JAKARTA, KOMPAS.com - Neutura, perusahaan carbon removal yang berbasis di Asia Tenggara, mengumumkan pendanaan angel untuk dua proyek penyerapan karbon berbasis biochar.
Inisiatif ini merupakan loncatan besar dalam menghambat laju perubahan iklim dengan mengubah limbah pertanian menjadi biochar yang memiliki nilai tambah yang baik serta mampu mengunci karbon dalam tanah selama lebih dari 500 tahun.
Dana yang berhasil didapatkan ini akan digunakan untuk membiayai peluncuran dua proyek mercusuar pada tahun 2024. Proyek-proyek ini, ditargetkan berjalan di dua wilayah yang berbeda, yakni Asia Tenggara dan Eropa Selatan.
Proyek di dua wilayah ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi emisi secara holistik, melainkan juga mengubah paradigma masyarakat terkait carbon removal dan manajemen limbah agrikultur yang bertanggung jawab.
Proyek yang akan diluncurkan berfokus pada pemanfaatan limbah tanaman dari industri pertanian untuk menyerap karbon dari atmosfer, dengan mengubah hasil limbah menjadi biochar dan cuka kayu.
Baca juga: Indonesia Jajaki Kerja Sama Penangkap Karbon dengan Korea Selatan
Co-founder Neutura Laksamana Sakti menganggap, limbah pertanian bukan sebagai masalah tetapi sebagai solusi.
"Dengan mengubah limbah ini menjadi biochar, kami mengatasi beberapa tantangan sekaligus—mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan kesehatan tanah, dan menciptakan praktik pertanian yang berkelanjutan," ujar Alif, sapaan akrab Laksamana, dalam keterangan kepada Kompas.com, Rabu (6/12/2023).
Biochar merupakan hasil produk berbentuk arang yang dihasilkan oleh Neutura melalui proses pirolisis yang memiliki manfaat yang luar biasa. Kemampuannya untuk meningkatkan kesuburan tanah menjadi salah satu daya tarik utama.
"Biochar memiliki potensi besar. Material ini dapat meningkatkan retensi air dan struktur tanah, menghasilkan pertumbuhan tanaman yang lebih sehat, dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Produksi biochar dapat menjadi katalis perubahan yang cukup signifikan untuk memulai praktik pertanian berkelanjutan," terang Alif.
Manfaat biochar dari Neutura tidak hanya terbatas pada bidang pertanian. Material ini juga dapat diterapkan dalam industri lain, seperti industri metalurgi dan semen, yang berkontribusi pada peningkatan sifat material dan potensi pengurangan emisi.
Baca juga: Kerangka Kerja Baru UNEP: Limbah Kimia Setara dengan Krisis Iklim
"Kami memiliki visi untuk mengintegrasikan biochar ke berbagai industri, sehingga masing-masing industri tersebut bisa mendapatkan manfaat dari propertinya yang unik serta berkontribusi pada planet yang lebih hijau," tambah Alif.
Secara bersamaan, cuka kayu produk sampingan dari proses ini, dapat berfungsi sebagai pestisida dan pupuk alami.
Cuka kayu adalah solusi organik untuk perawatan tanaman. Cara ini efektif, ramah lingkungan, dan sejalan sepenuhnya dengan visi kami untuk masa depan pertanian yang berkelanjutan.
Proyek pilot yang dikerjakan oleh Neutura menggunakan peralatan pirolisis khusus yang dirancang menggunakan energi yang efisien dan terintegrasi dengan pabrik.
"Kami berinvestasi dalam teknologi yang tidak hanya mendukung keberjalanan kegiatan operasional, tetapi juga menetapkan standar rendah emisi yang berkelas dunia," ujar Alif.
Proyek-proyek ini didasarkan pada model bisnis yang memiliki skalabilitas besar. Dengan menjual biochar dan kredit penyerapan karbon, Neutura ingin memastikan kelangsungan profitabilitas perusahaan sedari awal.
"Model bisnis kami mencerminkan komitmen kami terhadap keberlanjutan dan profitabilitas," kata Alif.
Dengan proyek-proyek ini, Neutura tidak hanya mengatasi masalah lingkungan tetapi juga membuka jalan menuju masa depan pertanian dan iklim yang lebih berkelanjutan dan menguntungkan.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya