Ke-6 inisiatif strategis tersebut meliputi, sentralisasi proses kredit konsumer dan komersial, sentralisasi proses operasional ke wilayah dan kantor pusat, dan optimalisasi kantor cabang pembantu (KCP) yang tidak produktif.
Kemudian implementasi sales center yang fokus pada penjualan KPR emerging affluent, implementasi KCP UMKM serta implementasi pengembangan BTN Mobile dan Digital Mortgage Ecosystem.
Salah satu transformasi terbesar yang dijalankan Bank BTN adalah mengubah fungsi kantor cabang menjadi lebih fokus kepada bisnis daripada kegiatan operasional.
BTN juga melakukan substitusi layanan ke digital channel sejak 2019 dengan menutup 157 outlet dan KCP yang dinilai tidak produktif, menjadi 612 outlet dan KCP.
Nixon menuturkan, branch transformation telah diimplementasikan sejak April 2022 dan menunjukkan hasil maksimal pada produktivitas dan efisiensi.
Selain branch transformation, Nixon juga menyebut performa digital channel BTN sampai dengan Semester I-2023 tumbuh secara signifikan yang didorong oleh pengembangan mobile banking, QRIS Merchant, serta EDC.
Baca juga: Kenali Sejarah Munculnya ESG, Bermula Sejak 1990-an
Hingga saat ini jumlah pengguna New BTN Mobile tercatat 621.00 user, BTN Properti telah dikunjungi 28,7 juta visitor, sedangkan di BTN Properti for Developer ada sekitar 7.940 developer yang telah menjadi member aplikasi tersebut.
Berbekal transformasi yang dilakukan, BTN menargetkan pertumbuhan kredit 10 persen yang ditopang oleh KPR Subsidi, KPR Non-subsidi dan kredit high yield.
Fee Based Income ditargetkan sebesar Rp 2 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 10 persen dengan fokus pada peningkatan Giro dan Tabungan, NPL di bawah tiga persen, dan Cost to Income Ratio (CIR) kurang dari 50 persen di mana beban operasional hanya tumbuh sekitar enam persen.
Nixon sendiri memperkirakan kondisi perbankan pada 2024 mendatang akan semakin membaik. Dengan indikator makro yang semakin kondusif, kondisi perekonomian dan perbankan nasional pada tahun 2024 diprediksi akan semakin membaik yang akan didorong oleh beberapa stimulus.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya