BATAM, KOMPAS.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) terus bersinergi bersama PLN untuk mewujudkan Program Kepri Terang.
Program ini bertujuan memberikan pelayanan listrik yang merata dan berkualitas bagi seluruh masyarakat di daerah kepulauan.
Terbaru, Pemprov Kepri dan PLN telah memulai pembangunan Saluran Kabel Laut Tegangan Menengah (SKLTM) bertegangan 20 kiloVolt (kV) yang menghubungkan Batam dengan Pulau Buluh.
“SKLTM ini akan dibentangkan di dasar laut dengan pemberat sepanjang 1,16 kilometer sirkuit (kms) dari Pulau Batam ke Pulau Buluh,” ujar Gubernur Kepri Ansar Ahmad, di Graha Kepri, Selasa (28/11/2023).
Baca juga: Dua Proyek Masuk Daftar PSN Baru, Lokasinya Sama-sama di Kepri
Dengan adanya SKLTM ini, diharapkan masyarakat di Pulau Buluh yang selama ini hanya mendapatkan pasokan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) selama 14 jam per hari, akan segera menikmati listrik 24 jam yang lebih andal dan efisien.
Ansar mengatakan, pekerjaan ini ditargetkan rampung di akhir tahun 2023 ini.
Penanganan kebutuhan dasar akan listrik di daerah Kepulauan seperti Kepri, bukanlah pekerjaan yang mudah, karena Kondisi geografis di Kepri didominasi oleh perairan.
Ansar menjelaskan, pembangunan infrastruktur kelistrikan memiliki tantangan tersendiri di Kepri. Namun dengan listrik sebagai kebutuhan dasar masyarakat dan Program Kepri Terang sudah terbukti memiliki manfaat.
“Kami terus berupaya bersama PLN agar listrik di Kepri dapat dinikmati seluruh masyarakat, sampai ke wilayah pesisir, maupun pulau terpencil sekalipun,” tegas Ansar.
Ansar juga menyebut pembangunan SKLTM ini merupakan bukti keseriusan pemerintah dalam menangani kelistrikan di daerah pesisir dalam upaya pemerataan program Kepri Terang.
Program Kepri Terang telah dimulai sejak tahun 2021 dan telah berhasil menyalurkan listrik ke sejumlah desa dan pulau yang sebelumnya belum teraliri listrik sama sekali di seluruh Kepri.
Baca juga: Soal Konflik Tanah di Pulau Rempang Riau, Menteri Hadi Angkat Bicara
Selain itu, program ini juga memberikan bantuan penyambungan listrik gratis bagi keluarga kurang mampu di berbagai daerah di Kepri, seperti Karimun, Bintan, Batam, Lingga, dan Natuna.
Pada bagian lain, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Riau & Kepulauan Riau (UIDRKR) Agung Murdifi mengatakan, pembangunan saluran kabel laut ini bagian dari program dedieselisasi atau penonaktifan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD).
Ini merupakan salah satu upaya menekan emisi gas rumah kaca (GRK) untuk mencapai target net zero emissions (NZE) pada 2060.
"PLN memiliki peta jalan untuk mengembangkan sistem kelistrikan di Kepri. Pembangunan SKLTM bertegangan 20 kV di Pulau Buluh ini merupakan bagian dari rencana kerja tersebut," pungkas Agung.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya