Menurut Sekretaris Daerah Kota Gorontalo Suleman Lakoro, ini merupakan tonggak pembangunan ekonomi di Gorontalo.
"Tidak hanya membuka peluang lapangan pekerjaan yang luas, tetapi juga kesempatan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat, sejalan dengan kebutuhan industri yang berkembang," kata Suleman.
Baca juga: Rehabilitasi Kawasan Pesisir Utara, MRT Jakarta Tanam 200.000 Mangrove hingga 2030
Selain Pelabuhan Internasional Anggrek yang meningkatkan konektivitas Provinsi Gorontalo ke Kawasan Asia Timur, kehadiran Kawasan Industri Anggrek membawa harapan besar bagi Provinsi Gorontalo untuk menjadi kota agropolitan sebagai pusat lumbung pangan dan penopang perekonomian di Indonesia Timur.
Pembangunan Kawasan Industri Anggrek akan difokuskan pada sektor pengolahan pangan, termasuk perikanan dan agrikultur.
Pemilihan fokus ini didasarkan pada potensi kawasan ini dalam agribisnis, mencakup produksi jagung, cokelat, kelapa, dan perikanan, beserta pengembangan produk turunannya, sebagai faktor kunci yang dapat ditingkatkan.
UNtuk diketahui, PT Anggrek Gorontalo Internasional Terminal (AGIT) adalah perusahaan resmi yang ditunjuk untuk proyek Pengelolaan Pelabuhan Anggrek dengan skema pendanaan kreatif non APBN melalui skema KPBU.
PT AGIT merupakan perusahaan konsorsium yang terdiri dari PT Gotrans Logistics International, PT Anugerah Jelajah Indonesia Logistic, PT Titian Labuan Anugrah, dan PT Hutama Karya (Persero).
Melalui semangat kolektivitas, kehadiran Pelabuhan Anggrek diharapkan dapat meningkatkan konektivitas logistik dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di Gorontalo dan wilayah sekitarnya, juga meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya