Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/01/2024, 16:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Ketahanan energi di Indonesia pada 2022 mendapatkan skor 6,64 dari skala 10 atau masuk dalam kategori tahan menurut asesmen yang dilakukan Dewan Energi Indonesia (DEN).

Sekretaris Jenderal DEN Djoko Siswanto mengatakan, penilaian ketahanan energi di Indonesia meliputi empat aspek menurut Peraturan Pemerintah (PP) No 79 Tahun 2014.

Keempat aspek tersebut adalah availability atau ketersediaan, accessibility atau aksesbilitas, affordability atau keterjangkauan, dan acceptability atau penerimaan.

Baca juga: Potensi Energi Terbarukan Maluku

Penilaan tersebut dibagi menjadi lima kategori dalam skala nilai 1-10.

Nilai nol sampai satu masuk kategori sangat rentan, skor dua sampai empat kategori rentan, nilai empat sampai enam kategori kurang tahan, skor enam sampai delapan kategori tahan, dan nilai delapan hingga 10 kategori sangat tahan.

Akan tetapi, Djoko menyampaikan kondisi ketahanan energi Indonesia tersebut perlu ditingkatkan karena belum mencapai skor 7 atau bahkan 8 untuk kategori tahan.

"(Kategori) tahannya masih dalam tahap permulaan, belum masuk sangat tahan," kata Djoko dalam siaran pers yang diikuti secara daring, Rabu (17/1/2024).

Baca juga: 90 Persen Provinsi di Indonesia Belum Siap Lakukan Transisi Energi

Djoko menambahkan, salah satu poin yang perlu diperhatikan dalam ketahanan energi Indonesia adalah masih tingginya impor minyak dan gas bumi.

Selain itu, rendahnya capaian energi baru terbarukan (EBT) yang tidak sesuai target dalan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) juga perlu mendapat perhatian.

"Kalau EBT sesuai target, kalau keterjangkauan sudah tidak ada subsidi, kalau infrastruktur sudah terbangun, dan kita tidak lagi impor, maka kita bisa mencapai angka 10," tutur Djoko.

Sejauh ini, pemerintah juga dibebani dengan subsidi besar untuk berbagai jenis energi sepertu batu bara untuk pembangkit listrik domestk, bahan bakar minyak, gas elpiji, dan listrik.

Di sisi lain, skor ketahanan energi Indonesia dari 2016 sampai 2022 terus mengalami kenaikan.

Baca juga: Presiden Terpilih Wajib Akselerasi Transisi Energi

Pada 2016, skor ketahanan energi Indonesia tercatat 6,38. Setahun berikutnya, skor ketahanan energi Indonesia naik menjadi 6,40.

Pada 2018, skor ketahanan energi Indonesia adalah 6,43. Sedangkan pada 2019, skor ketahanan energi Indonesia 6,57.

Pada 2021, skor ketahanan energi Indonesia adalah 6,61 persen dan pada 2022 naik jadi 6,64 persen.

Beberapa rekomendasi DEN untuk meningkatkan ketahanan energi di Indonesia adalah meningkatkan kapasitas kilang minyak dan melakukan subtitusi elpiji.

Rekomendasi lainnya adalah menignkatkan produksi minyak bumi, mengurangi subsidi, dan mempercepat pemanfaatan kendaraan listrik.

Baca juga: Potensi Energi Terbarukan Nusa Tenggara Timur

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Mahasiswa IPB Latih Petani Olah Limbah Ternak Jadi Pupuk Organik Cair
Mahasiswa IPB Latih Petani Olah Limbah Ternak Jadi Pupuk Organik Cair
LSM/Figur
Menteri LH: Jangan Eker-ekeran, Satukan Langkah Demi Biodiversitas
Menteri LH: Jangan Eker-ekeran, Satukan Langkah Demi Biodiversitas
Pemerintah
Ilmuwan Ingatkan, Kombinasi Krisis Iklim dan Badai Matahari Bahayakan Satelit
Ilmuwan Ingatkan, Kombinasi Krisis Iklim dan Badai Matahari Bahayakan Satelit
LSM/Figur
Peneiti BRIN: Koros dan Lanang Sapi Tepat untuk Basmi Hama Tikus Sawah
Peneiti BRIN: Koros dan Lanang Sapi Tepat untuk Basmi Hama Tikus Sawah
LSM/Figur
Hari Orangutan Sedunia, Populasinya yang Kian Mengkhawatirkan
Hari Orangutan Sedunia, Populasinya yang Kian Mengkhawatirkan
LSM/Figur
8 Kendaraan Berat Tak Lolos Uji Emisi, Pemilik Terancam 6 Bulan Penjara
8 Kendaraan Berat Tak Lolos Uji Emisi, Pemilik Terancam 6 Bulan Penjara
Pemerintah
Keaneakeragaman Hayati Berpotensi Jadi Tulang Punggung Ekonomi
Keaneakeragaman Hayati Berpotensi Jadi Tulang Punggung Ekonomi
Pemerintah
Aktivitas Manusia Pangkas Cadangan Karbon Daratan Sebanyak 24 Persen
Aktivitas Manusia Pangkas Cadangan Karbon Daratan Sebanyak 24 Persen
LSM/Figur
Hanya 2 Persen Perusahaan Penuhi Standar AI Bertanggung Jawab
Hanya 2 Persen Perusahaan Penuhi Standar AI Bertanggung Jawab
Swasta
Kisah Jojo, Orangutan Kalimantan yang Kini Hidup Bebas di Alam
Kisah Jojo, Orangutan Kalimantan yang Kini Hidup Bebas di Alam
LSM/Figur
Menteri LH Sebut Kebijakan Terkait Lingkungan Tak Bisa Sewenang-wenang
Menteri LH Sebut Kebijakan Terkait Lingkungan Tak Bisa Sewenang-wenang
Pemerintah
Guru Besar IPB: Lebah Madu Bisa Jadi Detektor Pencemaran Lingkungan
Guru Besar IPB: Lebah Madu Bisa Jadi Detektor Pencemaran Lingkungan
LSM/Figur
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Berlangsung hingga 21 Agustus
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Berlangsung hingga 21 Agustus
Pemerintah
Perubahan Iklim dan Gelombang Panas Picu Kebakaran Hutan Terburuk di Eropa Selatan
Perubahan Iklim dan Gelombang Panas Picu Kebakaran Hutan Terburuk di Eropa Selatan
Pemerintah
Pupuk Indonesia Gelar Svarna Bhumi Award 2025, Apresiasi Inovasi Petani dan Pegiat Pangan
Pupuk Indonesia Gelar Svarna Bhumi Award 2025, Apresiasi Inovasi Petani dan Pegiat Pangan
BUMN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau