Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Musisi Indonesia Bersatu Suarakan Aksi Iklim, Luncurkan Album “sonic/panic”

Kompas.com - 26/10/2023, 19:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Berangkat dari kesadaran dan kekhawatiran akan krisis iklim, 13 musisi Indonesia dari berbagai genre bergabung untuk sebuah album kompilasi bertajuk “sonic/panic”.

Ke-13 musisi yang berkolaborasi menelurkan album kompilasi tersebut adalah Endah N Rhesa, FSTVLST, Guritan Kabudul, Iga Massardi dan Badrus Zeman, Iksan Skuter, serta Kai Mata.

Selain itu ada Made Mawut, Navicula, Nova Filastine, Prabumi, Rhythm Rebels, Tony Q Rastafara, dan Tuantigabelas.

Baca juga: Perubahan Iklim Sebabkan Badai Menguat dengan Cepat

Tiap musisi yang terlibat dalam album “sonic/panic” membawa karakter dan gaya musik mereka masing-masing.

Album “sonic/panic” diproduksi oleh Alarm Records, label rekaman sadar iklim pertama di Indonesia yang dibentuk oleh ke-13 musisi yang terlibat dalam inisiatif ini.

Album ini terdiri dari 13 lagu dari 13 musisi dengan berbagai genre seperti hip-hop, rock, blues, electronica, reggae, pop, hingga world music.

Setiap topik yang diangkat di setiap lagu juga beragam seperti isu krisis iklim, degradasi alam, polusi plastik, dan panggilan untuk aksi nyata secara kolektif.

Gagasan untuk membuat album kompilasi “sonic/panic” muncul setelah ke-13 musisi ini berkumpul di Bali beberapa bulan lalu saat mengikuti workshop serta diskusi soal isu
iklim dan cara musisi dapat turut berkontribusi dalam mengatasi isu ini.

Baca juga: Suarakan Isu Iklim, 13 Musisi Kolaborasi Buat Album Kompilasi

Dalam showcase eksklusif pra-rilis album di Jakarta, Selasa (24/10/2023), Endah Widiastuti dari Endah N Rhesa mengatakan, sebagai musisi mereka mempunyai cara untuk mengekspresikan kekhawatiran dan ketakutan mengenai krisis iklim.

“Meski bukan bermaksud menakut-nakuti, faktanya ada semua, bahwa di kurun waktu tertentu krisis ini akan terjadi,” kata Endah sebagaimana dilansir dari rilis Indonesia Climate, Knowledge, Arts & Music Lab (IKLIM).

IKLIM merupakan upaya kolektif musisi dan seniman yang peduli terhadap isu iklim. Upaya ini bertujuan mengajak masyarakat agar peduli isu perubahan iklim lewat seni dan musik.

Menurutnya, harus ada gerakan masif di mana semua pihak perlu terlibat demi generasi yang akan datang.

“Rasanya tidak adil kalau kita sudah tua, atau sudah tidak ada, tetapi menyisakan suatu hal yang tidak kita perjuangkan dengan baik,” tambah Endah.

Baca juga: Perubahan Iklim Ancam Kehidupan Tumbuhan Jadi Punah

Gede Robi dari band Navicula mengungkapkan, musisi sebagai bagian dari masyarakat juga ingin terlibat dalam menyuarakan isu iklim melalui “sonic/panic”.

Robi mengungkapkan, nama “sonic/panic” dipilih bukannya tanpa alasan. Sonic berarti audio, sedangkan panic mengandung unsur keadaan yang mendesak.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

Pemerintah
AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

LSM/Figur
Harus 'Segmented', Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Harus "Segmented", Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Swasta
ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau