Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jauh dari Target, Akses Air Minum Perpipaan di Indonesia Masih 19,47 Persen

Kompas.com, 7 Februari 2024, 06:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga akhir tahun 2023, akses air minum perpipaan rumah tangga di Indonesia masih jauh dari harapan.

Berdasarkan data dari Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi), pada 2023 hanya sebanyak 19,47 persen dari total jumlah rumah tangga di Indonesia yang sudah memiliki akses ke air minum perpipaan

Padahal menurut Presiden Direktur Danareksa Yadi Jaya Ruchandi, berdasarkan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2024, jumlahnya lebih besar.

Baca juga: Target 30 Persen Air Minum Perpipaan Tahun 2030 Sulit Dicapai

“Berdasarkan RPJMN 2024, ditargetkan jumlah rumah tangga yang sudah memiliki akses ke air minum perpipaan sebanyak 30 persen,” ungkap Yadi dalam Workshop terkait "Designing Global Water Fund Establishment", Senin, (5/2/2024).

Sementara itu, berdasarkan RPJMN 2024, ditargetkan akses untuk air yang layak pakai sebesar 100 persen serta air yang aman untuk dipakai sebesar 15 persen.

Padahal salah satu target Sustainable Development Goals (SDG) tahun 2030 adalah akses untuk air yang aman untuk dipakai sebesar 100 persen.


Yadi menegaskan untuk mencapai target RPJMN 2024 dan SDG di tahun 2030 nanti, maka butuh dana yang tidak sedikit.

“Untuk mencapai 10 juta sambungan rumah di tahun 2024, butuh dana hingga Rp 123,5 triliun. Namun pemerintah hanya bisa mengalokasikan dana sebesar Rp 93,5 triliun atau 75 persen dari total kebutuhan dana,” jelas Yadi.

Baca juga: Jokowi Resmi Teken Inpres Air Minum dan Sanitasi

Sementara untuk mencapai target SDGs 2030, yakni air minum yang aman sudah bisa diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia, butuh dana sebesar Rp 300 triliun.

"Jelas sekali, ada kesenjangan pendanaan dalam industri air. Tetapi, tidak hanya cukup diskusi tentang pendanaan alternatif, yang mana kami sediakan untuk industri air Indonesia. Tapi juga dibutuhkan iklim investasi yang cocok," tandas Yadi.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Startup Biodiversitas Tarik Investor Beragam, Namun Raih Modal Kecil
Startup Biodiversitas Tarik Investor Beragam, Namun Raih Modal Kecil
Pemerintah
FAO Peringatkan Degradasi Lahan Ancam Miliaran Orang
FAO Peringatkan Degradasi Lahan Ancam Miliaran Orang
Pemerintah
Rapor Merah dan Hitam PROPER 2025, Perusahaan Bisa Diawasi dan Kena Sanksi
Rapor Merah dan Hitam PROPER 2025, Perusahaan Bisa Diawasi dan Kena Sanksi
Pemerintah
Aset Dana Iklim Global Cetak Rekor 644 Miliar Dollar AS di Awal 2025
Aset Dana Iklim Global Cetak Rekor 644 Miliar Dollar AS di Awal 2025
Swasta
Maybank Indonesia Siapkan Rp 3,3 Triliun untuk Proyek Energi Bersih PLN Batam
Maybank Indonesia Siapkan Rp 3,3 Triliun untuk Proyek Energi Bersih PLN Batam
Swasta
The Habibie Center Gandeng OAC Taiwan Perkuat Tata Kelola Sampah Laut Indo-Pasifik
The Habibie Center Gandeng OAC Taiwan Perkuat Tata Kelola Sampah Laut Indo-Pasifik
LSM/Figur
TNFD dan UN SSE Rilis Alat Pelaporan Alam untuk Bursa Saham Global
TNFD dan UN SSE Rilis Alat Pelaporan Alam untuk Bursa Saham Global
Swasta
Krisis Plastik Kian Parah, Raksasa Bisnis Dunia Sepakat Desak Regulasi Baru
Krisis Plastik Kian Parah, Raksasa Bisnis Dunia Sepakat Desak Regulasi Baru
Swasta
Cek Kesehatan Gratis Ungkap, 95 Persen Orang Indonesia Kurang Gerak, 32 Persen Obesitas
Cek Kesehatan Gratis Ungkap, 95 Persen Orang Indonesia Kurang Gerak, 32 Persen Obesitas
Pemerintah
Fenomena Aneh: Hiu Paus Muda Makin Sering Terdampar di Indonesia, Naik Lima Kali Lipat Sejak 2020
Fenomena Aneh: Hiu Paus Muda Makin Sering Terdampar di Indonesia, Naik Lima Kali Lipat Sejak 2020
LSM/Figur
Perempuan Aceh dan Peran Budaya dalam Membangun Citra Tanah Rencong di Dunia
Perempuan Aceh dan Peran Budaya dalam Membangun Citra Tanah Rencong di Dunia
LSM/Figur
Kita Tak Bisa Menghindar Lagi, Suhu Bumi Naik Minimal 2,3 Derajat Celsius
Kita Tak Bisa Menghindar Lagi, Suhu Bumi Naik Minimal 2,3 Derajat Celsius
Pemerintah
Menhut Janjikan Pengakuan 1,4 Juta Ha Hutan Adat di Forum Internasional
Menhut Janjikan Pengakuan 1,4 Juta Ha Hutan Adat di Forum Internasional
Pemerintah
36 Tambang Ilegal di Merapi Ditindak, Kemenhut Siap Pulihkan Ekosistem
36 Tambang Ilegal di Merapi Ditindak, Kemenhut Siap Pulihkan Ekosistem
Pemerintah
Lestarikan Lagi Tenunan Berpewarna Alami, BCA Libatkan 32 Penenun Songket Melayu
Lestarikan Lagi Tenunan Berpewarna Alami, BCA Libatkan 32 Penenun Songket Melayu
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau