KOMPAS.com - Menurut proyeksi Bank Dunia, dekarbonisasi di Indonesia dapat menciptakan lapangan kerja baru sebanyak 11 juta pada 2060.
Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat menerima audiensi Asosiasi Ahli Emisi Karbon Indonesia atau Association of Carbon Emission Expert Indonesia (ACEXI) di Gedung Bina Graha Jakarta, Senin (5/2/2024).
Moeldoko menuturkan, terciptanya 11 juta lapangan kerja tersebut merupakan salah satu dari beberapa manfaat dekarbonisasi di Indonesia.
Baca juga: Pemasangan PLTS Atap di Sektor Industri Efektuf untuk Dekarbonisasi
Menurut laporan berjudul Indonesia’s Low-Carbon Development Pathway dari Bank Dunia, dekarbonisasi turut meningkatkan pendapatan pekerja dan mengurangi biaya kesehatan.
Selain itu, dekarbonisasi juga dapat menghasilkan manfaat ekonomi senilai Rp 7.000 triliun bagi Indonesia pada 2060.
"Dekarbonisasi adalah peluang bagi Indonesia untuk membangun ekonomi hijau yang berkelanjutan dan menciptakan lapangan kerja baru," kata Moeldoko, sebagaimana dilansir Antara.
Di sisi lain, Moeldoko menyampaikan tidak mudah untuk membangun kesadaran masyarakat mengenai pentingnya dekarbonisasi karena cakupannya sangat luas.
Baca juga: 10 Raksasa Beton dan Semen Terbesar Dunia Sepakat Dekarbonisasi
Dia turut berharap ACEXI sebagai organisasi yang menaungi para ahli emisi karbon bisa menjadi mitra strategis sekaligus jembatan bagi pemerintah dalam mengedukasi masyarakat.
Edukasi yang dimaksud terutama ditujukan bagi para pelaku ekonomi agar terlibat langsung dalam proses dekarbonisasi di Indonesia.
"Sebaiknya upaya yang akan dilakukan dituangkan dalam suatu rencana kerja yang membumi dan dapat diimplementasikan dalam jangka pendek. Jangan seperti mengecat langit," tutur Moeldoko.
Baca juga: Transportasi Darat Kontibutor Besar Emisi, Begini Saran Dekarbonisasi dari IESR
Sementara itu, Ketua Umum ACEXI Lastyo Lukito menyatakan, pihaknya telah menginisiasi gerakan dekarbonisasi.
Lastyo mengatakan, gerakan tersebut diharapkan bisa mendorong masyarakat semakin menyadari akan pentingnya transisi ekonomi hijau.
"Salah satu yang kita siapkan, kita sudah bangun training sertifikasi dan lainnya,” ucap Lastyo.
Baca juga: Perdagangan Karbon Bukan Solusi Dekarbonisasi, Awasi Ketat Cegah Greenwashing
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya