Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berteman dengan Teknologi, Orangtua Bisa Fasilitasi Anak dengan Pendidikan Berkualitas melalui Internet

Kompas.com - 12/09/2023, 13:09 WIB
Nirwana Hafizh,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagian besar orangtua ingin anak-anak mereka cerdas sehingga mereka dapat bersaing di dunia digital yang kompetitif.

Cara terbaik adalah memfasilitasinya dengan pendidikan berkualitas.

Meski demikian, sebagian orangtua merasa pendidikan berkualitas hanya bisa didapatkan dengan biaya tinggi.

Padahal, jika orang tua kreatif dan jeli, pendidikan tak harus didapat dari institusi resmi berbiaya. Sebab, perkembangan teknologi memungkinkan anak bisa mendapatkan sumber bacaan berkualitas sekalipun hanya menggunakan internet.

Hasil studi yang dipublikasi UNICEF dan Kominfo pada 2014 menyatakan bahwa 98 persen dari anak-anak dan remaja yang disurvei tahu tentang internet dan 79,5 persen di antaranya adalah pengguna internet.

Selain itu, biasanya anak-anak lebih mahir dalam menggunakan media digital.

Sayangnya, survei itu mendapati sedikit dari orangtua yang mengawasi anak-anak mereka ketika mengakses internet, dan sedikit pula yang menjadi 'teman' anaknya dalam berjejaring sosial.

Dampak buruknya, terjadi kecanduan gawai yang berisiko menyebabkan banyak orang kehilangan kendali atas waktu mereka, termasuk anak-anak.

Namun, tak selamanya dampak digitalisasi membawa risiko. Jika mau sedikit repot, orang tua bisa menjadi teman anak dalam mengakses internet semata-mata untuk mendapatkan fasilitas pendidikan yang berkualitas

Meski hal tersebut merupakan tantangan, tak ada salahnya orangtua ikut beradaptasi dan menemani anak menggunakan teknologi di era digital.

Tertarik? Anda bisa memulainya dengan langkah-langkah berikut:

1. Tetapkan batasan waktu

Untuk membantu anak mendapatkan pendidikan berkualitas, pastikan orangtua dapat meminimalkan risiko anak kecanduan gawai atau media digital lainnya.

Karena itu, orang tua harus mengajarkan anak untuk mengatur waktunya sendiri sejak dini.

Orangtua dapat membantu anak menyeimbangkan waktu dalam menggunakan teknologi digital dan aktivitas lainnya, seperti berkebun, bermain, olahraga, belajar, dan berinteraksi dengan tetangga.

2. Berikan contoh positif

Anak punya kecenderungan meniru orang tua. Karenanya, beri mereka contoh yang baik.

Misalnya, batasi penggunaan perangkat digital secara berlebihan, lalu beri pemahaman bahwa teknologi digital sebaiknya dimanfaatkan untuk hal yang bermanfaat.

3. Dampingi anak

Biasakan untuk mendampingi anak ketika bermain gadget. Jika anak sudah di usia remaja, Anda hanya perlu mengawasinya saja dan berikan arahan dalam hal penggunaan perangkat dan media digital.

Tanpa pengawasan, ada risiko mereka mengakses konten negatif atau yang tidak sesuai dengan usia.

4. Cari sumber atau aplikasi yang sesuai dengan usia anak

Selanjutnya, Anda bisa mencari sumber atau aplikasi yang sesuai dengan usia anak. Dengan begitu, manfaat perangkat digital bisa didapatkan secara optimal bagi anak.

Arahkan anak untuk mengakses hal-hal yang dapat meningkatkan pengetahuan mereka. Jangan khawatir, konten pendidikan tak selamanya bisa didapatkan dari bacaan, tapi juga video, aplikasi permainan, dan juga gambar.

Anak biasanya lebih senang dengan pembelajaran yang fun.

5. Dorong kreativitas

Saat anak memakai fasilitas dan teknologi digital, ajak mereka untuk mengasah kreativitasnya. Anda bisa memilihkan tontonan, aplikasi, atau bacaan yang dapat mengasah kreativitasnya.

Lalu, ajak mereka untuk mempraktikannya di dunia nyata. Ingat, kegiatan yang dipilih sebisa mungkin cocok dengan minat anak.

Jika anak suka menggambar, misalnya, ajak dia untuk mencari konten-konten terkait hal itu. Lalu, ajak mereka menggambar secara langsung. Dengan begitu, kreativitas mereka terasah.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau