JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mengungkapkan, hanya 36,14 persen perempuan dibandingkan laki-laki sebesar 39,95 persen yang melek digital dalam memahami dan menggunakan teknologi keuangan digital.
Dengan demikian, hingga saat ini masih ada ketimpangan dalam hal literasi keuangan.
Oleh karenanya, sinergi antara pemerintah, private sector dan masyarakat menjadi penting dalam mengawal terciptanya iklim pemberdayaan ekonomi perempuan yang aman.
Selain itu, perempuan juga harus waspada terhadap risiko dari penggunaan teknologi online seperti penipuan hingga kekerasan berbasis elektronik.
Baca juga: Keterwakilan Perempuan di Pemerintah Desa Makin Meningkat
"Karena perempuan yang berdaya adalah ketika perempuan dapat mengenali kekuatannya sendiri, memajukan potensinya, dan masyarakat turut memberikan penghormatan serta menggunakan karya seni tersebut dengan penuh kebanggaan,” ungkap Menteri PPPA Bintang Puspayoga, saat acara Jakarta Marketing Week 2023, Rabu (14/6/2023).
Dia pun mendorong masyarakat untuk saling bahu membahu dan bergotong royong untuk mendorong kemajuan kebudayaan Indonesia di kancah peradaban dunia khususnya bagi karya-karya yang dihasilkan perempuan.
Melalui produksi hasil karya seni dan pemasaran yang tepat perempuan dapat meningkatkan kemampuan ekonominya dan turut melestarikan budaya bangsa.
Menurut Bintang, dalam mengembangkan kebudayaan bangsa, perempuan memiliki peran besar dalam tiap-tiap prosesnya.
Baca juga: Berdayakan Perempuan di Desa Demi Cegah Perdagangan Orang
Peran perempuan dalam mengembangkan kebudayaan ada di berbagai dimensi, mulai dari bidang sandang, pangan, hingga papan.
"Hasilnya perempuan bisa mewujudkan berbagai hasil karya yang mimiliki nilai seni tinggi yang bisa mengangkat derajat dirinya, hingga seluruh bangsa,” kata Bintang.
Karya seni merupakan bentuk ekspresi atau cara para perempuan untuk menyampaikan berbagai pesan-pesan dan menjaga tradisi untuk diwariskan kepada generasi penerus.
Di sisi lain, karya seni bisa menjadi medium untuk meningkatkan kemampuan ekonomi perempuan melalui pemasaran yang tepat.
“Perempuan dapat mempromosikan produksi karya seninya melalui platform digital karena berpotensi menumbuhkan semangat perempuan untuk bekerja keras, berprestasi, berkreasi, berinovasi, dan kompetitif terhadap pasar,” tutur Bintang.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya