Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AkzoNobel dan Himpaudi Dukung Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia

Kompas.com - 23/11/2023, 06:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT ICI Paints Indonesia (AkzoNobel Decorative Paints Indonesia) bersama Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Kabupaten Bekasi melakukan pengecatan ulang dengan warna warni yang sesuai dengan kebutuhan pengembangan anak usia dini.

Aktivitas ini dilakukan di 25 sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD) di Cikarang melalui program Let’s Colour.

Country Commercial Head PT ICI Paints Indonesia (AkzoNobel Decorative Paints Indonesia) Yudhy Aryanto mengatakan, Perusahaan akan terus mendukung generasi penerus bangsa melalui pendidikan, termasuk pendidikan usia dini.

Untuk mendukung pendidikan anak usia dini, Perusahaan melakukan pengecatan ulang sekolah PAUD dengan warna warni yang sesuai dengan kebutuhan pengembangan anak usia dini.

"Ruang kelas dan lingkungan sekolah juga mendukung kelancaran pembelajaran. Dengan wajah baru sekolah-sekolah PAUD di Cikarang, kekuatan cat dan warna dapat mentransformasi sekolah agar menjadi lebih indah dan nyaman sehingga menciptakan lingkungan yang kondusif untuk proses belajar mengajar," tutur Yudhy dalam rilis pers, Rabu (22/11/2023).

Baca juga: Kembalikan Semangat Keinsinyuran, IAP dan PII Gelar Sekolah Semanggi

Pengecatan ulang tersebut menggunakan lebih dari 700 liter cat Dulux yang diaplikasikan pada ruang kelas dan bangunan sekolah PAUD tersebut.

PAUD Dahlia merupakan salah satu sekolah PAUD di Cikarang yang memperoleh wajah baru melalui warna dalam program Let’s Colour.

Di PAUD yang memiliki puluhan murid tersebut, AkzoNobel juga bekerja sama dengan komunitas mural Ngajak Berkarya (Ngakarya) dalam membuat lukisan mural di ruang kelas dan lingkungan sekolah dengan tema angka dan abjad, alat transportasi hingga dunia laut.

Ketua HIMPAUDI Kabupaten Bekasi Siti Aminah menambahkan, pengembangan sumber daya manusia juga erat kaitannya dengan pendidikan.

Oleh karena itu, tingkat pendidikan yang paling awal yakni pada usia dini juga memengaruhi masa depan generasi muda Indonesia.

Baca juga: 6.877 Anak Tidak Sekolah di Sorong Selatan, Butuh Perhatian Pemerintah

Agar proses belajar para siswa siswi PAUD berjalan dengan baik, diperlukan lingkungan dan suasana sekolah yang menginspirasi.

"Warna-warna yang diaplikasikan di dinding kelas dan lingkungan sekolah dapat memotivasi belajar siswa dan mendukung proses pembelajaran yang lebih menyenangkan," imbuhnya.

Selain dengan Himpaudi Kabupaten Bekasi, belum lama ini AkzoNobel Decorative Paints Indonesia juga bekerja sama dengan Himpaudi Kota Cianjur membantu memulihkan kembali infrastruktur pasca gempa dengan mengecat puluhan sekolah yang telah dibangun kembali melalui program Let’s Colour.

Program Let’s Colour akan kembali dilakukan di Cianjur melalui pengecatan ulang 125 sekolah PAUD lainnya dengan warna warni lebih dari 13.300 liter cat Dulux.

Untuk diketahui, program Let’s Colour di Indonesia telah diselenggarakan di berbagai kota seperti Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Bandung, Palembang, Salatiga, dan Padang sejak 2016.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Greenpeace: Kemerdekaan Sejati Butuh Keadilan Iklim, Presiden Mengabaikannya
Greenpeace: Kemerdekaan Sejati Butuh Keadilan Iklim, Presiden Mengabaikannya
LSM/Figur
ICJ Akui Krisis Iklim sebagai Isu HAM, Tapi Abaikan Hak Anak
ICJ Akui Krisis Iklim sebagai Isu HAM, Tapi Abaikan Hak Anak
Pemerintah
Subsidi Turun, Tarif Trump Menghantam, Tapi Penjualan EV Melonjak
Subsidi Turun, Tarif Trump Menghantam, Tapi Penjualan EV Melonjak
Swasta
SBTi: Target Emisi Industri Meroket, China Pimpin dengan 228 Persen
SBTi: Target Emisi Industri Meroket, China Pimpin dengan 228 Persen
Swasta
Rusa Kutub Diperkirakan Turun 84 Persen pada 2100 akibat Krisis Iklim
Rusa Kutub Diperkirakan Turun 84 Persen pada 2100 akibat Krisis Iklim
LSM/Figur
Jaga Kelestarian Hutan, Toba Pulp Lestari Raih Prima Wana Karya 2025
Jaga Kelestarian Hutan, Toba Pulp Lestari Raih Prima Wana Karya 2025
Swasta
HUT ke-80 RI, Pemprov DKI Kerahkan 1.800 Petugas Kebersihan
HUT ke-80 RI, Pemprov DKI Kerahkan 1.800 Petugas Kebersihan
Pemerintah
Pompa Tenaga Surya PIS Salurkan 5 Juta Liter Air Bersih bagi Petani Pedalaman Labuan Bajo
Pompa Tenaga Surya PIS Salurkan 5 Juta Liter Air Bersih bagi Petani Pedalaman Labuan Bajo
BUMN
Ide Baru: Ranting Anggur Jadi Pengganti Plastik, 17 Hari Terurai
Ide Baru: Ranting Anggur Jadi Pengganti Plastik, 17 Hari Terurai
LSM/Figur
Rayakan Kemerdekaan, Warga Muara Gembong Bebaskan Lingkungan dari Sampah
Rayakan Kemerdekaan, Warga Muara Gembong Bebaskan Lingkungan dari Sampah
LSM/Figur
Walhi Kritik Pemerintah: Gagah ke Petani, Loyo pada Korporat Pembakar Hutan
Walhi Kritik Pemerintah: Gagah ke Petani, Loyo pada Korporat Pembakar Hutan
LSM/Figur
Studi: Kematian akibat Karhutla 93 Persen Lebih Tinggi dari Perkiraan
Studi: Kematian akibat Karhutla 93 Persen Lebih Tinggi dari Perkiraan
LSM/Figur
Peningkatan Kadar CO2 Ancam Reproduksi Serangga
Peningkatan Kadar CO2 Ancam Reproduksi Serangga
Pemerintah
KSBSI Minta Pemerintah Perhatikan Nasib Buruh yang Terdampak Perubahan Iklim
KSBSI Minta Pemerintah Perhatikan Nasib Buruh yang Terdampak Perubahan Iklim
LSM/Figur
Reformasi Sistem Pangan Dunia Bisa Selamatkan Lahan Seluas 43 Juta Km Persegi
Reformasi Sistem Pangan Dunia Bisa Selamatkan Lahan Seluas 43 Juta Km Persegi
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau