Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/12/2023, 18:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.comCOP28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), bakal membahas mengenai penghapusan bahan bakar fosil secara bertahap sebagai bagian akhir dari KTT tersebut.

Hal tersebut tertuang dalam rancangan teks negosiasi yang dirilis badan iklim PBB United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCC) dan dilihat Reuters pada Selasa (5/12/2023).

Rancangan teks tersebut akan mengawali sesi negosiasi isu penentu dalam COP28 tersebut: apakah negara-negara setuju menyetop konsumsi bahan bakar fosil.

Baca juga: COP28 Bertabur Janji-Janji Pendanaan Iklim

Draf teks tersebut mencakup tiga opsi yang akan dibahas dan dipertimbangkan oleh delegasi dari hampir 200 negara.

Opsi pertama dalam rancangan tersebut adalah penghentian penggunaan bahan bakar fosil secara “bertahap dan adil”.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Dalam istilah PBB, kata “adil” artinya negara-negara kaya yang memiliki sejarah panjang dalam penggunaan bahan bakar fosil akan melakukan penghentian penggunaan bahan bakar fosil lebih cepat dibandingkan negara-negara miskin.

Opsi kedua menyerukan percepatan upaya menuju penghapusan bahan bakar fosil secara bertahap.

Baca juga: Djarum Paparkan Inisiatif Pengolahan Sampah Organik di COP28

Opsi ketiga adalah tidak menyebutkan penghentian penggunaan bahan bakar fosil secara bertahap.

Amerika Serikat (AS), 27 negara Uni Eropa, dan negara-negara pulau kecil yang rentan terhadap perubahan iklim sedang mendorong penghapusan bahan bakar fosil untuk mendorong pengurangan emisi karbon dioksida.

“Kami tidak membicarakan tentang mematikan keran dalam semalam,” kata Utusan Iklim Jerman Jennifer Morgan.

“Apa yang Anda lihat di sini adalah pertarungan nyata mengenai sistem energi masa depan yang akan kita bangun bersama,” sambungnya.

Baca juga: Koalisi Masyarakat Sipil Indonesia Serukan 7 Aksi Iklim dalam COP28

Di sisi lain, negara produsen minyak dan gas (migas) besar seperti Arab Saudi dan Rusia menolak usulan penghentian penggunaan minyak secara bertahap.

Pada Senin (4/12/2023), Presiden COP28 Uni Emirat Arab Sultan Al Jaber menegaskan, dia menghormati sains mengenai perubahan iklim.

Dia menambahkan, penghentian penggunaan bahan bakar fosil tidak dapat dihindari.

“Saya telah berulang kali mengatakan bahwa pengurangan dan penghentian penggunaan bahan bakar fosil tidak dapat dihindari, dan hal ini penting,” kata Jaber.

Baca juga: COP28 Sambut Platform Investasi Solusi Iklim, Nilainya Rp 11,6 Triliun

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Lama Dilindungi Mitos, Bajing Albino Sangihe Kini Butuh Proteksi Tambahan
Lama Dilindungi Mitos, Bajing Albino Sangihe Kini Butuh Proteksi Tambahan
LSM/Figur
Melonjaknya Harga Minyak Bisa Percepat Transisi Energi Hijau Global
Melonjaknya Harga Minyak Bisa Percepat Transisi Energi Hijau Global
Pemerintah
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
Pemerintah
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
LSM/Figur
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Swasta
Cegah Banjir, Pemprov DKI Siagakan Pasukan Oranye untuk Angkut Sampah Sungai
Cegah Banjir, Pemprov DKI Siagakan Pasukan Oranye untuk Angkut Sampah Sungai
Pemerintah
Greenpeace: Hujan Juli Bukan Anomali, Tanda Krisis Iklim karena Energi Fosil
Greenpeace: Hujan Juli Bukan Anomali, Tanda Krisis Iklim karena Energi Fosil
Pemerintah
Anoa dan Babirusa Buktikan, Pulau Kecil Kunci Jaga Keanekaragaman
Anoa dan Babirusa Buktikan, Pulau Kecil Kunci Jaga Keanekaragaman
LSM/Figur
Triwulan I 2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Capai Rp 89,9 Triliun
Triwulan I 2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Capai Rp 89,9 Triliun
BUMN
Kelinci Terlangka di Dunia Terekam Kamera Jebak di Hutan Sumatera
Kelinci Terlangka di Dunia Terekam Kamera Jebak di Hutan Sumatera
LSM/Figur
Menteri LH Minta Perusahaan Bantu Kelola Sampah Warga Pakai Dana CSR
Menteri LH Minta Perusahaan Bantu Kelola Sampah Warga Pakai Dana CSR
Pemerintah
Lumba-Lumba Muncul di Laut Jakarta, Jadi Momentum Perkuat Perlindungan Perairan
Lumba-Lumba Muncul di Laut Jakarta, Jadi Momentum Perkuat Perlindungan Perairan
LSM/Figur
Kemenperin Dorong Industri Lapor Emisi Lewat SIINas
Kemenperin Dorong Industri Lapor Emisi Lewat SIINas
Pemerintah
Pertamina Gandeng Kelompok Tani Hutan Perkuat Perhutanan Sosial
Pertamina Gandeng Kelompok Tani Hutan Perkuat Perhutanan Sosial
BUMN
Pemerintah Resmikan Pasar Perdagangan Sertifikat EBT ICDX
Pemerintah Resmikan Pasar Perdagangan Sertifikat EBT ICDX
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau