Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dekarbonisasi Ciptakan 11 Juta Lapangan Kerja di Indonesia

Kompas.com - 06/02/2024, 15:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Menurut proyeksi Bank Dunia, dekarbonisasi di Indonesia dapat menciptakan lapangan kerja baru sebanyak 11 juta pada 2060.

Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat menerima audiensi Asosiasi Ahli Emisi Karbon Indonesia atau Association of Carbon Emission Expert Indonesia (ACEXI) di Gedung Bina Graha Jakarta, Senin (5/2/2024).

Moeldoko menuturkan, terciptanya 11 juta lapangan kerja tersebut merupakan salah satu dari beberapa manfaat dekarbonisasi di Indonesia.

Baca juga: Pemasangan PLTS Atap di Sektor Industri Efektuf untuk Dekarbonisasi

Menurut laporan berjudul Indonesia’s Low-Carbon Development Pathway dari Bank Dunia, dekarbonisasi turut meningkatkan pendapatan pekerja dan mengurangi biaya kesehatan.

Selain itu, dekarbonisasi juga dapat menghasilkan manfaat ekonomi senilai Rp 7.000 triliun bagi Indonesia pada 2060.

"Dekarbonisasi adalah peluang bagi Indonesia untuk membangun ekonomi hijau yang berkelanjutan dan menciptakan lapangan kerja baru," kata Moeldoko, sebagaimana dilansir Antara.

Di sisi lain, Moeldoko menyampaikan tidak mudah untuk membangun kesadaran masyarakat mengenai pentingnya dekarbonisasi karena cakupannya sangat luas.

Baca juga: 10 Raksasa Beton dan Semen Terbesar Dunia Sepakat Dekarbonisasi

Dia turut berharap ACEXI sebagai organisasi yang menaungi para ahli emisi karbon bisa menjadi mitra strategis sekaligus jembatan bagi pemerintah dalam mengedukasi masyarakat.

Edukasi yang dimaksud terutama ditujukan bagi para pelaku ekonomi agar terlibat langsung dalam proses dekarbonisasi di Indonesia.

"Sebaiknya upaya yang akan dilakukan dituangkan dalam suatu rencana kerja yang membumi dan dapat diimplementasikan dalam jangka pendek. Jangan seperti mengecat langit," tutur Moeldoko.

Baca juga: Transportasi Darat Kontibutor Besar Emisi, Begini Saran Dekarbonisasi dari IESR

Sementara itu, Ketua Umum ACEXI Lastyo Lukito menyatakan, pihaknya telah menginisiasi gerakan dekarbonisasi.

Lastyo mengatakan, gerakan tersebut diharapkan bisa mendorong masyarakat semakin menyadari akan pentingnya transisi ekonomi hijau.

"Salah satu yang kita siapkan, kita sudah bangun training sertifikasi dan lainnya,” ucap Lastyo.

Baca juga: Perdagangan Karbon Bukan Solusi Dekarbonisasi, Awasi Ketat Cegah Greenwashing

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Kebakaran Lahan Gambut Akibat El Nino Bisa Terulang pada 2027
Kebakaran Lahan Gambut Akibat El Nino Bisa Terulang pada 2027
LSM/Figur
Bappenas : PDB Pantura Besar, Pembangunan 'Giant Sea Wall' Demi Selamatkan Indonesia
Bappenas : PDB Pantura Besar, Pembangunan "Giant Sea Wall" Demi Selamatkan Indonesia
Pemerintah
Musim Panas Ekstrem di Eropa Sebabkan Kerugian 43 Miliar Euro
Musim Panas Ekstrem di Eropa Sebabkan Kerugian 43 Miliar Euro
LSM/Figur
23 Ribu Lahan Gambut Terbakar pada Juli 2025, 56 Persen Terkait Izin Sawit dan PBPH
23 Ribu Lahan Gambut Terbakar pada Juli 2025, 56 Persen Terkait Izin Sawit dan PBPH
LSM/Figur
IEA Proyeksikan Pertumbuhan Kuat Proyek Hidrogen Rendah Emisi
IEA Proyeksikan Pertumbuhan Kuat Proyek Hidrogen Rendah Emisi
Pemerintah
KKP Bangun Kampung Nelayan Merah Putih di 65 Lokasi Pada Tahun Ini
KKP Bangun Kampung Nelayan Merah Putih di 65 Lokasi Pada Tahun Ini
Pemerintah
Geo-engineering Tidak Cukup untuk Lindungi Kutub dari Perubahan Iklim
Geo-engineering Tidak Cukup untuk Lindungi Kutub dari Perubahan Iklim
Pemerintah
Titik Karhutla 2025 Terbanyak di Kalbar, Kontributor Terbesar dari Pembukaan Lahan Sawit
Titik Karhutla 2025 Terbanyak di Kalbar, Kontributor Terbesar dari Pembukaan Lahan Sawit
LSM/Figur
Wujud Kepedulian, Pertamina Salurkan Bantuan Sembako untuk Korban Banjir di Bali
Wujud Kepedulian, Pertamina Salurkan Bantuan Sembako untuk Korban Banjir di Bali
BUMN
Laporan Bank Dunia: Perlindungan Alam Kunci Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan
Laporan Bank Dunia: Perlindungan Alam Kunci Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan
Pemerintah
Pertagas Kembangkan Budidaya Madu hingga Ikan Keramba untuk Berdayakan Masyarakat Riau
Pertagas Kembangkan Budidaya Madu hingga Ikan Keramba untuk Berdayakan Masyarakat Riau
BUMN
Salahkan Cuaca Ekstrem Jadi Penyebab Karhutla, Menhut Dinilai Lepas Tanggung Jawab
Salahkan Cuaca Ekstrem Jadi Penyebab Karhutla, Menhut Dinilai Lepas Tanggung Jawab
Pemerintah
KLH Segel Perusahaan yang Diduga Jadi Sumber Paparan Radioaktif Udang Beku
KLH Segel Perusahaan yang Diduga Jadi Sumber Paparan Radioaktif Udang Beku
Pemerintah
BRIN Sebut 5 Faktor Gabungan Sebabkan Hujan Ekstrem hingga Banjir di Bali
BRIN Sebut 5 Faktor Gabungan Sebabkan Hujan Ekstrem hingga Banjir di Bali
Pemerintah
Menteri LH: Krisis Pengelolaan Sampah Picu Banjir Parah di Bali
Menteri LH: Krisis Pengelolaan Sampah Picu Banjir Parah di Bali
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau