Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/09/2023, 09:00 WIB
Nur Melati Syamdani,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nelson Mandela pernah mengatakan, “Pendidikan merupakan senjata yang paling ampuh untuk mengubah dunia”.

Tidak heran, pendidikan berkualitas masuk ke dalam tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4. Sebab, pendidikan yang berkualitas diyakini dapat meningkatkan taraf hidup, mengurangi tingkat kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraan.

Di Indonesia, upaya untuk meningkatkan pendidikan dalam rangka memperbaiki kualitas kehidupan juga terus digalakkan.

Terbaru, lewat program Kampus Merdeka dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Baca juga: Apa Saja Program Kampus Merdeka? Mahasiswa Baru Wajib Tahu

Perlu diketahui, program tersebut ditujukan kepada peserta didik perguruan tinggi. Jadi, lewat program ini, mahasiswa mendapatkan hak untuk mengambil mata kuliah di luar program studi selama satu semester. Dalam periode ini, mahasiswa boleh berkegiatan di luar perguruan tinggi.

Dengan mengikuti program tersebut, mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman yang berguna untuk memasuki dunia kerja di masa depan.

Dilansir dari artikel Kompas.com, Jumat (8/9/2023) program yang ditawarkan oleh Kemendikbud Ristek ini memiliki sembilan jenis kegiatan yang dapat dipilih mahasiswa sesuai dengan minat dan kebutuhannya.

Baca juga: Lewat Kampus Merdeka, 104 Mahasiswa Dapat Kesempatan Magang di IKN

Sembilan kegiatan ini terdiri dari magang bersertifikat, studi independen, kampus mengajar, Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), pertukaran mahasiswa merdeka, membangun desa (KKN Tematik), proyek kemanusiaan, riset atau penelitian, dan wirausaha.

Mahasiswa yang mengikuti program tersebut akan mendapatkan manfaat berupa konversi kegiatan menjadi Satuan Kredit Semester (SKS), memperluas networking ke luar universitas, eksplorasi pengetahuan dan kemampuan di lapangan, dan mencoba ilmu secara langsung dari mitra yang berkualitas dan terkemuka.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Nizam menuturkan alasan pemerintah menginisiasi program Kampus Merdeka, yakni untuk membuka pandangan mahasiswa akan luasnya dunia kerja setelah lulus.

Baca juga: Alasan Pemerintah Bikin Kampus Merdeka, Dunia Kerja Sangat Beragam

"Tak masalah jika setelah lulus, mahasiswa bersangkutan tidak bekerja sesuai dengan teori yang diambil selama kuliah. Prinsip dari Kampus Merdeka adalah memperlihatkan bahwa dunia kerja itu sangat beragam. Kalau kita tidak beranjak dari pola pendidikan zaman old, maka lulusan Indonesia akan floating (mengambang), tidak tahu bagaimana harus memilih dan harus memulai dari nol ketika melakukan pilihan," kata Nizam dilansir dari Kompas.com, Kamis (31/8/2023).

Bersinergi tingkatkan kualitas pendidikan di Indonesia

Bicara soal kualitas pendidikan, menunggu peran dan hasil dari kebijakan pemerintah saja tidaklah cukup. Pada program Kampus Merdeka, misalnya, keberhasilan dapat diwujudkan bila seluruh pihak dapat berperan aktif.

Adapun keterlibatan masyarakat yang dimaksud adalah mahasiswa berinisiatif untuk mendaftarkan diri dengan program yang disediakan untuk pengembangan diri. Hal ini juga menyangkut peran orangtua yang diharapkan dapat mendukung secara materil dan immateril.

Baca juga: UNJ Raih Anugerah Merdeka Belajar 2023, Rektor: Bukti Komitmen Sukseskan Program Kampus Merdeka

Di sisi lain, peran aktif lembaga atau perusahaan juga dibutuhkan dalam menyiapkan tempat untuk belajar dan berkembang. Perusahaan perlu memberikan kesempatan untuk mahasiswa yang ingin belajar secara langsung melalui program yang ditawarkan di Kampus Merdeka.

Berdasarkan website resmi Kampus Merdeka, sampai 2023, ada lebih dari 725.000 mahasiswa terdaftar dan memiliki akun di Kampus Merdeka. Lebih dari 3.000 perusahaan dan organisasi juga telah menjadi mitra dari program ini.

Perguruan tinggi yang berpartisipasi dalam program ini ada lebih dari 1.300. Saat ini, lebih dari 14.000 sekolah di seluruh Indonesia menerima manfaat bantuan pengajaran dari program Kampus Merdeka.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau