KOMPAS.com - Ketahanan energi di Indonesia pada 2022 mendapatkan skor 6,64 dari skala 10 atau masuk dalam kategori tahan menurut asesmen yang dilakukan Dewan Energi Indonesia (DEN).
Sekretaris Jenderal DEN Djoko Siswanto mengatakan, penilaian ketahanan energi di Indonesia meliputi empat aspek menurut Peraturan Pemerintah (PP) No 79 Tahun 2014.
Keempat aspek tersebut adalah availability atau ketersediaan, accessibility atau aksesbilitas, affordability atau keterjangkauan, dan acceptability atau penerimaan.
Baca juga: Potensi Energi Terbarukan Maluku
Penilaan tersebut dibagi menjadi lima kategori dalam skala nilai 1-10.
Nilai nol sampai satu masuk kategori sangat rentan, skor dua sampai empat kategori rentan, nilai empat sampai enam kategori kurang tahan, skor enam sampai delapan kategori tahan, dan nilai delapan hingga 10 kategori sangat tahan.
Akan tetapi, Djoko menyampaikan kondisi ketahanan energi Indonesia tersebut perlu ditingkatkan karena belum mencapai skor 7 atau bahkan 8 untuk kategori tahan.
"(Kategori) tahannya masih dalam tahap permulaan, belum masuk sangat tahan," kata Djoko dalam siaran pers yang diikuti secara daring, Rabu (17/1/2024).
Baca juga: 90 Persen Provinsi di Indonesia Belum Siap Lakukan Transisi Energi
Djoko menambahkan, salah satu poin yang perlu diperhatikan dalam ketahanan energi Indonesia adalah masih tingginya impor minyak dan gas bumi.
Selain itu, rendahnya capaian energi baru terbarukan (EBT) yang tidak sesuai target dalan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) juga perlu mendapat perhatian.
"Kalau EBT sesuai target, kalau keterjangkauan sudah tidak ada subsidi, kalau infrastruktur sudah terbangun, dan kita tidak lagi impor, maka kita bisa mencapai angka 10," tutur Djoko.
Sejauh ini, pemerintah juga dibebani dengan subsidi besar untuk berbagai jenis energi sepertu batu bara untuk pembangkit listrik domestk, bahan bakar minyak, gas elpiji, dan listrik.
Di sisi lain, skor ketahanan energi Indonesia dari 2016 sampai 2022 terus mengalami kenaikan.
Baca juga: Presiden Terpilih Wajib Akselerasi Transisi Energi
Pada 2016, skor ketahanan energi Indonesia tercatat 6,38. Setahun berikutnya, skor ketahanan energi Indonesia naik menjadi 6,40.
Pada 2018, skor ketahanan energi Indonesia adalah 6,43. Sedangkan pada 2019, skor ketahanan energi Indonesia 6,57.
Pada 2021, skor ketahanan energi Indonesia adalah 6,61 persen dan pada 2022 naik jadi 6,64 persen.
Beberapa rekomendasi DEN untuk meningkatkan ketahanan energi di Indonesia adalah meningkatkan kapasitas kilang minyak dan melakukan subtitusi elpiji.
Rekomendasi lainnya adalah menignkatkan produksi minyak bumi, mengurangi subsidi, dan mempercepat pemanfaatan kendaraan listrik.
Baca juga: Potensi Energi Terbarukan Nusa Tenggara Timur
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya