Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 30 Agustus 2023, 19:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Teknologi iklim (climate technology) memungkinkan dunia menurunkan emisi karbon dioksida hingga 40 persen, dan dengan demikian mendorong transisi energi yang adil di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Menyadari peran penting teknologi iklim dalam usaha dekarbonisasi dunia, Gastech 2023 yang akan berlangsung di Singapura pada 5- 8 September 2023 menghadirkan Climatetech.

Ini merupakan program pameran dan konferensi yang khusus diperuntukkan bagi para pemain utama di bidang energi, termasuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, analis kebijakan, dan Big Tech.

Dengan kuatnya antusiasme terhadap teknologi iklim dan juga terus berlanjutnya gelombang kebijakan intensifikasi, zona Climatetech dalam Gastech 2023, yang diselenggarakan ENGIE dan ExxonMobil, akan berupaya mempercepat penerapan solusi-solusi baru teknologi iklim di seluruh rantai pasokan energi.

Baca juga: Produsen Industri Kimia Dow Targetkan Pengurangan Emisi Karbon 5 Juta Ton

Dalam Climatetech, untuk pertama kalinya, Gastech 2023 juga akan menjadi tuan rumah bagi paviliun Eropa yang diselenggarakan oleh Dewan Inovasi Eropa dari Komisi Eropa.

Paviliun ini akan menaungi 17 perusahaan dan akan memperlihatkan inovasi dan kreativitas perusahaan perusahaan-perusahaan Eropa di bidang gas alam, LNG, hidrogen, solusi rendah karbon, serta teknologi iklim, dan juga rantai nilai energi yang lebih luas.

Dengan mengedepankan kerja sama dan mempertemukan pakar dari seluruh dunia, Gastech akan menghasilkan arahan strategis, kepemimpinan, dan visi yang diperlukan untuk membuat terobosan penting dalam teknologi iklim, serta menghasilkan solusi energi masa depan.

Selain itu, transisi menuju net zero emission akan membuka peluang investasi senilai hampir 7 triliun dolar Amerika Serikat setiap tahun, yang sebagian besarnya akan dibelanjakan untuk teknologi iklim seperti kecerdasan buatan (AI), penangkapan karbon, elektrifikasi, dan teknologi pertanian (agri-tech).

Gastech yang merupakan acara pameran dan konferensi energi terbesar dunia akan memberikan wawasan yang mendalam mengenai inovasi dan teknologi yang berfokus pada iklim.

Baca juga: Solusi KLHK Tekan Polusi, Dorong Kendaraan Listrik dan Uji Emisi

Selain itu, acara ini juga memberikan akses kepada pengetahuan yang diperlukan untuk memahami cara terbaik memanfaatkan peluang yang dihadirkan oleh teknologi-teknologi tersebut.

Agenda strategis dari konferensi Climatetech ini akan menghadirkan para pemimpin perusahaan global seperti Baker Hughes, PETRONAS, Technip Energies, dan Linde yang akan berbagi wawasan mengenai masa depan sektor ini, serta membahas pemanfaatan teknologi untuk mencapai net zero emission.

Program yang dipersiapkan membahas sejumlah solusi pengurangan emisi yang canggih dan berorientasi pada masa depan, dan memberikan kesempatan kepada peserta untuk membangun pengetahuan dan pemahaman kontekstual mengenai peran teknologi iklim dalam mengubah seluruh rantai pasokan energi.

Konferensi teknis Climatetech akan menjadi forum bagi para peserta untuk berdiskusi dan menunjukkan teknologi, inovasi, serta solusi dalam hal penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon, serta jaringan listrik, elektrifikasi, digitalisasi, dan kecerdasan buatan.

Gastech 2023 juga akan mempertegas peran Asia, sebagai kawasan yang kian maju dalam lanskap teknologi iklim, dalam transisi energi global.

Baca juga: Pembiayaan Campuran Jadi Upaya Kejar Transisi Energi

Sejak tahun 2013, sebanyak 26,2 persen dari pendanaan teknologi iklim dunia telah mengalir ke perusahaan rintisan (startup) di Asia dan antara tahun 2016 hingga 2020, sebanyak 40 persen dari rata-rata tahunan investasi energi di Asia Tenggara diarahkan ke teknologi energi baru.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Cegah Deforestasi, Koalisi LSM Rilis Panduan Baru untuk Perusahaan
Cegah Deforestasi, Koalisi LSM Rilis Panduan Baru untuk Perusahaan
LSM/Figur
Dukung Pembelajaran Anak Disabilitas, Wenny Yosselina Kembangkan Buku Visual Inklusif
Dukung Pembelajaran Anak Disabilitas, Wenny Yosselina Kembangkan Buku Visual Inklusif
LSM/Figur
Kemendukbangga: Program MBG Bantu Cegah Stunting pada Anak
Kemendukbangga: Program MBG Bantu Cegah Stunting pada Anak
Pemerintah
Mengapa Anggaran Perlindungan Anak Harus Ditambah? Ini Penjelasannya
Mengapa Anggaran Perlindungan Anak Harus Ditambah? Ini Penjelasannya
LSM/Figur
Banjir di Sumatera, Kemenhut Beberkan Masifnya Alih Fungsi Lahan
Banjir di Sumatera, Kemenhut Beberkan Masifnya Alih Fungsi Lahan
Pemerintah
Limbah Plastik Diprediksi Capai 280 Juta Metrik Ton Tahun 2040, Apa Dampaknya?
Limbah Plastik Diprediksi Capai 280 Juta Metrik Ton Tahun 2040, Apa Dampaknya?
LSM/Figur
Koperasi Bisa Jadi Kunci Transisi Energi di Masyarakat
Koperasi Bisa Jadi Kunci Transisi Energi di Masyarakat
LSM/Figur
2025 Termasuk Tahun Paling Panas Sepanjang Sejarah, Mengapa?
2025 Termasuk Tahun Paling Panas Sepanjang Sejarah, Mengapa?
LSM/Figur
Jelajah Mangrove di Pulau Serangan Bali, Terancam Sampah dan Sedimentasi
Jelajah Mangrove di Pulau Serangan Bali, Terancam Sampah dan Sedimentasi
LSM/Figur
Guru Besar IPB Sebut Tak Tepat Kebun Sawit Penyebab Banjir Sumatera
Guru Besar IPB Sebut Tak Tepat Kebun Sawit Penyebab Banjir Sumatera
LSM/Figur
Perkuat Profesionalisme, AIIR Jadi Organisasi Profesi Investor Relations Pertama di Indonesia
Perkuat Profesionalisme, AIIR Jadi Organisasi Profesi Investor Relations Pertama di Indonesia
LSM/Figur
13 Perusahaan Dinilai Picu Banjir Sumatera, Walhi Desak Kemenhut Cabut Izinnya
13 Perusahaan Dinilai Picu Banjir Sumatera, Walhi Desak Kemenhut Cabut Izinnya
LSM/Figur
Agroforestri Karet di Kalimantan Barat Kian Tergerus karena Konversi Sawit
Agroforestri Karet di Kalimantan Barat Kian Tergerus karena Konversi Sawit
LSM/Figur
Perkebunan Sawit Tak Bisa Gantikan Hutan untuk Serap Karbon dan Cegah Banjir
Perkebunan Sawit Tak Bisa Gantikan Hutan untuk Serap Karbon dan Cegah Banjir
Pemerintah
Di Balik Kayu Gelondongan yang Terdampar
Di Balik Kayu Gelondongan yang Terdampar
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau