Untuk mendukung inventarisasi kawasan mangrove secara spasial, disusunlah Standar Nasional Indonesia SNI 7717-2011 tentang survei dan pemetaan mangrove.
Standar ini sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan survei dan pemetaan mangrove, agar hasil yang diperoleh mempunyai format sama, dapat disambungkan, dapat diberbagi-pakaikan dengan mudah.
Secara nasional peta mangrove disusun oleh kelompok kerja mangrove nasional yang terdiri atas kementerian lingkungan hidup dan kehutanan (KLHK), Badan Informasi Geospasial (BIG), Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri), dan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM).
Peta ini berisi informasi terkait eksisting tutupan vegetasi mangrove yang berdasarkan SNI 7717-2020 tentang spesifikasi informasi geospasial mangrove, yang dibagi menjadi 3 kelas kerapatan tajuk, yaitu lebat, sedang dan jarang.
Peta ini sekaligus sebagai rujukan nasional untuk kebijakan keruangan dari eksosistem mangrove.
Proses pembaharuan peta mangrove nasional dilakukan dengan menggunakan citra satelit secara komposit, sehingga bisa digunakan untuk analisis kerapatan vegetasi dan updating.
klasifikasi tutupan tajuk pada skala 1:50.000 mengunakan kategori lebat dengan tutupan lebih dari 70 persen, kategori sedang dengan tutupan 30-70 persen, dan klasifikasi mangrove jarang dengan tutupan kurang dari 30 persen.
Pemetaan ekosistem mangrove dalam skala detail di seluruh kota-kota pesisir di Indonesia perlu dilakukan sebagai bagian terintegrasi dari perencanaan perkotaan.
Pemetaan juga akan menyediakan informasi geospasial untuk mendukung pengelolaan mangrove yang komprehensif dan inklusif untuk mitigasi dampak pemanasan global.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya