Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud Ungkap Banyak Mafia Tambang Ilegal Dilindungi Aparat dan Pejabat

Kompas.com - 21/01/2024, 21:22 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 3 Mahfud MD mengungkapkan, banyak mafia yang melindungi (backing) tambang ilegal. Bahkan, ketika Izin Usaha Pertambangan (IUP) dicabut.

Mahfud membeberkan hal itu dalam debat ke-4 cawapres di JCC, Jakarta, Minggu (21/1/2024).

Karena ada banyak mafia, menurut Mahfud, mencabut IUP tidaklah mudah. Karena mafianya dilindungi oleh pejabat dan aparat.

Dia membeberkan, pernah mengirim tim untuk mencabut IUP, tetapi dihalang-halangi. "Bila 'Ya cabut saja IUP-nya', nah itu masalahnya. Cabut IUP itu banyak mafianya. Banyak mafianya. Saya sudah kirim tim ke lapangan. Ditolak. Sudah putusan Mahkamah Agung. Itu begitu," ungkap Mahfud.

Baca juga: Mahfud Sebut Data Perampasan Tanah Rakyat Bukan Rahasia

Ia juga mengatakan, banyak sekali usaha tambang di Indonesia yang ilegal. Dia menyebut, banyak pejabat dan aparat yang mem-"backing"-i usaha tambang.

"Bahkan KPK seminggu lalu mengatakan untuk pertambangan di Indonesia itu banyak sekali yang ilegal, dan itu di-"backing" aparat-aparat dan pejabat. Itu masalahnya," kata Mahfud.

Mahfud menanggapi Gibran yang memberikan solusi sederhana terhadap perusahaan tambang ilegal dengan mencabut IUP-nya agar tidak bisa beroperasi lagi.

Selain itu, Gibran juga menggarisbawahi bahwa pencabutan IUP sesuai dengan UUD 1945 Pasal 33 Ayat 3 dan 4, dan juga Pancasila sila 4 dan 5 yakni sumber daya alam (SDA) harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

"Dan juga kita harus menjalankan Permen Investasi Nomor 1 Tahun 2022. Intinya kita ingin perusahaan besar bisa gandeng UMKM lokal, pengusaha lokal. Jadi mereka tidak besar sendiri. Tapi ikut besarkan warga lokal, perusahaan lokal, dan UMKM setempat," imbuh Gibran.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau