Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang COP28, Industri Migas Dituntut Tetapkan Strategi Jelas Capai Netralitas Karbon

Kompas.com - 28/11/2023, 14:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Meski menjadi penyumbang emisi gas rumah kaca (GRK) terbesar, perusahaan-perusahaan migas hanya menyumbang 1 persen dari total investasi energi bersih secara global.

Agar selaras dengan tujuan iklim global, perusahaan-perusahaan migas harus menginvestasikan setidaknya setengah dari investasi tahunan mereka pada proyek energi bersih pada dekade ini, kata IEA.

Penerapan teknologi penangkapan dan penyimpan karbon atau carbon capture storage (CCS) tidak boleh menjadi pengganti pengurangan emisi dan tidak dapat digunakan untuk mempertahankan status quo emisi mereka.

Meskipun terdapat keraguan terhadap penangkapan dan penyimpanan karbon, sebagian besar pelaku industri masih terlalu bergantung pada teknologi ini.

Baca juga: OIKN Luncurkan Cetak Biru Perubahan Iklim pada COP28 di Dubai

Momen kebenaran

Perusahaan energi raksasa asal AS, Chevron dan ExxonMobil, membatalkan komitmen energi bersih dan malah menggandakan ekspansi bahan bakar fosil.

Awal tahun ini, Exxon Mobil mengumumkan akan mengakuisisi Pioneer Resources senilai 60 miliar dollar AS. Bulan lalu, Chevron mengatakan pihaknya membeli perusahaan migasindependen Hess Corporation senilai 53 miliar dollar AS.

Padahal, kedua entitis ini bersama-sama menyumbang lebih dari 10 persen emisi karbon global sejak 1965.

Baca juga: Brasil Akan Minta Dana Konservasi Hutan Jumbo dalam COP28

Kedua perusahaan tersebut meraup untung gila-gilaan pada 2022 saat harga minyak melonjak yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina.

Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol mengatakan, penerapan teknologi penangkap dan penyimpan karbon dalam jumlah besar bukanlah solusi mencapai NZE dan melawan perubahan iklim.

Dia menambahkan, industri migas perlu berkomitmen untuk benar-benar membantu dunia memenuhi kebutuhan energi dan tujuan iklimnya.

“Industri minyak dan gas menghadapi momen kebenaran pada COP28 di Dubai. Ketika dunia menderita dampak krisis iklim yang memburuk, melanjutkan aktivitas seperti biasa tidak bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan,” ujar Birol.

Baca juga: Sejumlah Pihak Peringatkan Taktik “Greenwashing” Terselubung Energi Fosil dalam COP28

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakai Kapal Canggih, OceanX Bakal Eksplorasi Lautan Indonesia

Pakai Kapal Canggih, OceanX Bakal Eksplorasi Lautan Indonesia

Pemerintah
Sejak Perjanjian Paris, Bank Masih Gelontorkan Rp 110 Kuadriliun ke Industri Energi Fosil

Sejak Perjanjian Paris, Bank Masih Gelontorkan Rp 110 Kuadriliun ke Industri Energi Fosil

Pemerintah
Model 'Community-Supported Agriculture', Solusi 'Food Loss and Waste'

Model "Community-Supported Agriculture", Solusi "Food Loss and Waste"

Pemerintah
BW Kehati Data Keanekaragaman Hayati di Perkotaan

BW Kehati Data Keanekaragaman Hayati di Perkotaan

Pemerintah
Gelombang Panas di Filipina Tak Mungkin Terjadi Tanpa Krisis Iklim

Gelombang Panas di Filipina Tak Mungkin Terjadi Tanpa Krisis Iklim

LSM/Figur
IPA Convex 2024 Digelar, Jadi Momentum Ketahanan Energi Berkelanjutan

IPA Convex 2024 Digelar, Jadi Momentum Ketahanan Energi Berkelanjutan

Swasta
BRIN: Indonesia Terlindungi dari Gelombang Panas karena Awan

BRIN: Indonesia Terlindungi dari Gelombang Panas karena Awan

Pemerintah
Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci Atasi Kemiskinan Ekstrem

Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci Atasi Kemiskinan Ekstrem

Pemerintah
60 Inovator ASEAN Blue Economy Innovation Bakal Dapat 40.000 Dollar AS

60 Inovator ASEAN Blue Economy Innovation Bakal Dapat 40.000 Dollar AS

Pemerintah
Groundbreaking Proyek RDF, WIKA Siap Reduksi Sampah 2.500 Ton per Hari

Groundbreaking Proyek RDF, WIKA Siap Reduksi Sampah 2.500 Ton per Hari

BUMN
Potensi Devisa Rp 1,3 Triliun, Oleh-oleh Sandiaga dari UEA dan Korsel

Potensi Devisa Rp 1,3 Triliun, Oleh-oleh Sandiaga dari UEA dan Korsel

Pemerintah
Komnas Perempuan Minta Pemerintah Bentuk Pemantau Femisida

Komnas Perempuan Minta Pemerintah Bentuk Pemantau Femisida

Pemerintah
Dicari, Inovator di 10 Negara ASEAN dan Timor Leste untuk Proyek Blue Economy

Dicari, Inovator di 10 Negara ASEAN dan Timor Leste untuk Proyek Blue Economy

Pemerintah
Konsisten Berdayakan Peternak Sapi, Human Initiative Torehkan Jejak Manis di NTT

Konsisten Berdayakan Peternak Sapi, Human Initiative Torehkan Jejak Manis di NTT

Advertorial
Mengenal Melukat, Ritual Pembersihan Diri di Bali Jadi Agenda WWF

Mengenal Melukat, Ritual Pembersihan Diri di Bali Jadi Agenda WWF

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com