KOMPAS.com - Kebiasaan baru yang baik bisa diterapkan, seiring awal tahun 2024. Salah satunya kebiasaan atau sikap ramah lingkungan.
Saat ini, masyarakat secara bertahap mengadopsi gaya hidup yang lebih berkelanjutan. Namun, banyak yang merasa sulit untuk mengubah kebiasaan dan seringkali tidak tahu harus mulai dari mana.
Padahal, banyak hal sederhana yang bisa dilakukan. Meski terlihat simpel, rupanya hal-hal tersebut jika dilakukan secara konsisten dapat berdampak besar.
Dengan melakukan perubahan kecil pada gaya hidup sehari-hari, kita dapat bergerak menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.
Jika kamu ingin mengubah sikap menjadi lebih ramah lingkungan dan mendukung keberlanjutan di tahun baru ini, dikutip dari Channel News Asia, Selasa (2/1/2024), berikut beberapa hal yang mudah untuk dilakukan.
Manusia bisa membuang satu miliar ton makanan setiap tahunnya. Limbah makanan seringkali menghasilkan metana, gas rumah kaca yang lebih kuat dibandingkan karbon dioksida.
Salah satunya dengan makan lebih sedikit daging dan lebih banyak tanaman, terutama kacang-kacangan dan sayuran. Kacang tidak memerlukan pupuk nitrogen (yang sebagian dihasilkan dari gas alam) karena kemampuannya mengubah nitrogen dari udara menjadi nutrisi.
Pilihan lainnya, konsumsi "daging tiruan" olahan, untuk menuju gaya hidup nabati, meski biayanya relatif mahal.
Selain itu, kamu dapat mengambil makanan sesuai porsinya dan memastikan tidak ada sisa makanan, dapat mengurangi sampah yang tidak perlu.
Cara lain, gunakan microwave untuk memasak jika memungkinkan, karena lebih hemat energi dibandingkan memasak di kompor.
Dari beberapa cara di atas, kamu bisa memilih satu atau dua di antaranya, yang sesuai dan tidak membebani dirimu.
Memilih perjalanan aktif, seperti berjalan kaki atau bersepeda, adalah cara yang paling ramah lingkungan. Membuat kita tetap bugar dan sehat sekaligus tidak menghasilkan emisi karbon.
Jika terasa sulit dilakukan setiap hari, coba ganti satu atau dua perjalanan mobil dalam seminggu dengan opsi perjalanan aktif jika memungkinkan.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya