KOMPAS.com - Warga Negara Indonesia (WNI) di Australia, merayakan pesta demokrasi akbar, Pemilu 2024 dengan suka cita dan meriah.
Bahkan, di Sydney, WNI menggelar pesta rakyat, lengkap dengan bazaar yang menyajikan kuliner khas Nusantara.
Terdapat 15.606 Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Australia yang mencakup New South Wales (NSW), Queensland, dan South Australia.
Pemungutan suara serentak ini diadakan di tiga Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berbeda di ketiga negara bagian tersebut.
Di NSW, TPS didirikan di Maroubra Junction Public School (MJPS), sementara di Queensland, TPS berlokasi di Islamic College, Brisbane. Adapun di South Australia, pemungutan suara berlangsung di State Library of South Australia.
Baca juga: 16.810 Pemilih Babel Tersebar di Pulau-pulau, Logistik Pemilu Dikirim Malam Hari
Berbeda dari pemilu sebelumnya, kali ini pemungutan suara di NSW dilaksanakan di satu lokasi TPS yang luas, memungkinkan ribuan WNI hadir untuk menyalurkan hak suaranya.
Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Sydney, dengan dukungan berbagai organisasi masyarakat Indonesia, bertekad menjadikan Pemilu 2024 sebagai “Pesta Rakyat”.
Acara ini juga dimeriahkan dengan bazaar yang menyajikan aneka makanan dan minuman khas nusantara.
Meskipun cuaca mendung, antusiasme pemilih di NSW tetap tinggi, dengan antrian pemilih yang memadati gerbang MJPS sejak pukul 08.00 pagi.
Pemungutan suara berlangsung dari pukul 09:00 hingga 19:00, mencakup kategori Daftar Pemilih Tetap (DPT), Daftar Pemilih Tambahan (DPTb), dan Daftar Pemilih Khusus (DPK).
Menjelang penutupan TPS, kesepakatan antara Saksi Parpol, Paslon, dan Panwaslu menghasilkan perpanjangan waktu pemungutan suara karena antrian panjang pemilih DPTb dan DPK.
Pembukaan Tempat Pemungut Suara Luar Negeri (TPSLN) dihadiri oleh Konjen RI Sydney Vedi Kurnia Buana, Ketua PPLN Sydney Juliati Maria Umboh, Ketua Panwaslu Sydney Endi Dharma, Perwakilan Polri serta para saksi paslon dan parpol.
Total Daftar Pemilih Tetap (DPT) mencapai 14.126 orang, dengan tambahan surat suara cadangan sebesar dua persen dari total DPT, yang tersebar di tiga negara bagian NSW, Queensland, dan South Australia.
"Selain itu, terdapat 1.279 pemilih dalam DPTb dan DPK," ujar Juliati kepada Kompas.com, Senin (12/2/2024).
Di wilayah kerja PPLN Sydney, terdapat 24 TPS, dengan 18 TPS di NSW, 2 di Queensland, 2 di South Australia, dan 2 TPS Pos.
Menurut Juliati, tingkat partisipasi pemilih di NSW diperkirakan mencapai sekitar 40 persen dari total 10.076 DPT.
Pencapaian tersebut belum termasuk dengan daftar pemilih melalui Pos yang dikirimkan berjumlah 2.591 pemilih.
Sementara itu, di Queensland dan South Australia, terjadi peningkatan partisipasi yang signifikan.
Di Queensland, dari 910 DPT, tingkat partisipasi mencapai 93 persen yang menggunakan hak suaranya, dan di South Australia, dari 570 DPT, tingkat partisipasi mencapai 100 persen, dengan seluruh kertas suara terpakai.
Seorang WNI di Sydney, Merry, mengatakan, Pemilu tahun ini berbeda dari lima tahun sebelumnya karena semua kegiatan berpusat di satu lokasi.
"Saya bahkan bisa mampir ke bazar dan menikmati aneka kuliner Indonesia seperti sate maranggi, martabak, dan lainnya. Kinerja seluruh petugas Pemilu 2024 patut diapresiasi,” ujar Merry.
Pemilu 2024 ini tidak hanya menjadi ajang pesta demokrasi bagi WNI di Australia, tetapi juga menjadi momen kebersamaan dan perayaan budaya melalui kegiatan bazar kuliner, menambah semarak suasana pemilihan.
Sementara itu, proses pemungutan suara Pemilu 2024 di Queensland yang berlangsung di Islamic College of Brisbane, mencatatkan partisipasi yang tinggi dari WNI.
Aggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Sydney yang bertugas di Queensland Adi Nugroho mengungkapkan, antusiasme pemilih sudah terlihat sejak pagi hari di lokasi TPS.
Meskipun kepadatan pemilih berkurang pada siang hari, namun menjelang sore, sekitar pukul 4 sore, terjadi peningkatan jumlah pemilih yang datang.
Sebagian besar dari mereka adalah pemilih dalam kategori DPTb dan DPK yang belum terdaftar sebelumnya.
Meski terjadi peningkatan jumlah pemilih pada sore hari, PPLN Sydney berhasil mengatur situasi dengan menerapkan sistem antrian.
"Masyarakat juga patuh mengikuti aturan antrian, sehingga proses pemungutan suara berjalan dengan lancar dan tertib," ungkap Adi.
Di Queensland, jumlah DPT tercatat sebanyak 910 pemilih. Hingga penutupan TPS, total pemilih yang menggunakan hak suaranya mencapai sekitar 93 persen.
Angka ini merupakan agregat dari jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya di TPS, meliputi DPT, DPTb, dan DPK.
Kesuksesan pemungutan suara di Queensland ini menunjukkan tingginya kesadaran dan partisipasi politik masyarakat Indonesia di luar negeri, khususnya dalam Pemilu 2024.
Anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Sydney yang bertugas di Adelaide Faruq Ibnul Haqi melaporkan, kebanyakan masyarakat Indonesia hadir di TPS pada pagi dan sore hari.
Pada pagi hari, sebagian besar pemilih yang datang adalah mereka yang telah terdaftar sebagai DPT. Sementara itu, pada sore hari, kebanyakan adalah pemilih dari kategori DPTb dan DPK.
Menurut Faruq, partisipasi masyarakat Indonesia di Adelaide sangat mengesankan. Total surat suara yang tersedia di TPS Adelaide adalah 570 lembar, ditambah dengan 2 persen surat suara cadangan.
"Namun, jumlah tersebut ternyata tidak mencukupi karena tingginya partisipasi pemilih. Akibatnya, diperkirakan puluhan pemilih tidak dapat memberikan suara mereka karena kehabisan surat suara," tutur Faruq.
Pemilu 2024 di Adelaide mencatatkan penggunaan surat suara 100 persen, sebuah rekor baru dalam sejarah pemilihan di kota ini.
Antusiasme tinggi dari warga masyarakat Indonesia di Adelaide menunjukkan pentingnya partisipasi dalam proses demokrasi.
Baca juga: Pemilu 2024: Suara untuk Lingkungan Hidup
Faruq menambahkan, beberapa warga masyarakat rela melakukan perjalanan sekitar 3.5 jam dari tempat tinggal mereka untuk datang ke TPS.
Keberhasilan pemungutan suara di Adelaide ini menegaskan komitmen dan semangat demokrasi warga Indonesia di luar negeri, serta menjadi bukti nyata dari pentingnya setiap suara dalam menentukan arah masa depan bangsa.
Adapun penghitungan surat suara akan dilaksanakan di KJRI Sydney pada 14 Februari 2024 mendatang.
Penghitungan ini akan dilakukan serentak dengan proses penghitungan suara yang berlangsung di Indonesia.
Kesuksesan pemungutan suara di ketiga negara bagian ini menandai komitmen kuat warga negara Indonesia di luar negeri dalam berpartisipasi dalam proses demokrasi.
Penghitungan suara yang akan dilakukan di KJRI Sydney diharapkan dapat berlangsung dengan transparansi dan akurasi yang tinggi, sejalan dengan proses pemungutan suara yang telah berjalan dengan baik.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya