Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aris Marfai
Kepala Badan Informasi Geospasial

Professor Geografi

Membaca Data Spasial Banjir Grobogan

Kompas.com, 8 Februari 2024, 15:54 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KOMPAS.com 6 Februari 2024, memberitakan tentang banjir besar yang melanda Kabupaten Grobogan. Banjir tersebut disebabkan meluapnya sungai-sungai yang melewati Grobogan dalam waktu relatif bersamaan.

Sungai-sungai tersebut, yaitu Sungai Lusi, Sungai Serang, dan Sungai Tuntang, di mana bagian hilir dari ketiga sungai tersebut mengalir melewati sebagian besar wilayah Grobogan.

Berdasarkan analisis jaring-jaring sungai dari Peta Rupabumi skala 1:25.000 yang dikeluarkan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG), sungai-sungai yang melalui Grobogan merupakan bagian dari sistem daerah alian sungai (DAS) Tuntang yang membentang sangat luas, lebih kurang 798 kilometer persegi, dengan panjang sungai utama, yaitu Sungai Tuntang 139 kilometer.

DAS ini sebagian besar hulunya berada di Kabupaten Semarang (30 persen) dan sebagian kecil hulu di Kabupaten Boyolali (2 persen) dan Salatiga (3 persen).

Perubahan tutupan lahan dari vegetasi yang rapat seperti kawasan hutan menjadi lahan terolah, perkebunan, pertanian dan permukiman di sebagian hulu mempunyai kontribusi terhadap meningkatnya limpasan permukaan, run off dan debit aliran sungai.

Sebagian kabupaten Demak dan Grobogan menempati bagian tengah dan hilir dari sistem DAS Tuntang, di mana Kabupaten Demak meliputi 40 persen luasan dan kabupaten Grobogan menempati 25 persen luas DAS.

Sistem DAS Tuntang dibagi menjadi beberapa sub das, di mana Kabupaten Grobogan sebagian besar menempati sub das Tuntang Bagian hilir.

Daerah hilir ini, termasuk wilayah Kabupaten Grobogan, dicirikan dengan pola aliran meander atau aliran sungai yang berkelok-kelok membentuk kurva. Aliran sungai meander terbentuk pada daerah dengan topografi relatif datar yang luas.

Dari data geospasial citra satelit dapat dilihat bahwa kiri-kanan kelokan sungai meander mempunyai bentuk lahan (landform) berupa reparian sungai, rawa belakang, daerah dataran banjir dan dataran aluvial yang mempunyai lebar bervariasi dari 5 meter hingga lebih dari 30 meter ke kiri dan kanan sungai.

Bentuk lahan tersebut sebagian digunakan untuk tanaman pertanian, namun pada beberapa bagian sudah digunakan untuk permukiman dan fasilitas umum, yang semakin mendekati badan sungai.

Tingginya intensitas hujan yang turun di sebagian besar DAS Tuntang dibarengi dengan perubahan tutupan lahan di bagian hulu akan memberikan kontribusi pada volume air yang meningkat pada aliran sungai di bagian tengah dan hilir.

Aliran sungai meander menggunakan ruang di kiri kanannya untuk meluapkan air, yang mengakibatkan genangan pada lahan pertanian dan perumahan penduduk.

Pada beberapa kelokan meander dengan tali arus yang kuat terdapat energi aliran yang besar dan secara terus menerus akan menggerus tebing sungai, menyebabkan stabilitas tebing melemah dan mengakibatkan tanggul jebol pada beberapa bagian.

Kelokan meander dengan tali arus yang kuat juga menghantam bangunan yang berada di dekat sungai.

Sebagian Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan yang dilanda banjir parah merupakan meander Sungai Lusi yang sangat ekstrem, sebagian besar kiri-kanan meander merupakan dataran rendah yang saat ini digunakan untuk lahan pertanian dan sebagian sudah berubah menjadi lahan terbangun.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
Pemerintah
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Pemerintah
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Pemerintah
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Swasta
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Swasta
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Pemerintah
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
LSM/Figur
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Swasta
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
Pemerintah
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Pemerintah
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
BUMN
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
LSM/Figur
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Pemerintah
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Pemerintah
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau