Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/01/2024, 20:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kebiasaan baru yang baik bisa diterapkan, seiring awal tahun 2024. Salah satunya kebiasaan atau sikap ramah lingkungan.

Saat ini, masyarakat secara bertahap mengadopsi gaya hidup yang lebih berkelanjutan. Namun, banyak yang merasa sulit untuk mengubah kebiasaan dan seringkali tidak tahu harus mulai dari mana. 

Padahal, banyak hal sederhana yang bisa dilakukan. Meski terlihat simpel, rupanya hal-hal tersebut jika dilakukan secara konsisten dapat berdampak besar. 

Dengan melakukan perubahan kecil pada gaya hidup sehari-hari, kita dapat bergerak menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

Jika kamu ingin mengubah sikap menjadi lebih ramah lingkungan dan mendukung keberlanjutan di tahun baru ini, dikutip dari Channel News Asia, Selasa (2/1/2024), berikut beberapa hal yang mudah untuk dilakukan.

Gaya hidup ramah lingkungan 

1. Makanan

Manusia bisa membuang satu miliar ton makanan setiap tahunnya. Limbah makanan seringkali menghasilkan metana, gas rumah kaca yang lebih kuat dibandingkan karbon dioksida.

Anak bisa diajarkan untuk mengurangi sampah makanan sejak dini.UNSPLASH/KAZUEND Anak bisa diajarkan untuk mengurangi sampah makanan sejak dini.
Untuk mengurangi pencemaran dari makanan, ada perubahan sederhana yang bisa kamu lakukan untuk mengonsumsi makanan yang lebih ramah lingkungan dan seringkali lebih hemat.

Salah satunya dengan makan lebih sedikit daging dan lebih banyak tanaman, terutama kacang-kacangan dan sayuran. Kacang tidak memerlukan pupuk nitrogen (yang sebagian dihasilkan dari gas alam) karena kemampuannya mengubah nitrogen dari udara menjadi nutrisi.

Pilihan lainnya, konsumsi "daging tiruan" olahan, untuk menuju gaya hidup nabati, meski biayanya relatif mahal.

Selain itu, kamu dapat mengambil makanan sesuai porsinya dan memastikan tidak ada sisa makanan, dapat mengurangi sampah yang tidak perlu.

Cara lain, gunakan microwave untuk memasak jika memungkinkan, karena lebih hemat energi dibandingkan memasak di kompor.

Dari beberapa cara di atas, kamu bisa memilih satu atau dua di antaranya, yang sesuai dan tidak membebani dirimu.

2. Perjalanan

Ilustrasi sepeda listrik 

Dok. Shutterstock/ Spic Ilustrasi sepeda listrik
Kita semua perlu bepergian, baik untuk bekerja, sekolah, universitas, atau ke toko. Perjalanan berkelanjutan adalah tindakan penyeimbang.

Memilih perjalanan aktif, seperti berjalan kaki atau bersepeda, adalah cara yang paling ramah lingkungan. Membuat kita tetap bugar dan sehat sekaligus tidak menghasilkan emisi karbon.

Jika terasa sulit dilakukan setiap hari, coba ganti satu atau dua perjalanan mobil dalam seminggu dengan opsi perjalanan aktif jika memungkinkan.

Di daerah perkotaan, dengan jarak perjalanan yang lebih pendek, transportasi aktif seringkali lebih cepat dan lebih murah dibandingkan naik mobil. Hal ini juga mengurangi kemacetan, yang merupakan penyebab utama polusi udara perkotaan.

Untuk perjalanan yang lebih jauh, perjalanan dengan kereta api atau bus lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan mobil dan pesawat.

3. Pengunaan energi

Ilustrasi mematikan lampuArt-Of-Photo Ilustrasi mematikan lampu
Energi yang kita gunakan di rumah menjadi semakin mahal dan merupakan penyumbang emisi gas rumah kaca yang signifikan.

Melakukan perubahan kecil pada penggunaan energi sehari-hari dapat membawa perubahan besar, baik terhadap tagihan listrik maupun emisi rumah tangga.

Sebagian besar perubahan ini mudah dan nyaman. Misalnya, mematikan lampu ketika meninggalkan ruangan. Lalu, masak makanan dengan tutup panci.

Kemudian, mandi lebih singkat atau menggunakan air secukupnya. Cabut perangkat seperti microwave saat tidak digunakan dan pengisi daya saat perangkat terisi penuh, dan ganti bohlam halogen yang rusak dengan versi LED yang lebih efisien.

Menggunakan data yang dicatat oleh meteran pintar (jika ada) untuk memantau penggunaan energi dapat membantumu melakukan perubahan ini.

4. Pakaian

Ilustrasi belanja bajushutterstock.com/A By AboutLife Ilustrasi belanja baju
Setiap orang pasti suka membeli baju baru. Namun fast fashion mempunyai dampak buruk terhadap lingkungan dan sosial.

Industri fesyen menghasilkan lebih dari 92 juta ton sampah setiap tahunnya, yang sebagian besar dibakar, dibuang ke tempat pembuangan sampah, atau diekspor ke negara-negara berkembang.

Ada banyak cara untuk menjadi modis sekaligus ramah lingkungan. Mulailah dengan menata lemari pakaianmu, sehingga kamu tahu baju apa yang dimiliki sebelum mulai berbelanja. Sehingga, pakaian yang dibeli akan “sesuai” dengan apa yang dimiliki saat ini.

Lalu, usahakan tidak membuang pakaian yang sudah rusak. Kamu bisa mencoba memperbaiki pakaian dan aksesori dengan melihat langkah-langkahnya di media sosial.

Kemudian, membeli pakaian second atau bekas (thrift) akan menghemat uang, sekaligus memberikan manfaat sosial dan lingkungan.

Pilihan lainnya, kamu juga dapat menukar atau memberikan pakaian yang tidak diinginkan lagi dengan teman dan keluarga.

5. Pengelolaan sampah

IlustrasiShutterstock Ilustrasi
Manusia dapat menghasilkan lebih dari 2 miliar metrik ton limbah padat perkotaan di seluruh dunia setiap tahunnya. Angka ini diperkirakan akan meningkat sebesar 70 persen pada tahun 2050.

Oleh karena itu, ada banyak perubahan kecil yang dapat kita lakukan untuk mengurangi jumlah sampah yang kita buang ke tempat sampah.

Menulis daftar belanjaan dapat mengurangi pembelian berlebihan dan pembelian impulsif. Selanjutnya, bawalah tas yang dapat digunakan kembali saat berbelanja.

Kemudian, kamu bisa berbelanja di toko zero waste yang mana pelanggan didorong untuk menggunakan wadah dari rumah untuk mengisi dan mengisi ulang makanan utuh dalam jumlah besar.

Mengurangi limbah akan menghemat sumber daya yang berharga serta mengurangi polusi dan pengeluaran sehari-hari.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau