proyek dan lahan telah diserahkan ke Dewan Tanah Tiwi.
Perusahaan mengatakan, pihaknya telah memulai diskusi dengan sejumlaqh partner joint venture yang potensial untuk pengembangan proyek hingga FEED dan keputusan investasi akhir di waktu yang akan datang.
Baca juga: Komitmen Keberlanjutan, Danone Pasang PLTS Atap di Pabrik Klaten
Hidrogen hijau yang diproduksi di fasilitas Proyek Tiwi H2 diharapkan akan diekspor ke kawasan Asia-Pasifik, dengan fokus khusus ke Jepang, Korea Selatan, Singapura, dan China.
Sebelumnya, Provaris Energy mengumumkan pihaknya akan bekerja sama dengan perusahaan Norwegia Prodtex untuk membangun dan menguji tangki prototipe pengangkutan dan penyimpanan hidrogen.
Provaris Energy mengatakan, perusahaan telah memberikan kontrak kepada Prodtex untuk menguji tangki prototipe pembawa hidrogen gas terkompresi miliknya, H2NEO, dan penyimpanan terapung, H2Leo.
Kedua belah pihak juga telah menandatangani perjanjian untuk bareng-bareng mengembangkan fasilitas produksi dan fabrikasi pembangunan tangki hidrogen terkompresi yang sepenuhnya otomatis di Norwegia.
Fasilitas produksi tangki ditargetkan mulai beroperasi pada pertengahan 2025.
Baca juga: PLTS Tambak Garam Terbesar di Dunia Resmi Beroperasi, Luas Setara 1.868 Lapangan Sepak Bola
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya