KOMPAS.com - Prevented Ocean Plastic South East Asia (POPSEA) meresmikan pembukaan Collection Center, sebuah fasilitas daur ulang, terbaru di Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Rabu pada 3 Oktober 2023.
Collection Center dibangun melalui kemitraan dengan Circulate Capital, perusahaan manajemen investasi berbasis di Singapura ini merupakan infrastruktur daur ulang plastik dalam upaya mengurangi polusi di Indonesia.
Lokasi terbaru ini bukan hanya sebuah fasilitas daur ulang biasa. Dengan kapasitas hingga 110 ton sampah plastik per bulan, Collection Center menawarkan peluang kerja bagi warga sekitar.
Inisiatif ini adalah bagian dari komitmen POPSEA untuk mengisi kesenjangan infrastruktur daur ulang di Indonesia.
Direktur POPSEA Daniel Lawrence melalui rilis resmi (9/10/2023) mengatakan, Circulate Capital adalah mitra tak tergantikan dalam upaya ini. Dengan dukungan mereka, POPSEA telah dapat merambah lebih jauh dan menciptakan standar baru dalam industri daur ulang di Asia Tenggara.
"Kemitraan berkelanjutan kami dengan Circulate Capital memungkinkan kami untuk memperluas hal tersebut dengan membangun lebih banyak Collection Center di daerah yang membutuhkan," tambah Daniel Lawrence.
Menurut Daniel, dengan memfokuskan upayanya pada rantai pasokan daur ulang di Indonesia, POPSEA telah berhasil menyediakan plastik daur ulang berkualitas tinggi yang dapat ditemukan hingga ke pasar global.
Hal ini menciptakan nilai lingkungan sosial dan ekonomi yang signifikan mulai dari pengepul hingga konsumen akhir.
Hingga saat ini, program Prevented Ocean Plastic telah mencegah hampir dua miliar botol mencapai laut dan mendapat dukungan dari merek-merek global terkemuka, seperti Lidl hingga LVMH.
Baca juga: Targetkan Sampah Plastik di Laut Berkurang 70 Persen, Kemenko Marves: Mitigasi dari Hulu
Raffi Schieir, Co-founder POPSEA menyatakan, "dengan membangun lebih banyak infrastruktur, kami dapat mencegah plastik dari sumbernya dan menciptakan ekonomi berputar yang akan meningkatkan semua yang terlibat."
"Ini adalah langkah penting dalam upaya untuk menghentikan polusi plastik di laut dan menjaga keberlanjutan lingkungan di Indonesia,” tambahnya.
Pernyataan Raffi Schieir ini mendapat dukungan dari Regula Schegg, Founding Partner di Circulate, “POPSEA menciptakan panduan untuk mencegah polusi plastik di Indonesia dan wilayah sekitarnya."
"Ini adalah tonggak sejarah dalam perang melawan polusi plastik di kawasan ini,” ungkap Regula Schegg.
Dengan pembukaan Collection Center terbaru di Jakarta Utara, Raffi Schieir menegaskan POPSEA terus berkontribusi dalam penelitian pergerakan sampah dari darat ke laut, sambil menyediakan solusi efektif bersama dukungan pemerintah, perusahaan, dan investasi lain.
Misi mereka adalah membuka 25 pusat pengumpulan baru di komunitas pesisir yang berisiko hingga tahun 2025.
Baca juga: Apa Saja Daur Ulang yang Bisa Dilakukan untuk Atasi Sampah Plastik?
"Jika terwujud, pusat pengumpulan tersebut akan mampu memproses lebih dari 68.000 ton plastik per tahun. Dengan demikian, POPSEA memegang peran penting dalam memastikan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan untuk Indonesia," tutupnya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya