Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 30 Agustus 2023, 20:00 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Director and Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison Muhammad Danny Buldansyah mengatakan, saat ini Indosat telah menjangkau lebih dari 80 persen populasi di seluruh Nusa Tenggara (Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat).

Jangkauan hingga 80 persen populasi itu berkat penambahan pemancar jaringan (sites) dan kapasitas internet yang meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan tahun 2022 lalu.

"Khusus di Kota Kupang, NTT jaringan Indosat bahkan sudah menjangkau 100 persen populasi untuk kemudahan akses informasi dan membuka peluang tanpa batas," ungkap dalam kegiatan Festival Literasi Digital yang digelar di Auditorium Politeknik Negeri Kupang, Rabu (30/8/2023).

Baca juga: Perkuat Literasi, Holding Mind Id PTBA Gelar Srikandi Mengajar, Srikandi Menginspirasi

Saat ini Indosat terus mendorong inklusi digital ke Indonesia timur melalui peningkatan pengalaman pelanggan di wilayah Nusa Tenggara.

Peningkatan ini terus dilakukan untuk memberdayakan dan memaksimalkan potensi masyarakat di wilayah Nusa Tenggara, guna mendukung pemerataan akses digital.

"Kami yakin pemanfaatan teknologi digital akan membuka peluang tanpa batas, memaksimalkan potensi yang ada, dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah," imbuh Danny.

Dia menyebut, perluasan jangkauan layanan ini merupakan langkah awal untuk mewujudkan tujuan Indosat yang lebih besar dalam menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia dengan mempercepat transformasi digital bangsa.

Baca juga: Tingkatkan Literasi di Desa Cijayanti, BRIDS Bangun Saung Baca

Kegiatan Festival Literasi Digital 2023 juga digelar untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dan generasi muda Kupang dalam memanfaatkan teknologi digital.

Acara yang berlokasi di Politeknik Negeri Kupang dan Universitas Nusa Cendana ini dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), deretan tokoh inspiratif, serta influencer ternama yang berbagi pengalaman digitalnya kepada para mahasiswa, pelaku UMKM, dan masyarakat Kupang.

Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi NTT Kosmas Lana mengapresiasi Indosat atas perannya menginisiasi kerja kolaborasi untuk meningkatkan literasi digital khususnya di Nusa Tenggara Timur.

"Pada masa sekarang, kita perlu bersama-sama mengembangkan etika, budaya, keamanan dan keterampilan digital yang didukung ketersediaan jaringan internet yang berkualitas," kata Kosmas.

Menurutnya, kegemaran membaca masyarakat Provinsi NTT terus meningkat dengan indeks 63,9 pada 2022.

Baca juga: Hanya 36,14 Persen Perempuan Melek Literasi Keuangan Digital

"Dengan adanya dampak positif digitalisasi kami mendorong semua pihak, termasuk masyarakat umum untuk menggunakan teknologi ini secara cerdas dan kreatif untuk menghadapi persaingan global," ujar Kosmas.

Untuk diketahui, rangkaian festival tersebut berisi kelas-kelas bagi ribuan peserta dari kalangan mahasiswa, pelaku UMKM, dan masyarakat umum.

Kelas-kelas ini membahas tema secara lebih intensif untuk meningkatkan kemampuan digital para pelaku UMKM dan pelaku usaha kreatif di media sosial, menumbuhkan semangat dan inspirasi dengan pandangan dari para narasumber, hingga pengalaman baru yang menarik tentang industri digital era kini.

Rangkaian program ini juga dimeriahkan dengan pameran produk dari para pelaku UMKM di wilayah Kupang.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Limbah Plastik Diprediksi Capai 280 Juta Metrik Ton Tahun 2040, Apa Dampaknya?
Limbah Plastik Diprediksi Capai 280 Juta Metrik Ton Tahun 2040, Apa Dampaknya?
LSM/Figur
Koperasi Bisa Jadi Kunci Transisi Energi di Masyarakat
Koperasi Bisa Jadi Kunci Transisi Energi di Masyarakat
LSM/Figur
2025 Termasuk Tahun Paling Panas Sepanjang Sejarah, Mengapa?
2025 Termasuk Tahun Paling Panas Sepanjang Sejarah, Mengapa?
LSM/Figur
Jelajah Mangrove di Pulau Serangan Bali, Terancam Sampah dan Sedimentasi
Jelajah Mangrove di Pulau Serangan Bali, Terancam Sampah dan Sedimentasi
LSM/Figur
Guru Besar IPB Sebut Tak Tepat Kebun Sawit Penyebab Banjir Sumatera
Guru Besar IPB Sebut Tak Tepat Kebun Sawit Penyebab Banjir Sumatera
LSM/Figur
Perkuat Profesionalisme, AIIR Jadi Organisasi Profesi Investor Relations Pertama di Indonesia
Perkuat Profesionalisme, AIIR Jadi Organisasi Profesi Investor Relations Pertama di Indonesia
LSM/Figur
13 Perusahaan Dinilai Picu Banjir Sumatera, Walhi Desak Kemenhut Cabut Izinnya
13 Perusahaan Dinilai Picu Banjir Sumatera, Walhi Desak Kemenhut Cabut Izinnya
LSM/Figur
Agroforestri Karet di Kalimantan Barat Kian Tergerus karena Konversi Sawit
Agroforestri Karet di Kalimantan Barat Kian Tergerus karena Konversi Sawit
LSM/Figur
Perkebunan Sawit Tak Bisa Gantikan Hutan untuk Serap Karbon dan Cegah Banjir
Perkebunan Sawit Tak Bisa Gantikan Hutan untuk Serap Karbon dan Cegah Banjir
Pemerintah
Di Balik Kayu Gelondongan yang Terdampar
Di Balik Kayu Gelondongan yang Terdampar
LSM/Figur
Survei LinkedIn 2025 Sebut Permintaan Green Skills di Dunia Kerja Meningkat
Survei LinkedIn 2025 Sebut Permintaan Green Skills di Dunia Kerja Meningkat
Swasta
Menunda Net Zero Picu Gelombang Panas Ekstrem, Wilayah Dekat Khatulistiwa Paling Terdampak
Menunda Net Zero Picu Gelombang Panas Ekstrem, Wilayah Dekat Khatulistiwa Paling Terdampak
LSM/Figur
Guru Besar IPB Sebut Kebun Sawit di Sumatera Bisa Jadi Hutan Kembali
Guru Besar IPB Sebut Kebun Sawit di Sumatera Bisa Jadi Hutan Kembali
Pemerintah
Banjir Sumatera Jadi Pelajaran, Kalimantan Utara Siapkan Regulasi Cegah Ekspansi Sawit
Banjir Sumatera Jadi Pelajaran, Kalimantan Utara Siapkan Regulasi Cegah Ekspansi Sawit
Pemerintah
Panas Ekstrem Ganggu Perkembangan Belajar Anak Usia Dini
Panas Ekstrem Ganggu Perkembangan Belajar Anak Usia Dini
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau