Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Ancaman Gunung Berapi dan Tsunami, Babel Waspada Bencana Ini

Kompas.com - 06/12/2023, 20:49 WIB
Heru Dahnur ,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Wilayah Kepulauan Bangka Belitung (Babel) hingga saat ini diprediksi bebas dari ancaman bencana gunung berapi dan bukan jalur lempeng tektonik sehingga tidak berpotensi tsunami.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Babel Mikron Antariksa mengatakan, posisi geografis Babel sejauh ini terpantau aman dari aktivitas vulkanologi maupun gempa tektonik.

"Ada Gunung Maras dan Menumbing, keduanya masih di bawah 1.000 Mdpl, lebih cocok disebut sebagai bukit dan tidak bersifat aktif," kata Mikron di Pangkalpinang, Rabu (6/12/2023).

Mikron menuturkan, ancaman bencana di Bangka Belitung cenderung disebabkan oleh cuaca ekstrem seperti puting beliung dan banjir.

Baca juga: Waspada Bencana Hidrometeorologi

"Dari pemetaan yang kami lakukan, angin kencang berupa puting beliung paling sering terjadi. Kemudian ada banjir yang melanda daerah pesisir karena posisi tanahnya rendah," ujar Mikron.

Potensi banjir, sambung Mikron, bisa muncul jika hujan mengguyur selama dua jam non stop disertai pasang air laut.

Kondisi tersebut menyebabkan aliran air sungai tersendat sehingga meluber ke permukiman warga.

Sejumlah kawasan yang harus diwaspadai yakni pesisir Kota Pangkalpinang, Kampung Ulu Pasar Mentok Bangka Barat, bendungan Pice Belitung Timur dan Kampung Amau Belitung.

"Titik-titik yang memang langganan banjir umumnya karena hujan lebat," ujar Mikron.

Menurut Mikron, selain faktor alam, potensi banjir juga terjadi karena aktivitas penambangan liar di daerah aliran sungai.

Penambangan itu menyebabkan sedimentasi sehingga terjadi pendangkalan dan penyempitan alur sungai.

"Kalau di Pangkalpinang aliran sungai dari perbukitan Mangkol, sementara di Bangka Barat aliran dari Menumbing. Ini harus kita jaga bersama jangan sampai terganggu tambang," pesan Mikron.

"Saat ini sudah masuk musim hujan, kita juga harus tetap waspada. Sebelumnya kemarau kejadiannya Karhutla," pungkas Mikron.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau