Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/10/2023, 16:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.comGreen super grid atau jaringan listrik hijau super menjadi salah satu solusi interkoneksi listrik pembangkit energi terbarukan sekaligis transisi energi.

Vice President Development and Control of Various Debts PLN Faisol mengatakan, jaringan interkoneksi lintas pulau di Indonesia dibutuhkan mengingat wilayah “Bumi Pertiwi” terdiri atas kepulauan.

Selain itu, potensi sumber energi terbarukan tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan permintaan listrik masih belum merata.

Baca juga: Koalisi Demokrasi Energi Desak Kemudahan Pasang PLTS Atap

Green super grid, kata Faisol, akan mengatasi permasalahan tidak sinkronnya antara permintaan dan produksi energi listrik.

Sebagai contoh di Jawa. Sebagai pulau dengan konsumsi listrik paling besar se-Indonesia, sumber energi terbarukan yanga da dinilai tidak cukup menggantikan seluruh pembakit listrik energi fosil yang sudah ada.

“Maka perlu dibangun jaringan transmisi energi lintas pulau,” kata Faisol dalam webinar bertajuk “Urgensi Penggunaan Listrik dengan Transisi Energi dari Fosil ke Energi Baru Terbarukan” yang digelar oleh Chakra Giri Energi Indonesia, Selasa (31/10/2023).

Faisol menyampaikan, green super grid memanfaatkan potensi energi terbarukan yang melimpah dari pulau lain, kemudian disalurkan melalui transmisi listrik lintas pulau.

Baca juga: Pemerintah Pusat dan Daerah Perlu Tingkatkan Kemampuan Bertransisi Energi

Tangkapan layar pemaparan mengenai rencana green super grid atau jaringan listrik hijau super dari PLN dalam webinar ?Urgensi Penggunaan Listrik dengan Transisi Energi dari Fosil ke Energi Baru Terbarukan? yang digelar oleh Chakra Giri Energi Indonesia, Selasa (31/10/2023).CHAKRA GIRI ENERGI INDONESIA Tangkapan layar pemaparan mengenai rencana green super grid atau jaringan listrik hijau super dari PLN dalam webinar ?Urgensi Penggunaan Listrik dengan Transisi Energi dari Fosil ke Energi Baru Terbarukan? yang digelar oleh Chakra Giri Energi Indonesia, Selasa (31/10/2023).

Misalnya, Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan memiliki potensi energi hidro yang melimpah. Dari potensi itu, dibangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

Listrik yang dihasilkan dari PLTA di Sumatera dan Kalimantan bisa disalurkan ke pulau lain, termasuk Jawa, untuk mencukupi permintaan listriknya.

Selain itu, green super grid juga diharapkan mencapai wilayah lain seperti Kepulauan Nusa Tenggara untuk meningkatkan jangkauan listrik, sekaligus "memanen" potensi energi terbarukan di sana.

“Dengan adanya green super grid, diharapkan penertrasi energi terbarukan bisa lebih meningkat,” ucap Faisol.

Baca juga: Dukung Percepatan Transisi Energi di Indonesia, Team Europe Kukuhkan Komitmen 2,4 Miliar Euro

Dalam pemaparan Fasiol, PLN menargetkn dapat membangun sistem green super grid yang menghubungkan Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, dan Sumba hingga setelah 2040.

Jaringan listrik Sumatera-Jawa direncanakan dapat tersambung pada 2029 dengan panjang interkoneksi 1.174 kilometer sirkuit (kms).

Sedangkan rencana green super grid yang menghubungkan Kalimantan-Jawa diharapkan dapat selesai setelah 2040 dengan dengan panjang interkoneksi 1.976 kms.

Selain itu, jaringan green super grid yang menghubungkan Sumba-Bali-Jawa direncanakan setelah 2040 dengan panjang interkoneksi 1.846 kms.

Baca juga: Gunakan Energi Terbarukan, Kota Deltamas Diklaim Menuju Ramah Lingkungan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Subsidi Turun, Tarif Trump Menghantam, Tapi Penjualan EV Melonjak
Subsidi Turun, Tarif Trump Menghantam, Tapi Penjualan EV Melonjak
Swasta
SBTi: Target Emisi Industri Meroket, China Pimpin dengan 228 Persen
SBTi: Target Emisi Industri Meroket, China Pimpin dengan 228 Persen
Swasta
Rusa Kutub Diperkirakan Turun 84 Persen pada 2100 akibat Krisis Iklim
Rusa Kutub Diperkirakan Turun 84 Persen pada 2100 akibat Krisis Iklim
LSM/Figur
Jaga Kelestarian Hutan, Toba Pulp Lestari Raih Prima Wana Karya 2025
Jaga Kelestarian Hutan, Toba Pulp Lestari Raih Prima Wana Karya 2025
Swasta
HUT ke-80 RI, Pemprov DKI Kerahkan 1.800 Petugas Kebersihan
HUT ke-80 RI, Pemprov DKI Kerahkan 1.800 Petugas Kebersihan
Pemerintah
Pompa Tenaga Surya PIS Salurkan 5 Juta Liter Air Bersih bagi Petani Pedalaman Labuan Bajo
Pompa Tenaga Surya PIS Salurkan 5 Juta Liter Air Bersih bagi Petani Pedalaman Labuan Bajo
BUMN
Ide Baru: Ranting Anggur Jadi Pengganti Plastik, 17 Hari Terurai
Ide Baru: Ranting Anggur Jadi Pengganti Plastik, 17 Hari Terurai
LSM/Figur
Rayakan Kemerdekaan, Warga Muara Gembong Bebaskan Lingkungan dari Sampah
Rayakan Kemerdekaan, Warga Muara Gembong Bebaskan Lingkungan dari Sampah
LSM/Figur
Walhi Kritik Pemerintah: Gagah ke Petani, Loyo pada Korporat Pembakar Hutan
Walhi Kritik Pemerintah: Gagah ke Petani, Loyo pada Korporat Pembakar Hutan
LSM/Figur
Studi: Kematian akibat Karhutla 93 Persen Lebih Tinggi dari Perkiraan
Studi: Kematian akibat Karhutla 93 Persen Lebih Tinggi dari Perkiraan
LSM/Figur
Peningkatan Kadar CO2 Ancam Reproduksi Serangga
Peningkatan Kadar CO2 Ancam Reproduksi Serangga
Pemerintah
KSBSI Minta Pemerintah Perhatikan Nasib Buruh yang Terdampak Perubahan Iklim
KSBSI Minta Pemerintah Perhatikan Nasib Buruh yang Terdampak Perubahan Iklim
LSM/Figur
Reformasi Sistem Pangan Dunia Bisa Selamatkan Lahan Seluas 43 Juta Km Persegi
Reformasi Sistem Pangan Dunia Bisa Selamatkan Lahan Seluas 43 Juta Km Persegi
Pemerintah
Riset Ungkap 88 Titik Timbunan Sampah di Kali Surabaya, Dikuasai Plastik
Riset Ungkap 88 Titik Timbunan Sampah di Kali Surabaya, Dikuasai Plastik
LSM/Figur
HIPMI Ungkap Peluang Cuan dari Mobil Listrik, dari SPKLU sampai IT
HIPMI Ungkap Peluang Cuan dari Mobil Listrik, dari SPKLU sampai IT
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau