Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Pangkalpinang Ikut Sortir dan Lipat Surat Suara, Jadi Ajang Reunian

Kompas.com - 05/01/2024, 09:01 WIB
Heru Dahnur ,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Puluhan warga di Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung dilibatkan dalam proses sortir dan lipat surat suara Pemilu 2024.

Mereka mengaku senang ikut andil dalam pesta demokrasi dan sekaligus jadi ajang reunian.

"Senang bisa kumpul sama kawan-kawan kan suasananya ramai," kata salah satu warga, Ida Royani di gudang logistik KPU, Kamis (4/1/2024).

Ida menuturkan, ada suka dan duka menjadi relawan sortir dan pelipatan surat suara. Sukanya karena bisa berkumpul dan mendapatkan penghasilan tambahan.

Baca juga: Pemilu Makin Dekat, Pemimpin Terpilih Dituntut Lindungi Lahan Gambut

Sementara dukanya yakni harus bekerja dari pagi sampai sore. Kadang suasana sedikit gerah karena banyaknya orang dan logistik di dalam gudang.

"Karena sama-sama ya kita jalani, bersyukur bisa tahun ini ikut lagi melaksanakan pemilu," ujar Ida, ibu rumah tangga dua anak itu.

Ida mengaku sudah beberapa periode pemilu ikut dalam proses sortir dan lipat.

Rata-rata dalam sehari Ida bisa menyelesaikan sebanyak 800 surat suara.

Hal senada juga diungkapkan Wati yang telah dua kali pemilu dan pilkada menjadi petugas sortir dan lipat.

"Kerja ramai-ramai ini jadi seru. Kadang pegal juga kelamaan duduk," ujar Wati.

Ida Royani petugas sortir dan lipat surat suara di gudang logistik KPU Pangkalpinang, Kamis (4/1/2024).KOMPAS.com/HERU DAHNUR Ida Royani petugas sortir dan lipat surat suara di gudang logistik KPU Pangkalpinang, Kamis (4/1/2024).
Proses sortir dan lipat akan berlangsung selama 10 hari. Diawali dengan surat suara calon legisltif DPR RI.

Ketua KPU Pangkalpinang Sobarian mengatakan, jumlah surat suara yang disortir dan lipat mencapai 824.915 lembar.

Terdiri dari surat suara DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi, DPRD kota dan presiden/wakil presiden yang masing-masing jumlahnya 164.983 lembar.

"Warga yang dilibatkan 90-100 orang per hari," ujar Sobarian.

Setiap warga dibayar Rp 250 per lembar untuk pelipatan atau Rp 500 per lembar untuk pelipatan sekaligus sortir.

Baca juga: KPU Didorong Angkat Isu Krisis Iklim dalam Pemilu 2024

Sedangkan untuk surat suara presiden/wakil presiden dibayar lebih murah yakni Rp 175 per lembar karena ukurannya lebih kecil.

"Temuan surat suara rusak kita rekap dulu sampai ada petunjuk lebih lanjut nantinya," ucap Sobarian.

Saat ini proses sortir dan lipat berjalan lancar dengan pengawalan langsung dari kepolisian.

"Memang dalam gudang agak panas karena banyak orang, kalau pakai kipas surat suara justru beterbangan. Pasang AC lumayan juga, belum ada anggaran untuk itu," pungkas Sobarian.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau