Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Perusahaan Tetapkan Target NZE, Hanya 4 Persen yang Penuhi Kriteria

Kompas.com - 07/11/2023, 14:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Jumlah perusahaan publik multinasional yang menetapkan target netralitas karbon atau net zeo emission (NZE) telah meningkat secara eksponensial dalam beberapa waktu terakhir.

Menurut laporan Net Zero Tracker, ada 2.000 perusahaan publik terbesar di dunia yang masuk dalam daftar Forbes Global 2000.

Dari jumlah tersebut, sekitar separuhnya atau 1.000 perusahaan telah memiliki target NZE.

Baca juga: Emisi Industri Bisa Meningkat 4 Kali Lipat 2060, Ini Rekomendasi Capai NZE

Untuk diketahui, Net Zero Tracker adalah lembaga independen yang memantau target NZE dibuat oleh negara, wilayah, kota, dan perusahaan besar di seluruh dunia.

Peneliti Kebijakan Iklim Senior di NewClimate Institute mengatakan, banyaknya perusahaan yang sudah menetapkan target NZE mengindikasikan bahwa netralitas karbon kini sudah menjadi norma di banyak perusahaan.

Akan tetapi, meski sudah banyak perusahaan yang menetapkan target NZE, Net Zero Tracker melaporkan hanya sedikit yang memenuhi kriteria pedoman dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Selain itu, banyak target NZE dari perusahaan-perusahaan tersebut juga dinilai belum selaras dengan Persetujuan Paris yang berupaya mencegah kenaikan suhu Bumi di atas 1,5 derajat celsius.

Baca juga: Pemerintah Optimistis Capai NZE Sebelum 2060, EBT Jadi Andalan

Kuramochi mengatakan, fakta tersebut disebabkan karena sebagian besar target NZE perusahaan didasarkan pada batasan emisi yang ditentukan sendiri.

Dia mendesak perusahaan segera menyempurnakan target dan strategi mencapai NZE yang sejalan dengan pedoman yang dirilis oleh PBB.

“Dan standar-standar lain yang selaras dengan Persetujuan Paris,” kata Kuramochi, sebagaimana dilansir Earth.org, Senin (6/11/2023).

Dalam laporan berjudul Net Zero Stocktake yang dirilis Net Zero Tracker, hanya 4 persen dari 1.000 perusahaan yang target NZE-nya selaras dengan pedoman PBB.

Baca juga: Implementasi Penangkap dan Penyimpan Karbon di Indonesia Dinilai Tidak Tepat

Pedoman PBB yang dimaksud mulai dari penetapan target NZE yang spesifik, ketentuan yang jelas untuk carbon offset atau penyeimbang karbon untuk pengurangan emisi, serta secara teratur melaporkan kemajuan NZE sementara dan jangka panjang.

Selain itu, ditemukan bahwa hanya 37 persen dari target NZE perusahaan yang mencakup emisi dalam kategori Scope 3.

Kategori Scope 3 merupakan emisi yang dihasilkan tidak langsung dari aktivitas yang berkaitan dengan operasional perusahaan seperti dari rantai pasokan, distribusi barang, penggunaan produk oleh pelanggan, dan pembuangan limbah.

Dalam banyak kasus, jenis emisi kategori Scope 3 merupakan proporsi terbesar dari total emisi dari suatu perusahaan.

Baca juga: Dukung Perdagangan Karbon, IDCTA Gelar Carbon Digital Conference 2023

Laporan Net Zero Tracker juga menyoroti kelemahan besar dalam proyek carbon offset perusahaan.

Dalam laporannya, Net Zero Tracker menyebutkan hanya 13 persen dari target NZE perusahaan mencakup kondisi transparan dan berkualitas dari rencana carbon offset.

Co-data Lead Net Zero Tracker Natasha Lutz mengatakan, dokumen target NZE perusahaan dapat memberikan kerangka kerja yang berguna untuk memandu perusahaan mencapai netralitas karbon.

Akan tetapi, mencapai NZE hanya bisa benar-benar terwujud jika target dan komitmen perusahaan ditetapkan dengan kuat dan transparan.

“Target yang lebih lemah menghambat kemampuan perusahaan untuk menerapkan pengurangan emisi yang efektif, dan menyebabkan paparan yang lebih besar terhadap risiko iklim dan reputasi, serta ketidakpercayaan pemangku kepentingan,” tutur Lutz.

Baca juga: 3 Tahapan Penting Mewujudkan Bangunan Zero Carbon

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com