Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak El Nino Belum Terjadi, Suhu Panas Sudah Sangat Terasa

Kompas.com - 05/10/2023, 12:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Pada Mei, Organisasi Meteorologi Dunia atau World Meteorological Organization (WMO) memprediksi dalam lima tahun ke depan suhu Bumi akan melampaui ambang batas kritis 1,5 derajat celsius.

Ada kemungkinan 66 persen rata-rata suhu global dalam satu tahun antara 2023 hingga 2027 akan melampaui 1,5 derajat celsius.

Bahkan, menurut layanan pemantau perubahan iklim bentukan Uni Eropa, Copernicus Climate Change Service (C3S), tahun 2023 bisa menjadi tahun terpanas yang pernah dialami umat manusia, sebagaimana dilansir Earth.org.

Baca juga: Bukan Hanya Indonesia, Suhu Panas Juga Terjadi di Berbagai Negara

Pada tahun ini saja, Pada Juni hingga Agustus, hampir seluruh manusia di Bumi merasakan suhu yang lebih tinggi dari biasanya menurut laporan Climate Central.

Para ilmuwan meyakini, suhu yang semakin panas di Bumi saat ini disebabkan oleh pemanasan global dan perubahan iklim.

Perubahan iklim saat ini tak bisa dilepaskan dari aktivitas manusia yang melepaskan emisi gas rumah kaca (GRK) secara besar-besaran ke atmosfer.

Di satu sisi, para ahli juga terus mencermati fenomena El Nino yang terjadi pada tahun ini.

El Nino adalah fenomena tahunan pemanasan suhu muka laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

Baca juga: Begini Prediksi Peneliti Bila Suhu Bumi Lampaui 2 Derajat Celsius

Awal tahun ini, para ahli telah memperingatkan bahwa kembalinya El Nino kemungkinan besar membuat suhu rata-rata global melampaui 1,5 derajat celsius.

Berbicara kepada Washington Post, Michael McPhaden, ilmuwan senior di National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), mengatakan El Nino akan mencapai puncaknya pada akhir tahun ini.

Dia memperingatkan, rekor suhu panas kemungkinan akan terjadi lagi dalam beberapa waktu ke depan.

“Masih banyak lagi fenomena suhu panas yang menunggu,” kata McPhaden.

Dilansir dari pemberitaan Kompas.id, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi El Nino akan mencapai level yang kuat pada akhir tahun ini.

Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG Supari mengatakan, sejumlah lembaga meteorologi dunia telah memprediksi peluang El Nino berkembang menjadi tipe kuat.

Baca juga: Penggunaan AC Dapat Meningkatkan Suhu Lebih dari 2 Derajat Celcius

Suhu panas di dunia

Beberapa waktu terakhir, masyarakat Indonesia di berbagai wilayah merasakan hawa panas yang sangat menyengat.

Menurut pengamatan BMKG, suhu maksimum yang tercatat antara 22-28 September 2023 berkisar antara 35-38 derajat celsius. Suhu maksimum 38 derajat celsius tercatat di Jawa Tengah.

Di wilayah Jabodetabek, suhu maksimum yang tercatat BMKG antara 35-37 derajat celsius, dilansir pemberitaan Kompas.com.

Suhu panas yang belakangan menerpa Indonesia juga sempat dirasakan oleh berbagai wilayah di dunia.

Di Texas, Amerika Serikat (AS), melaporkan suhu terpanasnya pada September ini. Akan tetapi, para ahli meteorologi memperkirakan panas terik akan terus berlanjut di sana pada awal Oktober.

Baca juga: Krisis Iklim Makin Nyata, Beberapa Wilayah Alami Kenaikan Suhu 1,5 Derajat Celsius

Beberapa negara bagian di AS diperkirakan akan mengalami kenaikan suhu di atas rata-rata bulan Oktober, sebagaimana dilansir Earth.org.

Sementara itu, sebagian wilayah di Eropa masih belum pulih dari panasnya bulan September yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Pada Minggu (1/10/2023), Spanyol mencatat rekor panas nasional dengan suhu melampaui 37,7 derajat celsius, menandai awal Oktober terpanas sejak pencatatan dimulai.

Menurut ramalan badan cuaca Spanyol AEMET, suhu pada pekan ini akan melonjak 10 derajat celsius di atas normal pada tahun ini.

Hal tersebut tak lepas dari fenomena heat dome atau kubah panas diperkirakan akan terjadi di Eropa Barat.

Baca juga: Ini Dampaknya Bila Suhu Bumi Naik Lampaui 2 Derajat Celsius

Austria, Belgia, Jerman, Polandia, Swiss, Irlandia Utara, dan Perancis juga mengalami rekor suhu terpanas di bulan September.

Suhu di Jerman berkisar antara 3,5 derajat celsius dan 3,6 derajat celsius di atas normal dibandingkan periode 1991-2020.

Di barat daya Perancis, suhu malah diperkirakan akan meningkat hingga 35 derajat celsius.

Inggris juga mengalami peningkatan suhu rata-rata menjadi 22 derajat celsius pada September. Fenomena ini peningkatan signifikan dibandingkan rekor sebelumnya sebesar 20,9 derajat celsius pada tahun 1895.

Di Jepang juga mengalami bulan September terpanas dalam 125 tahun terakhir di mana suhu rata-rata 2,66 derajat celsius lebih tinggi dari biasanya.

Baca juga: Juli 2023 Dinobatkan Sebagai Bulan Terpanas, Darat dan Laut Dilanda Suhu Tinggi

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau