Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 3 September 2023, 09:17 WIB
Heru Dahnur ,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BELITUNG, KOMPAS.com - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) secara patungan menggelar workshop marketing digital dan public speaking untuk UMKM mitra binaan di Kabupaten Belitung dan Belitung Timur.

Workshop yang digelar di Rumah BUMN Belitung Tanjung Pendam bertujuan untuk untuk memberikan pembekalan kepada UMKM dalam menghadapi persaingan global.

Sehingga mereka siap dan bisa bersaing di dunia e-commerce atau perdagangan elektronik dalam memasarkan produknya.

Manajer Aset Properti dan Umum PLN Babel Zulkarnain mengatakan, kegiatan bersama BUMN ini sangat dibutuhkan para pelaku UMKM di tengah gaya hidup masyarakat saat ini yang serba digital.

Baca juga: Tingkatkan Skala UMKM Peternak, Amartha Salurkan Permodalan Rp 100 Miliar

"Masyarakat saat ini dalam kegiatan sehari-harinya tidak lepas dari smartphone mereka, hal ini bisa menjadi peluang para pelaku UMKM setiap saat bisa memasarkan produknya melalui media sosial maupun market place," ungkap Zulkarnain pada awak media, Sabtu (2/9/2023).

Kegiatan workshop bagian dari sinergi PLN bersama PT Timah, Angkasa Pura II dan Garuda Indonesia.

Workhsop diikuti 48 peserta pelaku UMKM dari pulau Belitung yang sangat antusias. Narasumber yang didatangkan juga sangat berpengalaman di bidang digital marketing dan public speaking yang sudah berlisensi BNSP.

Hadir juga Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie, yang dalam pembukaan workshop menyampaikan bahwa untuk memasarkan produk perlu terus berinovasi agar tidak tertinggal.

"Saat ini digital marketing sudah jauh berkembang, pelaku usaha jika tidak ingin gulung tikar harus terus berinovasi, baik itu kualitas produk, tampilan produk dan cara memasarkannya dan jangan cepat berpuas diri terhadap hasil yang didapati sekarang," kata Isyak dalam sambutannya.

Baca juga: Sekarang, UMKM Bisa Transaksi Keuangan Lintas Negara

Dia juga berpesan kepada para peserta untuk menekuni dengan baik digital marketing ini, karena akan sangat membantu.

"Banyak di luar sana orang-orang sukses dengan berjualan live menggunakan media sosial. Kunci digital marketing ada 4 "K" yang ingin saya bagikan pertama Konsep, Kemasan, Konteks dan Komunikasi yang baik," tambah Isyak.

General Manager PLN Babel Mohammad Munief Budiman menambahkan, para pelaku UMKM perlu diperhatikan, karena perkembangan UMKM beriringan dengan tingkat kemampuan ekonomi masyarakat.

Kemampuan daya saing dan strategi mengembangkan usaha para pelaku UMKM harus terus ditingkatkan melalui pelatihan dan pendampingan.

"Karena dengan majunya UMKM ini menjadi sinyal bahwa daerah tersebut akan maju dengan meningkatnya ekonomi masyarakat" sebut Munief.

Munief juga mengapresiasi BUMN yang terlibat dalam menyelenggarakan workshop.

"Acara ini terealisasi atas kolaborasi yang perlu kita apresiasikan setinggi-tingginya. Harapannya semoga UMKM terus maju dan berkembang dalam membangun daerah bahkan bangsa," pungkas Munief.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Perempuan dan Anak Jadi Korban Ganda dalam Bencana Sumatera, Mengapa?
Perempuan dan Anak Jadi Korban Ganda dalam Bencana Sumatera, Mengapa?
LSM/Figur
4 Gajah Terlatih Bantu Angkut Material akibat Banjir di Aceh
4 Gajah Terlatih Bantu Angkut Material akibat Banjir di Aceh
Pemerintah
BMKG Imbau Waspadai Cuaca Ekstrem Selama Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
BMKG Imbau Waspadai Cuaca Ekstrem Selama Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
Pemerintah
COP30 Dinilai Gagal Bangkitkan Ambisi Dunia Hadapi Krisis Iklim
COP30 Dinilai Gagal Bangkitkan Ambisi Dunia Hadapi Krisis Iklim
LSM/Figur
Dorong Kesejahteraan Masyarakat, IPB University Perkuat Sosialisasi CIBEST ke Berbagai Pesantren
Dorong Kesejahteraan Masyarakat, IPB University Perkuat Sosialisasi CIBEST ke Berbagai Pesantren
Pemerintah
Menteri LH Sebut Gelondongan Kayu Terseret Banjir Sumatera Bisa Dimanfaatkan
Menteri LH Sebut Gelondongan Kayu Terseret Banjir Sumatera Bisa Dimanfaatkan
Pemerintah
Bioetanol dari Sorgum Disebut Lebih Unggul dari Tebu dan Singkong, tapi..
Bioetanol dari Sorgum Disebut Lebih Unggul dari Tebu dan Singkong, tapi..
LSM/Figur
Asia Tenggara Catat Kenaikan 73 Persen pada Hasil Obligasi ESG
Asia Tenggara Catat Kenaikan 73 Persen pada Hasil Obligasi ESG
Pemerintah
4 Penambang Batu Bara Ilegal di Teluk Adang Kalimantan Ditangkap, Alat Berat Disita
4 Penambang Batu Bara Ilegal di Teluk Adang Kalimantan Ditangkap, Alat Berat Disita
Pemerintah
Drone Berperan untuk Pantau Gajah Liar Tanpa Ganggu Habitatnya
Drone Berperan untuk Pantau Gajah Liar Tanpa Ganggu Habitatnya
Swasta
6 Kukang Sumatera Dilepasliar di Lampung Tengah
6 Kukang Sumatera Dilepasliar di Lampung Tengah
Pemerintah
RI dan UE Gelar Kampanye Bersama Lawan Kekerasan Digital terhadap Perempuan dan Anak
RI dan UE Gelar Kampanye Bersama Lawan Kekerasan Digital terhadap Perempuan dan Anak
Pemerintah
UNCTAD Peringatkan Sistem Perdagangan Dunia Rentan Terhadap Risiko Iklim
UNCTAD Peringatkan Sistem Perdagangan Dunia Rentan Terhadap Risiko Iklim
Pemerintah
Tak Perbaiki Tata Kelola Sampah, 87 Kabupaten Kota Terancam Pidana
Tak Perbaiki Tata Kelola Sampah, 87 Kabupaten Kota Terancam Pidana
Pemerintah
Bencana di Sumatera, Menteri LH Akui Tak Bisa Rutin Pantau Jutaan Unit Usaha
Bencana di Sumatera, Menteri LH Akui Tak Bisa Rutin Pantau Jutaan Unit Usaha
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau