Meski menjadi penyumbang emisi gas rumah kaca (GRK) terbesar, perusahaan-perusahaan migas hanya menyumbang 1 persen dari total investasi energi bersih secara global.
Agar selaras dengan tujuan iklim global, perusahaan-perusahaan migas harus menginvestasikan setidaknya setengah dari investasi tahunan mereka pada proyek energi bersih pada dekade ini, kata IEA.
Penerapan teknologi penangkapan dan penyimpan karbon atau carbon capture storage (CCS) tidak boleh menjadi pengganti pengurangan emisi dan tidak dapat digunakan untuk mempertahankan status quo emisi mereka.
Meskipun terdapat keraguan terhadap penangkapan dan penyimpanan karbon, sebagian besar pelaku industri masih terlalu bergantung pada teknologi ini.
Baca juga: OIKN Luncurkan Cetak Biru Perubahan Iklim pada COP28 di Dubai
Perusahaan energi raksasa asal AS, Chevron dan ExxonMobil, membatalkan komitmen energi bersih dan malah menggandakan ekspansi bahan bakar fosil.
Awal tahun ini, Exxon Mobil mengumumkan akan mengakuisisi Pioneer Resources senilai 60 miliar dollar AS. Bulan lalu, Chevron mengatakan pihaknya membeli perusahaan migasindependen Hess Corporation senilai 53 miliar dollar AS.
Padahal, kedua entitis ini bersama-sama menyumbang lebih dari 10 persen emisi karbon global sejak 1965.
Baca juga: Brasil Akan Minta Dana Konservasi Hutan Jumbo dalam COP28
Kedua perusahaan tersebut meraup untung gila-gilaan pada 2022 saat harga minyak melonjak yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina.
Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol mengatakan, penerapan teknologi penangkap dan penyimpan karbon dalam jumlah besar bukanlah solusi mencapai NZE dan melawan perubahan iklim.
Dia menambahkan, industri migas perlu berkomitmen untuk benar-benar membantu dunia memenuhi kebutuhan energi dan tujuan iklimnya.
“Industri minyak dan gas menghadapi momen kebenaran pada COP28 di Dubai. Ketika dunia menderita dampak krisis iklim yang memburuk, melanjutkan aktivitas seperti biasa tidak bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan,” ujar Birol.
Baca juga: Sejumlah Pihak Peringatkan Taktik “Greenwashing” Terselubung Energi Fosil dalam COP28
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya