Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

INA dan Pollination Kolaborasi Gali Potensi Solusi "Nature-Based" di Indonesia

Kompas.com, 19 Agustus 2023, 22:44 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejalan dengan komitmen global untuk mendukung upaya mitigasi perubahan iklim, Indonesia Investment Authority (INA) dan Pollination, firma global yang berfokus pada investasi, penasihat, dan solusi untuk perubahan iklim, menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU).

Kolaborasi ini melambangkan langkah signifikan menuju pemanfaatan kekuatan Nature-Based Solutions (NBS), strategi yang menggunakan kapasitas alami ekosistem untuk menyerap emisi karbon, meningkatkan keanekaragaman hayati, dan mendorong pertumbuhan sosial-ekonomi.

Dengan posisi yang unik, Indonesia memiliki potensi NBS berbiaya rendah terbesar kedua di dunia, yang mencakup 75 persen stok karbon di Asia Tenggara.

MoU ini menjadi langkah awal untuk kerja sama dalam sektor NBS di Indonesia, ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Upaya ini juga selaras dengan aspirasi global dan Indonesia untuk emisi nol bersih, dan sejalan dengan target Paris Agreement.

Baca juga: Besarnya Emisi Karbon Jadi Momentum Menuju Transportasi Bersih

Tujuannya untuk membatasi kenaikan suhu global hingga maksimum 1,5 derajat Celsius dan mengurangi emisi gas rumah kaca setidaknya 31 persen melalui upaya domestik atau hingga 43 persen dengan dukungan internasional pada tahun 2030.

Komitmen INA dalam hal ini terlihat melalui fokusnya pada sektor transformasi dan energi hijau yang memainkan peran krusial dalam transisi hijau Indonesia.

Kolaborasi ini semakin diperkuat oleh sikap progresif Pemerintah Indonesia terhadap mekanisme perdagangan karbon, baik di dalam negeri maupun internasional.

Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 tahun 2021 dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) Nomor 21 tahun 2022 telah membentuk dasar untuk penetapan harga karbon di dalam negeri dan partisipasi di pasar karbon internasional.

Permen LHK Nomor 7 tahun 2023 tentang Tata Cara Perdagangan Karbon Sektor Kehutanan yang belum lama ini diterbitkan lebih lanjut menetapkan pedoman untuk perdagangan karbon di sektor kehutanan, memberikan jalur yang jelas untuk inisiatif mitigasi perubahan iklim yang komprehensif.

Baca juga: Sejumlah Provinsi Komitmen Pembangunan Rendah Karbon

Menerapkan NBS berupa konservasi, peningkatan pengelolaan lahan, dan kegiatan restorasi untuk meningkatkan penyimpanan karbon, menawarkan cara bagi Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan menciptakan penyerap karbon.

Langkah-langkah ini menekankan peran yang semakin besar dari NBS dalam strategi iklim Indonesia.

Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah mengatakan, dengan pendekatan yang berfokus pada transformasi dan energi hijau, ditambah dengan keahlian mendalam Pollination dalam solusi perubahan iklim, INA melihat jalur yang konkret untuk menghasilkan kredit karbon yang signifikan dan mendorong investasi berbasis alam.

"Kami berkomitmen untuk bekerja sejalan dengan aturan Pemerintah, memprioritaskan tujuan yang terukur dan dapat dicapai," ujar Ridha, dikutip Kompas.com, dari siaran pers bersama, Sabtu (19/8/2023).

Chief Executive Officer Pollination Martijn Wilder menambahkan, mencapai emisi nol bersih secepat yang kita butuhkan akan memerlukan pemanfaatan maksimal dari peluang yang disediakan oleh NBS.

Baca juga: IKN Berkomitmen Jadi Kota Rendah Emisi Karbon

"Kami sangat optimistis mengenai kemampuan Indonesia untuk menginisiasi dan menyelenggarakan proyek-proyek berkualitas tinggi, yang sangat dicari oleh investor global, serta untuk mengimplementasikannya dalam skala yang diperlukan," ucap Martijn.

Tujuan Pollination bukan hanya untuk menarik investor global, namun juga untuk membantu Indonesia mencapai target nasionalnya, menciptakan peluang ekspor tambahan jika diperlukan, dan yang paling penting, menghasilkan dampak positif bagi lingkungan alam Indonesia dan rakyatnya.

Berdasarkan ketentuan MoU, baik INA maupun Pollination berkomitmen untuk mengidentifikasi peluang-peluang investasi, mengembangkan proyek-proyek berbasis alam, dan meningkatkan perencanaan strategis untuk pembiayaan dan investasi dalam NBS.

Kemitraan ini menunjukkan tujuan bersama keduanya untuk membuka potensi dari berbagai solusi alam, bertujuan untuk memberikan hasil yang nyata dan berdampak.

Baca juga: Kurangi Emisi Karbon, Amartha Tanam 1.000 Mangrove di Pesisir Pantai Morodemak

Melalui kerja sama kami dengan Pollination, tujuan INA tidak hanya untuk mendorong pertumbuhan signifikan dalam carbon offset, yang merupakan salah satu komponen penting dalam melawan perubahan iklim, tetapi juga memastikan proyek-proyek kami menciptakan manfaat sosial-ekonomi yang nyata.

INA berupaya menciptakan nilai yang lebih dari sekadar pengurangan CO2, yaitu untuk berkontribusi terhadap keanekaragaman hayati, dan memberikan keuntungan bagi masyarakat setempat.

"Semua upaya ini sejalan dengan komitmen kami dalam mendorong Indonesia menuju ekonomi yang lebih hijau dan berkelanjutan," cetus Ridha.

MoU ini mencerminkan keterbukaan INA untuk mengeksplorasi semua peluang guna memaksimalkan manfaat dari NBS.

Dengan memanfaatkan keahlian Pollination yang komprehensif dalam mencari deal, uji tuntas, pengembangan proyek, dan sumber dayanya yang luas, INA berharap dapat memberikan kontribusi signifikan pada upaya keberlanjutan global.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
Pemerintah
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Swasta
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
Pemerintah
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
LSM/Figur
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar 'Langkah Membumi Ecoground 2025'
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar "Langkah Membumi Ecoground 2025"
Swasta
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
BUMN
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
Pemerintah
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
LSM/Figur
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Pemerintah
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
Pemerintah
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
Pemerintah
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
LSM/Figur
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
Pemerintah
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau