Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/10/2023, 07:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.comPemerintah pusat dan pemerintah daerah perlu menguatkan kapasitas dan kemampuannya untuk merealisasikan transisi energi berkeadilan di Indonesia.

Menurut kajian yang dilakukan Institute for Essential Services Reform (IESR) dan Stockholm Environment Institute (SEI) pemerintah pusat dan daerah memiliki kapasitas yang berbeda.

Pemerintah pusat dinilai mempunyai kesadaran untuk bertransisi energi, sedangkan pemerintah daerah memiliki kapasitas yang memadai untuk mengimplementasikan transisi energi.

Baca juga: Dana JETP Jauh dari Cukup untuk Transisi Energi Indonesia

Namun, baik pemerintah pusat dan daerah dinilai perlu meningkatkan kemampuannya di tujuh macam kapasitas lainnya.

Manajer Program Ekonomi Hijau IESR Wira Swadana menjelaskan, transisi energi berkeadilan memerlukan kesiapan perencanaan dan implementasi yang matang.

Untuk itu, kapasitas yang mumpuni dan saling melengkapi, serta kolaborasi yang erat antarpemerintah pusat dan pemerintah daerah, menjadi hal yang krusial.

Hal tersebut disampaikan Wira dalam "Lokakarya Nasional tentang Transisi yang Berkeadilan: Membangun Kapasitas untuk Transisi Batubara yang Berkelanjutan di Indonesia" yang digelar secara daring, Kamis (26/10/2023).

Baca juga: Lewat Heatech 2023, MEBI Dorong Percepatan Transisi Energi Berkelanjutan

Wira menuturkan, pemerintah pusat dapat menetapkan regulasi yang mendukung pelaksanaan transisi energi berkeadilan, serta menarik investasi dan pembiayaan transisi energi melalui berbagai kerja sama internasional.

Pemerintah daerah dapat mengambil peran sebagai koordinator dan stimulator dalam proses transisi energi, karena mereka yang mengetahui kondisi lapangan dan berinteraksi langsung dengan warga,” ujar Wira sebagaimana rilis yang diterima dari IESR.

IESR dan SEI mengkaji delapan kapasitas yaitu kesadaran, pengetahuan teknis, pelibatan pemangku kepentingan, komunikasi, jaringan multilevel, finansial, penguasaan instrumental dalam penataan dan penguatan organisasi, serta pengimplementasian transisi energi.

Berdasarkan analisis awal, pemerintah pusat memerlukan peningkatan kapasitas pada pengetahuan teknis, komunikasi, dan membangun jaringan multilevel.

Baca juga: Transisi Energi Penting Diulas dalam Debat Capres-Cawapres

Sedangkan pemerintah daerah dinilai cenderung lemah dalam pengetahuan teknis tentang bertransisi energi, finansial, dan kewenangan yang termasuk dalam kapasitas instrumental.

Analis Bidang Sosial dan Ekonomi IESR Martha Jesica memaparkan, ada tiga hal utama yang menyebabkan kesenjangan peningkatan kapasitas pemerintah di tingkat pusat dan daerah.

Pertama, mutasi tenaga kerja yang cepat sehingga membatasi pertukaran informasi. Kedua, minimnya kesadaran mengenai dampak batu bara dan pembangunan ekonomi. Ketiga, proses birokrasi yang kompleks dalam komunikasi bertingkat atau multilevel antar pemerintah.

Martha menyampaikan, diperlukan perubahan paradigma dari ekonomi yang berpusat pada batu bara menjadi ekonomi hijau agar kesenjangan dapat teratasi.

“Karena pengembangan ekonomi masa depan akan menuju pengembangan berkelanjutan dan adil. Selain itu, perlu pula melibatkan aktor di luar pemerintah dalam perencanaan, seperti kelompok masyarakat sipil untuk bertukar pengetahuan mengenai transisi energi ini,” kata Martha.

Baca juga: SMI Gandeng AIIB dan PLN Dukung Percepatan Transisi Energi

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau