Hal yang sama juga terjadi di sebagian Kecamatan Toroh dan Geyer yang berbatasan dengan meander sungai.
Sementara itu, sebagian Kecamatan Godog dilewati Sungai Tuntang bagian hilir, dengan intensitas dan konsentrasi aliran yang tinggi akibat akumulasi limpasan permukaan dari bagian hulu, yang mengakibatkan banjir bandang.
Upaya mitigasi bencana dapat dilakukan dengan memanfaatkan data geospasial. Perpaduan data spasial peta rupabumi skala detail dan foto udara dapat digunakan untuk mengidentifikasi lokasi-lokasi rentan terhadap terjangan tali arus pada saat banjir, terutama pada kelokan meander yang diikuti dengan penyempitan reparian sungai karena desakan pemanfaatan lahan, dan pada daerah dengan gradien sungai yang besar yang mengakibatkan arus menjadi kuat.
Data dari hasil analisis tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk prioritas inspeksi kondisi tanggul-tanggul di sepanjang sungai.
Selain itu, jaring-jaring sungai, data garis kontur dan data tutupan lahan merupakan unsur-unsur yang ada pada peta rupabumi yang dapat digunakan untuk membantu evaluasi dan penentuan lokasi bendung dan kolam retensi untuk memperlambat laju aliran sungai menuju hilir dan menahan terjadinya debit puncak yang tinggi bersamaan pada beberapa alian sungai yang melewati daerah yang sama.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya