KOMPAS.com - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Profesor Rini Sekartini menekankan pentingnya menjaga kebersihan guna mencegah diare pada anak.
Rini menyebutkan, seseorang mudah terjangkit diare karena lingkungan yang kotor serta buruknya kebersihan individu.
"Penularan diare sifatnya fekal oral, virus, bakteri dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi," ujar Rini sebagaimana dilansir Antara, Minggu (11/2/2024).
Baca juga: Dua Orang Utan Tumbuh Sehat di Kalbar, KHLK: Angin Segar Konservasi
Dia menambahkan, diare merupakan satu dari sejumlah penyakit yang sering muncul saat musim hujan, seperti demam berdarah dengue (DBD), influenza, dan leptospirosis.
Guna mencegah penyakit itu, maka perlu dilakukan sejumlah langkah seperti menjaga kebersihan anak serta orang yang mengasuhnya.
"Cuci tangan dengan benar, tujuh langkah cuci tangan. Usahakan dengan air yang mengalir," kata Rini.
Selain itu, anak dan pengasuhnya juga perlu mencuci tangan hingga bersih setelah buang air besar atau kecil.
Baca juga: Jaga Pola Hidup Sehat, Ini Batas Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak Harian
Bahan makanan juga harus dicuci seperti sayuran dengan air mengalir, dan makanan yang dihidangkan juga perlu dimasak hingga matang.
"Asupan nutrisi tetap perhatikan isi piring. Cukupi kebutuhan akan karbohidrat, protein lemak dan vitamin mineral," katanya.
Rini menyebutkan anak-anak juga harus dipenuhi asupan cairannya. Seperti bayi usia 0–6 bulan memerlukan cairan 700 mililiter (ml) per hari, bayi 7 – 12 bulan butuh cairan 800 ml per hari, anak 1–3 tahun memerlukan 1.300 ml per hari, dan anak 4–8 tahun butuh 1.700 ml per hari.
Baca juga: Air Bersih dan Sehat untuk Indonesia Emas
Dia melanjutkan, anak 9–13 tahun memerlukan 2.400 ml per hari pada laki-laki dan 2.100 ml per hari pada perempuan, serta anak 14-18 tahun memerlukan 3.300 ml per hari untuk laki-laki dan 2.300 ml per hari untuk perempuan.
"Cairan ini dapat berasal dari makanan maupun minuman. Cairan dari minuman dapat berasal dari air putih, susu, atau jus buah," ujarnya.
Selain itu, pemberian vitamin yang cukup, serta imunisasi juga diperlukan guna mencegah diare. "Rotavirus dapat diberikan pada bayi kurang dari 6 bulan," ujarnya.
Rini menambahkan, waktu tidur yang cukup juga perlu diperhatikan.
Baca juga: Semangat Sehat Mahija Hadirkan Layanan Kesehatan bagi Pekerja Informal Sampah Daur Ulang
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya