Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun 2030, Airbus Gunakan 100 Persen Bahan Bakar Berkelanjutan

Kompas.com - 07/09/2023, 13:15 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Airbus, manufaktur pesawat terbang asal Eropa, menggarisbawahi peran penting industri penerbangan dalam membantu negara berkembang seperti Indonesia mencapai target ekonominya.

Airbus President Asia-Pacific Anand Stanley menuturkan, permintaan pasar di ranah penerbangan telah kembali secara signifikan selama setahun terakhir.

Hal ini mendorong maskapai penerbangan untuk mengoperasikan kembali pesawat yang telah lama diparkir dan meningkatkan kapasitas yang ada.

Seperti halnya di banyak wilayah Asia, transportasi udara di Indonesia bukanlah sebuah pilihan, tapi sebuah keharusan guna memastikan kelancaran perhubungan dan menyambungkan perdagangan seluruh pelosok nusantara dan juga dengan dunia internasional.

Baca juga: Dampak Industri Penerbangan Terhadap Lingkungan

"Hal ini sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi, sekaligus memastikan generasi mendatang dapat menikmati penerbangan sebagaimana yang telah kita rasakan selama ini," ujar Stanley.

Stanley menambahkan, tantangan terbesar yang dihadapi industri penerbangan saat ini adalah bagaimana memenuhi permintaan yang terus meningkat dengan cara yang berkelanjutan.

Menurutnya, langkah awal dalam meningkatkan keberlanjutan penerbangan adalah dengan memperbarui armada generasi lama dengan pesawat terbaru yang lebih hemat bahan bakar.

Sehingga dapat langsung mengurangi emisi karbon sekitar 25 persen. Faktor pendorong lainnya dalam jangka pendek ini adalah peningkatan penggunaan bahan bakar penerbangan berkelanjutan atau Sustainable Aviation Fuels (SAF).

Pesawat yang diproduksi Airbus, saat ini sudah mampu terbang dengan campuran SAF hingga 50 persen, dan perusahaan memiliki target untuk meningkatkannya menjadi 100 persen pada tahun 2030.

"Namun, agar maskapai penerbangan dapat memanfaatkannya secara maksimal, dibutuhkan sistem yang memadai untuk memproduksi dan mengomersilkan sumber energi ini di sekitar hub transportasi udara di seluruh dunia," cetus Stanley.

Baca juga: Menyusul Belanda, Perancis Bakal Larang Penerbangan Jet Pribadi

Selain itu, Airbus juga sedang mengembangkan pesawat yang menggunakan sumber energi baru seperti hidrogen atau bahan bakar sintetis.

Airbus sedang mengembangkan tiga konsep pesawat yang bisa ditenagai hidrogen dengan kapasitas 100 hingga 200 kursi, sehingga menghasilkan emisi hampir nol.

"Pesawat seperti ini dapat memenuhi keperluan rute domestik yang lebih pendek di Indonesia," cetus Stanley.

"Tentunya maskapai penerbangan dan produsen pesawat terbang bukanlah produsen energi. Namun, kami dapat dan harus bertindak sebagai katalisator untuk perubahan besar yang sangat penting ini," tambahnya.

Menurut Stanley, berbagai pemangku kepentingan perlu bekerja sama untuk mempelajari sejumlah alternatif yang ada, dan sekarang adalah waktu yang tepat untuk memulainya.

Upaya ini akan membutuhkan pendekatan lintas sektoral, menyatukan para produsen pesawat, maskapai penerbangan, bandara, penyedia energi, regulator, dan pemerintah.

"Kami di Airbus siap untuk bekerja sama dengan industri lokal dan terus memperkuat kehadiran kami di Indonesia," cetus Stanley.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau