Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emisi Industri Bisa Meningkat 4 Kali Lipat 2060, Ini Rekomendasi Capai NZE

Kompas.com - 26/10/2023, 09:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

 

KOMPAS.com – Lembaga think tank Institute for Essential Services Reform (IESR) memperkirakan, emisi gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkan sektor industri akan meningkat tiga hingga empat kali lipat pada 2060 bila tidak ada intervensi apa pun.

Oleh karenanya, dibutuhkan peta jalan yang kuat dan aksi yang tepat untuk dekarbonisasi sektor industri guna mencapai netralitas karbon atau net zero emission (NZE) pada 2060.

Manajer Program Transformasi Energi IESR Deon Arinaldo menyampaikan, industri adalah motor ekonomi utama di Indonesia.

Baca juga: Cegah Greenwashing Kredit Karbon, Ini Strategi BEI

Mendekarbonisasi sektor energi merupakan prasyarat untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang tinggi sekaligus menjadikan Indonesia menjadi negara maju namun rendah emisi.

Pasalnya, industri dengan produk rendah karbon akan menjadi industri yang paling kompetitif.

Deon menuturkan, dekarbonisasi di sektor industri dapat dilakukan dengan cara efisiensi energi, elektrifikasi kebutuhan energi, beralih ke bahan bakar rendah karbon seperti energi terbarukan, dan efisiensi penggunaan material.

“Masing-masing industri unik, sehingga perlu diantisipasi situasi dan konteks masing-masing saat menyusun peta jalan dan regulasi yang mendukung,” ujar Deon dalam acara Lokakarya Diseminasi Peta Jalan Dekarbonisasi Industri Indonesia dan Rekomendasi Kebijakan, Rabu (25/10/2023).

Dalam acara tersebut, IESR bekerja sama dengan Lawrence Berkeley National Laboratory (LBNL) merilis peta jalan dan rekomendasi kebijakan untuk mendekarbonisasi sektor industri guna mencapai NZE.

Baca juga: Mahasiswa UGM Ciptakan Alat Penangkap Karbon, Dipantau Real Time

Laporan ini berfokus kepada lima subsektor industri yakni semen, besi dan baja, pulp and paper (bubur kertas dan kertas), amoniak, dan tekstil.

Kelima subsektor ini diperkirakan akan mengalami peningkatan emisi GRK signifikan apabila tidak melakukan langkah dekarbonisasi.

IESR dan LBNL memandang, dekarbonisasi sektor industri dapat tercapai sebelum 2060.

Berdasarkan data IESR, dari total 17 entitas bisnis di lima subsektor yang dianalisis, masing-masing perusahaan telah menetapkan target dekarbonisasi dengan porsi yang berbeda-beda.

Akan tetapi, hanya industri pulp and paper yang mempunyai target dekarbonisasi yang spesifik.

Baca juga: Mengenal Lamun, Gudang Karbon Masa Depan Indonesia

Di sisi lain, analis senior IESR Farid Wijaya menyampaikan, sektor industri masih menghadapi sejumlah tantangan untuk dekarbonisasi.

Berbagai tantangan tersebut seperti konsumsi energi yang tinggi, ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, pengelolaan limbah dan emisi GRK pada proses dan rantai nilai, serta tingginya biaya dan manfaat keekonomian dalam upaya dekarbonisasi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengembangan PLTS dan PLTB Indonesia Dinilai Stagnan dalam 3 Tahun

Pengembangan PLTS dan PLTB Indonesia Dinilai Stagnan dalam 3 Tahun

LSM/Figur
Kemenparekraf Gelar 'Kick Off' Bootcamp AKI 2024 di Bekasi dan Serang

Kemenparekraf Gelar "Kick Off" Bootcamp AKI 2024 di Bekasi dan Serang

Pemerintah
Pajak Perusahaan Migas dan Batu Bara di Negara Kaya Dapat Tekumpul Rp 11,6 Kuadriliun

Pajak Perusahaan Migas dan Batu Bara di Negara Kaya Dapat Tekumpul Rp 11,6 Kuadriliun

LSM/Figur
Panas Ekstrem Landa Asia Tenggara: 30 Tewas di Thailand, Sekolah Filipina Diliburkan

Panas Ekstrem Landa Asia Tenggara: 30 Tewas di Thailand, Sekolah Filipina Diliburkan

Pemerintah
World Water Forum ke-10 Wujudkan Listrik Murah Lewat PLTA

World Water Forum ke-10 Wujudkan Listrik Murah Lewat PLTA

Pemerintah
SMK di Pemalang Ciptakan Mesin Pengolah Sampah Plastik Jadi BBM

SMK di Pemalang Ciptakan Mesin Pengolah Sampah Plastik Jadi BBM

Pemerintah
Pemadaman Lampu di Jakarta Mampu Kurangi Karbon Dioksida 70 Ton

Pemadaman Lampu di Jakarta Mampu Kurangi Karbon Dioksida 70 Ton

Pemerintah
PP Muhammadiyah Dorong Ekosistem Inklusif untuk Penyandang Disabilitas

PP Muhammadiyah Dorong Ekosistem Inklusif untuk Penyandang Disabilitas

LSM/Figur
Kurangi Tingkat Cacat dan Kematian, Stroke Harus Cepat Ditangani

Kurangi Tingkat Cacat dan Kematian, Stroke Harus Cepat Ditangani

Swasta
Malas Bergerak, Anak Muda Bisa Kena Stroke

Malas Bergerak, Anak Muda Bisa Kena Stroke

Swasta
HUT ke-52, REI Bangun Fasilitas Air Bersih dan Masjid di Golo Mori

HUT ke-52, REI Bangun Fasilitas Air Bersih dan Masjid di Golo Mori

Swasta
Wujud Kepedulian Sosial, BRI Insurance Gelar Aksi Donor Darah

Wujud Kepedulian Sosial, BRI Insurance Gelar Aksi Donor Darah

Swasta
Dorong Pengembangan Penanganan Stroke, Konferensi Neurovascular BLINC Digelar di Bali

Dorong Pengembangan Penanganan Stroke, Konferensi Neurovascular BLINC Digelar di Bali

Swasta
Menteri ESDM Ajak Perusahaan Belanda Investasi Energi Bersih di RI

Menteri ESDM Ajak Perusahaan Belanda Investasi Energi Bersih di RI

Pemerintah
Chief Sustainability Officer APP Group Elim Sritaba Raih Leading Women Award 2024

Chief Sustainability Officer APP Group Elim Sritaba Raih Leading Women Award 2024

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com