Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 1 November 2023, 08:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Belanda tengah mengusulkan pemberian dana hibah untuk investasi sebesar 105 juta euro (Rp 1,7 triliun) kepada Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Belanda Hanke Bruins Slot setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Jakarta, Selasa (31/10/2023).

Rencana hibah tersebut merupakan bagian dari program kerja sama senilai 300 juta euro (Rp 5 triliun) yang dijalin oleh Belanda dengan Indonesia.

Baca juga: Indonesia Dapat Hibah Rp 514 Miliar untuk Pembangunan Rendah Karbon

Kerja sama yang dimaksud terjalin dalam program Invest International, sebuah lembaga keuangan Belanda yang dibentuk untuk mendukung investasi "Negeri Kincir Angin" di luar negeri.

Dia menyampaikan, program ini juga mencakup pinjaman dari Belanda dan akan mendukung inisiatif publik yang berkelanjutan serta inklusif pada sektor-sektor yang relevan dengan keahlian Belanda.

Sektor-sektor tersebut contohnya adalah iklim, energi, pertanian, pangan, layanan kesehatan, air, dan infrastruktur.

Sementara itu, Retno menyampaikan, dia bertemu dengan Bruins Slot untuk membahas peningkatan kerja sama antara Indonesia dengan Belanda di sejumlah bidang, termasuk investasi sektor hijau.

Baca juga: Jelang Nataru, SAR Pangkalpinang Terima Hibah Kapal Cepat RIB-07

Dia menuturkan, Belanda adalah investor terbesar dari Eropa yang memberikan kontribusi lebih dari 15,5 miliar dollar AS sejak 2013, dengan peningkatan rata-rata tahunan sebesar 15,8 persen.

Selama ini, Belanda juga menjadi salah satu negara Eropa yang berkomitmen dalam mendukung transisi energi di Indonesia.

“Dan ke depan, Indonesia berharap dapat memperkuat kerja sama untuk mengembangkan ekosistem industri semikonduktor di Indonesia,” ujar Retno, sebagaimana dilansir Antara.

Retno menuturkan, Indonesia menghargai komitmen Belanda untuk mendukung transisi energi dan mempromosikan keberlanjutan di Indonesia.

Kerja sama kedua negara juga bisa diperkuat dalam pengembangan pelabuhan berkelanjutan, pembuatan kapal berkelanjutan, energi surya, dan pembangkit listrik tenaga angin.

Baca juga: Hibah dari Jepang, Kapal ORCA 06 Bertolak Menuju Laut Natuna Utara

Dalam kesempatan tersebut, Retno juga mengumumkan peluncuran Rencana Aksi Kemitraan Komprehensif antara Indonesia dan Belanda untuk 2024-2025.

Rencana aksi ini akan menjadi peta jalan atau roadmap bagi kelanjutan kemitraan dan kolaborasi kedua negara.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai investasi Belanda di Indonesia pada 2022 mencapai 1,22 miliar dolar AS.

Investasi Belanda di Indonesia didominasi oleh sektor manufaktur. Sektor lain yang juga menjadi tujuan investasi Belanda di Indonesia adalah jasa keuangan, pertanian, dan energi.

Sejumlah proyek investasi Belanda di Indonesia, antara lain, pembangunan pabrik susu Frisian Flag di Jawa Timur, investasi Shell di sektor hilir migas, pembangunan terminal di Pelabuhan Tanjung Priok, pengembangan energi terbarukan, dan pembangunan infrastruktur.

Baca juga: Raih Dana Hibah Transform, Alner Kurangi 1.300 Kilogram Sampah Plastik

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Air di Jakarta Tercemar Bakteri Koli Tinja, Ini Penyebabnya
Air di Jakarta Tercemar Bakteri Koli Tinja, Ini Penyebabnya
Pemerintah
Pemerintah dan KI Bentuk Tim Pelaksana Budi Daya Udang Berkelanjutan di Banyuwangi
Pemerintah dan KI Bentuk Tim Pelaksana Budi Daya Udang Berkelanjutan di Banyuwangi
Pemerintah
Bencana Sumatera, BRIN Soroti Mitigasi Lemah Saat Siklon Senyar Terjadi
Bencana Sumatera, BRIN Soroti Mitigasi Lemah Saat Siklon Senyar Terjadi
Pemerintah
Nestapa Gajah Sumatera
Nestapa Gajah Sumatera
Pemerintah
Kerusakan Lingkungan Capai Rp 83 Triliun per Jam, PBB Desak Transformasi Sistem Pangan dan Energi
Kerusakan Lingkungan Capai Rp 83 Triliun per Jam, PBB Desak Transformasi Sistem Pangan dan Energi
Pemerintah
Menyelamatkan Spesies Endemik, Strategi Konservasi Taman Safari Indonesia di Era Perubahan Iklim
Menyelamatkan Spesies Endemik, Strategi Konservasi Taman Safari Indonesia di Era Perubahan Iklim
Swasta
Impor Limbah Plastik Picu Kenaikan Sampah Pesisir, Simak Penelitiannya
Impor Limbah Plastik Picu Kenaikan Sampah Pesisir, Simak Penelitiannya
LSM/Figur
Anak-anak Korban Bencana di Sumatera Dapat Trauma Healing
Anak-anak Korban Bencana di Sumatera Dapat Trauma Healing
Pemerintah
Cegah Deforestasi, Koalisi LSM Rilis Panduan Baru untuk Perusahaan
Cegah Deforestasi, Koalisi LSM Rilis Panduan Baru untuk Perusahaan
LSM/Figur
Dukung Pembelajaran Anak Disabilitas, Wenny Yosselina Kembangkan Buku Visual Inklusif
Dukung Pembelajaran Anak Disabilitas, Wenny Yosselina Kembangkan Buku Visual Inklusif
LSM/Figur
Kemendukbangga: Program MBG Bantu Cegah Stunting pada Anak
Kemendukbangga: Program MBG Bantu Cegah Stunting pada Anak
Pemerintah
Mengapa Anggaran Perlindungan Anak Harus Ditambah? Ini Penjelasannya
Mengapa Anggaran Perlindungan Anak Harus Ditambah? Ini Penjelasannya
LSM/Figur
Banjir di Sumatera, Kemenhut Beberkan Masifnya Alih Fungsi Lahan
Banjir di Sumatera, Kemenhut Beberkan Masifnya Alih Fungsi Lahan
Pemerintah
Limbah Plastik Diprediksi Capai 280 Juta Metrik Ton Tahun 2040, Apa Dampaknya?
Limbah Plastik Diprediksi Capai 280 Juta Metrik Ton Tahun 2040, Apa Dampaknya?
LSM/Figur
Koperasi Bisa Jadi Kunci Transisi Energi di Masyarakat
Koperasi Bisa Jadi Kunci Transisi Energi di Masyarakat
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau