Jokowi Sebut Indonesia Punya Potensi Hydropower dari 4.400 Sungai

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan, Indonesia memiliki potensi hydropower (pembangkit listrik tenaga air) dari lebih dari 4.400 sungai.

Dari jumlah tersebut, 128 di antaranya merupakan sungai besar seperti Mamberamo di Papua yang berpotensi 24.000 megawatt (MW).

Kemudian, Sungai Kayan di Kalimantan Utara yang memiliki potensi 30.000 MW yang nantinya digunakan sebagai sumber listrik untuk Green Industrial Park Kalimantan.

"Sekali lagi, ini potensi besar yang bisa kita manfaatkan untuk masa depan bumi dan generasi penerus," tegas Jokowi dalam sambutannya pada saat membuka World Hydropower Congress 2023 yang disiarkan dalam laman YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga: Jokowi Siap Groundbreaking 10 Proyek di IKN Mulai 1-3 November 2023

Namun, Indonesia juga mengalami berbagai tantangan, salah satunya lokasi sumber hydropower yang jauh dari pusat kebutuhan listrik.

Sehingga, Pemerintah membuat percepatan jalur transmisi yang menyambungkan listrik hydropower menuju pusat pertumbuhan ekonomi dan industri. Dengan begitu, nilai kebermanfaatannya menjadi lebih tinggi.

Selain itu, Jokowi membeberkan bahwa terdapat tantangan pada pembangunan hydropower di Indonesia, seperti pendanaan dan alih teknologi.

"Pendanaan dan alih teknologi, dimana ini membutuhkan investais yang tidak sedikit dan membutuhkan kolaborasi dengan seluruh kekuatan ekosistem hydropower di dunia," ucapnya.

Dia berharap World Hydropower Congress 2023 dapat menjadi forum kolaborasi yang dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan dan meningkatkan investasi untuk kemanfaatan energi air bagi ekonomi hijau berkelanjutan.

Jokowi kemudian meresmikan pembukaan World Hydropower Congress 2023 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Selasa (31/10/2023).

"Dan dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, pada siang hari ini, secara resmi saya buka World Hydropower Congress tahun 2023," tutur Jokowi.