Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/10/2023, 06:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Krisis iklim, perubahan suhu bumi dan pola cuaca global telah berdampak signifikan terhadap lingkungan, ekonomi, dan masyarakat tak hanya terjadi di Indonesia tapi juga seluruh dunia.

Menjawab tantangan tersebut, Sinarmas Land sebagai pengembang menerapkan prinsip keberlanjutan serta ramah lingkungan, di salah satu proyeknya yaitu Kota Deltamas yang terletak di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Sebagai kawasan yang memadukan hunian, komersial, dan kawasan industri, Kota Deltamas dibangun dengan standar low pollution industrial karena semua tenant diwajibkan mengontrol polusi udara dan suara yang keseluruhan operasinya dipantau oleh pengelola Kota Deltamas.

Kota Deltamas juga secara bertahap beralih menggunakan kendaraan listrik untuk kegiatan operasional perusahaan. Upaya ini dilakukan guna mendukung target net zero emission (NZE) pada 2060 yang telah dicanangkan oleh pemerintah.

Baca juga: Apa yang Menarik dari Tallinn, Ibu Kota Hijau Eropa?

Kota Deltamas terus berupaya menghemat energi dengan menggunakan lampu LED dan lampu penerangan jalan umum (PJU) hybrid dengan solar panel, bahkan pemenuhan listrik di Marketing Office bersumber dari 100 persen energi terbarukan (EBT).

Presiden Direktur PT Puradelta Lestari Tbk Hongky J Nantung mengatakan, penggunaan kendaraan listrik merupakan inisiatif Kota Deltamas guna menekan emisi karbon serta menjadi bagian dari transisi energi yang terus diupayakan perusahaan.

Selain untuk lingkungan, penggunaan kendaraan listrik juga lebih efisien dibanding kendaraan berbahan bakar minyak sehingga dapat menghemat biaya operasional perusahaan.

"Kami memiliki visi agar Kota Deltamas dapat menjadi percontohan sebagai kota ramah lingkungan kelas dunia di masa depan," cetus Hongky, Selasa (24/10/2023).

Tak hanya penggunaan kendaraan ramah lingkungan, penghijauan juga dilakukan di seluruh kawasan Kota Deltamas mulai dari komplek hunian hingga kawasan industri.

Hal tersebut dibuktikan dengan keberadaan ruang hijau terbuka yang proposional sehingga dapat menghasilkan udara sejuk, bersih, dan sehat.

Baca juga: Pemanfaatan Konversi Sampah Perkotaan Makin Meluas hingga Temanggung

Selain itu, sebagai bentuk pelestarian lingkungan dari Kota Deltamas juga telah melakukan langkah awal inisiasi penggunaan aspal berbahan dasar limbah plastik HDPE yang sifatnya sulit diurai. Hal ini diharapkan akan menekan pencemaran lingkungan dan mengurangi sampah laut.

Melengkapi pembangunan yang berkelanjutan, Kota Deltamas membangun sejumlah fasilitas pengolahan limbah dan air dengan teknologi terkini.

Air limbah yang berasal dari Kota Deltamas juga telah diolah terlebih dahulu agar menjadi air siap pakai sehingga dapat digunakan untuk penyiraman area hijau. Hal tersebut dapat mengurangi persentase air limbah industri maupun rumah tangga yang umumnya menjadi sumber pencemar di berbagai sungai.

Untuk diketahui, Kota Deltamas merupakan proyek joint venture antara Sinarmas Land dan Sojitz Corporation dari Jepang dengan luas area 3.200 hektar.

Kota baru ini mengintegrasikan area hunian, komersial dan kawasan industri Greenland International Industrial Center (GIIC) bertaraf internasional yang dilengkapi dengan pengelolaan air bersih (WTP), pengolahan limbah (WWTP), penggunaan sumber daya listrik green renewable electricity dari PLN, fiber optik dan area hijau.

Baca juga: IKN Dirancang Jadi Kota Pertama dengan Komitmen Penurunan Emisi Karbon

Saat ini, Kota Deltamas sedang gencar mengembangkan lebih banyak fasilitas dan infrastruktur guna mendukung kegiatan live, work, and play.

Sejumlah fasilitas telah berdiri di antaranya sejumlah sekolah nasional maupun internasional antara lain Cikarang Japanese School, Jakarta International University/Korean Education Complex, ITSB, SMK Ananda Mitra Industri, Pangudi Luhur, fasilitas Kesehatan (RS Mitra Keluarga dan Eka Hospital), hingga pusat perbelanjaan yakni AEON Mall yang saat ini telah memasuki proses penutupan atap dan akan rampung pada awal 2024.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Perum Perhutani Bakal Tanam 24 Juta Pohon

Perum Perhutani Bakal Tanam 24 Juta Pohon

Pemerintah
Peneliti BRIN Kembangkan Bahan Bakar Pesawat Berbahan Minyak Kelapa

Peneliti BRIN Kembangkan Bahan Bakar Pesawat Berbahan Minyak Kelapa

Pemerintah
Inggris Janjikan Dana Iklim 2 Miliar Poundsterling untuk Negara Berpendapatan Rendah

Inggris Janjikan Dana Iklim 2 Miliar Poundsterling untuk Negara Berpendapatan Rendah

Pemerintah
Jembatani Keterbatasan lewat Kesetaraan Pendidikan, MMSGI Bantu Akses Pendidikan di Desa-desa Kaltim

Jembatani Keterbatasan lewat Kesetaraan Pendidikan, MMSGI Bantu Akses Pendidikan di Desa-desa Kaltim

Swasta
InJourney dan RBF Dorong Inisiatif Pertanian Berkelanjutan di Prambanan Jateng

InJourney dan RBF Dorong Inisiatif Pertanian Berkelanjutan di Prambanan Jateng

BUMN
NASA Investasi 11,5 Juta Dollar AS untuk Rancang Pesawat Rendah Emisi

NASA Investasi 11,5 Juta Dollar AS untuk Rancang Pesawat Rendah Emisi

Pemerintah
Perempuan Berperan Penting Atasi Perubahan Iklim, Penggerak Solusi Inovatif

Perempuan Berperan Penting Atasi Perubahan Iklim, Penggerak Solusi Inovatif

Pemerintah
IBM: India Memimpin dalam Keberlanjutan Berbasis Akal Imitasi

IBM: India Memimpin dalam Keberlanjutan Berbasis Akal Imitasi

Swasta
Perjanjian Polusi Plastik Global di Korea Selatan Gagal Capai Kesepakatan

Perjanjian Polusi Plastik Global di Korea Selatan Gagal Capai Kesepakatan

Pemerintah
BMKG: Tebal Es Pegunungan Jayawijaya Tinggal 4 Meter

BMKG: Tebal Es Pegunungan Jayawijaya Tinggal 4 Meter

Pemerintah
Krisis Kemanusian akibat Konflik di Suriah, Anak-Perempuan Banyak Jadi Korban

Krisis Kemanusian akibat Konflik di Suriah, Anak-Perempuan Banyak Jadi Korban

Pemerintah
COP16 Riyadh: Pembicaraan Tinggi Lawan Degradasi Lahan Dimulai

COP16 Riyadh: Pembicaraan Tinggi Lawan Degradasi Lahan Dimulai

Pemerintah
PBB Desak Pemimpin Dunia Segera Bisa Akhiri AIDS pada 2030

PBB Desak Pemimpin Dunia Segera Bisa Akhiri AIDS pada 2030

Pemerintah
Mahkamah Internasional Buka Sidang Perubahan Iklim Terbesar, Ini Pembahasannya 

Mahkamah Internasional Buka Sidang Perubahan Iklim Terbesar, Ini Pembahasannya 

Pemerintah
Degradasi Lahan Semakin Cepat, Capai 1 Juta Km Persegi per Tahun

Degradasi Lahan Semakin Cepat, Capai 1 Juta Km Persegi per Tahun

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau