KOMPAS.com - Berbagai upaya praktik baik dalam penyusunan sanitasi sekolah perlu dikembangkan.
Hal tersebut disampaikan Koordinator Bidang Sanitasi Direktorat Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kementerian PPN/Bappenas Wahanudin Laisa dalam peluncuran Peta Jalan Sanitasi Sekolah 2024-2030 di Jakarta, Senin (26/2/2024).
"Terkait dengan isu bagaimana mendorong pemerintah daerah (pemda) berkolaborasi bahwa kita menyadari urusan sanitasi tidak bisa dilakukan oleh satu instansi," ujar Wahanudin, sebagaimana dilansir Antara.
Baca juga: 5 Dampak Sanitasi Buruk terhadap Kesehatan Balita
Wahanudin menuturkan upaya penyusunan sanitasi sekolah tidak bisa dikembangkan hanya oleh satu instansi, melainkan memerlukan kolaborasi dan sinergi dari berbagai pihak.
Dia menjelaskan, urusan menciptakan sanitasi sekolah yang baik memang merupakan tugas wajib pemda.
Akan tetapi, pemerintah pusat tidak bisa menyerahkan seluruhnya begitu saja mengingat masing-masing daerah memiliki tantangan tersendiri.
"Tidak bisa dibiarkan saja pemda itu melakukan ini karena banyak yang nasibnya tidak baik seperti kapasitas fiskal yang berbeda-beda dan soal pendanaan. Belum lagi pemda tidak tahu memulainya seperti apa," ujar Wahanudin.
Baca juga: 27 Juta Anak Tak Punya Akses Sanitasi Dasar di Sekolah, Ini Kepedulian WINGS
Menurut dia, kolaborasi dan koordinasi perencanaan sanitasi sekolah perlu dilakukan oleh berbagai pihak setiap tahunnya dan terhadap setiap program.
Pelibatannya mencakup stakeholder di tingkat pusat sampai pada kerja-kerja sanitasi sekolah di lokasi kegiatan.
Selain itu, sinergi dan konsolidasi juga harus terlaksana seperti advokasi kegiatan sanitasi kepada kepala daerah hingga menerapkan konsep sanitasi sekolah yang terintegrasi sehingga memperbesar peluang keberlanjutan.
Baca juga: Enam Remaja Beraksi, Bangun Akses Air Bersih dan Sanitasi Warga
Dia menambahkan, pengarusutamaan isu sanitasi sekolah ke dalam program atau kegiatan, baik di tingkat nasional maupun daerah, juga merupakan upaya penting.
Tak hanya itu, pengembangan manajemen pengetahuan juga penting terhadap data pokok pendidikan (dapodik) sebagai data acuan sanitasi yang valid dan reliabel serta analisa data yang tepat untuk penyusunan strategi sanitasi sekolah yang akurat.
“Seluruh kegiatan sanitasi sekolah harus terdokumentasi dengan baik,” kata Wahanudin.
Baca juga: Daftar Indikator Tujuan 6 SDGs Air Bersih dan Sanitasi Layak
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya