Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 28 November 2023, 19:00 WIB
Hadi Maulana,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kepulauan Riau (Kepri) pada tahun 2023 mencapai 79,08, meningkat 0,6 poin (0,76 persen) dibandingkan tahun sebelumnya (78,48).

Selama 2020–2023, IPM Kepri rata-rata meningkat sebesar 0,59 persen per tahun. Angka IPM Kepri ini pun menempati posisi ke-3 tertinggi di tingkat nasional.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, peningkatan IPM Kepri 2023 didukung oleh peningkatan ketiga dimensi penyusunnya, yaitu dimensi umur panjang dan hidup sehat yang diukur melalui Umur Harapan Hidup saat Lahir (UHH).

“Kemudian dimensi pengetahuan yang diukur melalui Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS), dan dimensi standar hidup layak yang diukur melalui rata-rata pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan,” kata Ansar di Gedung Graha Kepri, Selasa (28/11/2023).

Baca juga: Pesan Perdamaian dan Kesejahteraan Dunia dari Candi Borobudur

Dari sisi dimensi umur panjang dan hidup sehat, UHH saat Lahir di Kepri sebesar 74,90, artinya bayi yang lahir pada tahun 2023 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 74,90 tahun, lebih lama 0,28 tahun atau mengalami kenaikan 0,38 persen, dibandingkan dengan bayi yang lahir pada tahun 2022. Sumber data umur harapan hidup saat lahir menggunakan hasil Long Form SP2020 (LF SP2020).

Dari sisi dimensi pengetahuan, HLS mencapai 13,05 tahun, mengalami kenaikan 0,46 persen dibandingkan dengan tahun 2022.

Sementara itu, RLS mencapai 10,41 tahun, meningkat 0,04 tahun atau mengalami kenaikan 0,39 persen dibandingkan dengan tahun 2022.

“Data ini bersumber dari data HLS dan RLS yang menggunakan hasil LF SP2020,” ungkap Ansar.

Ansar menambahkan, dari sisi pengeluaran per kapita per tahun yang disesuaikan, Kepri mengalami peningkatan sebesar Rp 529.000 (3,66 persen) dibandingkan tahun 2022.

“Pencapaian IPM Kepri 2023, saya apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kepri,” imbuhnya.

Baca juga: IKN Harus Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Adat dan Lokal

Ansar juga menekankan bahwa IPM Kepri 2023 masih memiliki ruang untuk ditingkatkan lagi, khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan.

“Kita harus terus berupaya untuk meningkatkan akses, kualitas, dan kesetaraan pendidikan bagi seluruh anak-anak Kepulauan Riau, serta memperkuat sistem kesehatan yang responsif dan inklusif,” sambung Ansar.

Dia berharap, IPM Kepri 2023 dapat menjadi motivasi dan inspirasi bagi seluruh stakeholder pembangunan, untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dalam mendorong kemajuan Kepri yang sejahtera, mandiri, dan berdaya saing.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar 'Langkah Membumi Ecoground 2025'
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar "Langkah Membumi Ecoground 2025"
Swasta
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
BUMN
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
Pemerintah
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
LSM/Figur
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Pemerintah
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
Pemerintah
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
Pemerintah
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
LSM/Figur
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
Pemerintah
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Pemerintah
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Swasta
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
Swasta
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Pemerintah
PLTP Kamojang Hasilkan 1.326 GWh Listrik, Tekan Emisi 1,22 Juta Ton per Tahun
PLTP Kamojang Hasilkan 1.326 GWh Listrik, Tekan Emisi 1,22 Juta Ton per Tahun
BUMN
Pertamina EP Cepu Dorong Desa Sidorejo Jadi Sentra Pertanian Organik Blora
Pertamina EP Cepu Dorong Desa Sidorejo Jadi Sentra Pertanian Organik Blora
BUMN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau