Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Jaga Kebersihan, Tangkal Diare Anak saat Musim Hujan

Kompas.com - 12/02/2024, 17:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Profesor Rini Sekartini menekankan pentingnya menjaga kebersihan guna mencegah diare pada anak.

Rini menyebutkan, seseorang mudah terjangkit diare karena lingkungan yang kotor serta buruknya kebersihan individu.

"Penularan diare sifatnya fekal oral, virus, bakteri dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi," ujar Rini sebagaimana dilansir Antara, Minggu (11/2/2024).

Baca juga: Dua Orang Utan Tumbuh Sehat di Kalbar, KHLK: Angin Segar Konservasi

Dia menambahkan, diare merupakan satu dari sejumlah penyakit yang sering muncul saat musim hujan, seperti demam berdarah dengue (DBD), influenza, dan leptospirosis.

Guna mencegah penyakit itu, maka perlu dilakukan sejumlah langkah seperti menjaga kebersihan anak serta orang yang mengasuhnya.

"Cuci tangan dengan benar, tujuh langkah cuci tangan. Usahakan dengan air yang mengalir," kata Rini.

Selain itu, anak dan pengasuhnya juga perlu mencuci tangan hingga bersih setelah buang air besar atau kecil.

Baca juga: Jaga Pola Hidup Sehat, Ini Batas Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak Harian

Bahan makanan juga harus dicuci seperti sayuran dengan air mengalir, dan makanan yang dihidangkan juga perlu dimasak hingga matang.

"Asupan nutrisi tetap perhatikan isi piring. Cukupi kebutuhan akan karbohidrat, protein lemak dan vitamin mineral," katanya.

Rini menyebutkan anak-anak juga harus dipenuhi asupan cairannya. Seperti bayi usia 0–6 bulan memerlukan cairan 700 mililiter (ml) per hari, bayi 7 – 12 bulan butuh cairan 800 ml per hari, anak 1–3 tahun memerlukan 1.300 ml per hari, dan anak 4–8 tahun butuh 1.700 ml per hari.

Baca juga: Air Bersih dan Sehat untuk Indonesia Emas

Dia melanjutkan, anak 9–13 tahun memerlukan 2.400 ml per hari pada laki-laki dan 2.100 ml per hari pada perempuan, serta anak 14-18 tahun memerlukan 3.300 ml per hari untuk laki-laki dan 2.300 ml per hari untuk perempuan.

"Cairan ini dapat berasal dari makanan maupun minuman. Cairan dari minuman dapat berasal dari air putih, susu, atau jus buah," ujarnya.

Selain itu, pemberian vitamin yang cukup, serta imunisasi juga diperlukan guna mencegah diare. "Rotavirus dapat diberikan pada bayi kurang dari 6 bulan," ujarnya.

Rini menambahkan, waktu tidur yang cukup juga perlu diperhatikan.

Baca juga: Semangat Sehat Mahija Hadirkan Layanan Kesehatan bagi Pekerja Informal Sampah Daur Ulang

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

COP16 Riyadh: Perusahaan Didesak Perkuat Investasi Kesehatan Lahan

COP16 Riyadh: Perusahaan Didesak Perkuat Investasi Kesehatan Lahan

Swasta
Pertanian Tak Berkelanjutan Sebabkan Degradasi Lahan, Arab Saudi Luncurkan Agenda Aksi Riyadh

Pertanian Tak Berkelanjutan Sebabkan Degradasi Lahan, Arab Saudi Luncurkan Agenda Aksi Riyadh

Pemerintah
Desa Sejahtera Astra Boja Farm Berhasil Ekspor Hasil Pertanian Organik

Desa Sejahtera Astra Boja Farm Berhasil Ekspor Hasil Pertanian Organik

Pemerintah
Desa Sejahtera Astra, Dukung Ekonomi Masyarakat yang Ramah Lingkungan

Desa Sejahtera Astra, Dukung Ekonomi Masyarakat yang Ramah Lingkungan

Swasta
Australia Berpotensi Jadi Pemimpin Dunia dalam Industri Besi Hijau

Australia Berpotensi Jadi Pemimpin Dunia dalam Industri Besi Hijau

Pemerintah
COP16 Riyadh: Kesehatan Tanah Jadi Cermin Kualitas Makanan

COP16 Riyadh: Kesehatan Tanah Jadi Cermin Kualitas Makanan

LSM/Figur
Di Forum Dunia, Petani Gurem Dapat Perhatian Serius

Di Forum Dunia, Petani Gurem Dapat Perhatian Serius

LSM/Figur
Hampir Semua Es Laut Arktik Diperkirakan Bisa Mencair pada Musim Panas 2027

Hampir Semua Es Laut Arktik Diperkirakan Bisa Mencair pada Musim Panas 2027

LSM/Figur
Bisakah Serangga Jadi Solusi Limbah Plastik Dunia?

Bisakah Serangga Jadi Solusi Limbah Plastik Dunia?

Pemerintah
Pegiat Lingkungan Raih Penghargaan Kehati Award 2024

Pegiat Lingkungan Raih Penghargaan Kehati Award 2024

LSM/Figur
Perubahan Iklim Bisa Rugikan Stadion FIFA hingga 800 Juta Dollar AS

Perubahan Iklim Bisa Rugikan Stadion FIFA hingga 800 Juta Dollar AS

Pemerintah
Pengelolaan Lahan dan Air Berkelanjutan Perlu Investasi Rp 4,8 Kuadriliun Per Tahun

Pengelolaan Lahan dan Air Berkelanjutan Perlu Investasi Rp 4,8 Kuadriliun Per Tahun

LSM/Figur
Tantangan Konservasi di Indonesia, Mulai dari Pendanaan hingga Kebakaran

Tantangan Konservasi di Indonesia, Mulai dari Pendanaan hingga Kebakaran

Pemerintah
42 Perusahaan Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2024

42 Perusahaan Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2024

Pemerintah
Anggaran Konservasi Turun Rp 300 Miliar dalam APBN 2025

Anggaran Konservasi Turun Rp 300 Miliar dalam APBN 2025

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau