Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 dari 100 Rumah Tangga di Indonesia Tinggal di Rumah Sempit

Kompas.com - 26/02/2024, 17:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Masih ada rumah tangga di Indonesia yang tinggal di rumah dengan luas lantai di bawah standar minimal yang ditentukan alias tempat tinggal sempit.

Luas lantai rumah minimal diatur dalam Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kepmen Kimpraswil) Nomor 403/KPTS/M/2002 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat.

Dalam beleid tersebut, standar minimal kebutuhan ruang per orang yakni 7,2 meter persegi. Artinya, bila rumah dihuni empat orang, maka luas lantai minimal adalah 28,8 meter persegi.

Baca juga: 8 dari 100 Rumah Tangga Indonesia Hidup di Tempat Tinggal Kumuh

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Indikator Perumahan dan Kesehatan Lingkungan 2023, persentase rumah tangga yang tinggal di rumah dengan luasan lantai standar minimal adalah 93,53 persen.

Dengan demikian, masih ada 6,47 persen rumah tangga yang tinggal di rumah dengan luasan lantai di bawah standar minimal pada 2023.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Itu artinya, sekitar enam dari 100 rumah tangga di Indonesia menempati rumah dengan ukuran luas lantai di bawah minimal.

Potret tersebut tidak mengalami perbedaan yang siginifikan dibandingkan 2022.

Baca juga: Sepertiga Penduduk Indonesia Tinggal di Rumah Tak Layak Huni

Tahun 2022, persentase rumah tangga yang tinggal di rumah dengan luasan lantai standar minimal adalah 92,86 persen.

Itu berarti, pada 2022 ada 7,14 persen rumah tangga yang tinggal di rumah dengan luasan lantai di bawah standar minimal pada 2022.

Sementara itu, berdasarkan tempatnya, rumah tangga di desa lebih banyak yang tinggal di rumah dengan luas lantai standar dibandingkan rumah tangga di perkotaan.

Di pedesaan, rumah tangga yang tinggal di rumah dengan luas lantai di atas standar minimal persentasenya adalah 94,44 persen.

Baca juga: Ini 4 Kriteria Rumah Layak Huni Menurut Indikator SDGs

Sedangkan di perkotaan, rumah tangga yang tinggal di rumah dengan luas lantai di atas standar minimal persentasenya adalah 92,88 persen.

Persentase rumah tangga yang menempati rumah dengan luas lantai bawah standar minimal cenderung menurun seiring semakin tingginya pengeluaran.

2,22 persen masyarakat dengan status ekonomi tertinggi (kuintil 5) menempati rumah dengan ukuran luas lantai di bawah minimal.

Sementara itu, 12,27 persen masyarakat dengan status ekonomi terendah (kuintil 1) tinggal di rumah dengan ukuran luas lantai di bawah minimal.

Baca juga: Abah Jajang, Pemilik Rumah Surga di Cianjur Dapat Penghargaan Tokoh Lingkungan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Cegah Banjir di Jabodetabek, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca 24 Jam
Cegah Banjir di Jabodetabek, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca 24 Jam
Pemerintah
Lingkungan Kotor dan Banjir Picu Leptospirosis, Pakar: Ini Bukan Hanya Soal Tikus
Lingkungan Kotor dan Banjir Picu Leptospirosis, Pakar: Ini Bukan Hanya Soal Tikus
Swasta
Hijaukan Pesisir, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove di Probolinggo
Hijaukan Pesisir, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove di Probolinggo
BUMN
Kematian Lansia akibat Gelombang Panas Melonjak 85 Persen Sejak 1990-an
Kematian Lansia akibat Gelombang Panas Melonjak 85 Persen Sejak 1990-an
Pemerintah
Larangan Plastik Segera dan Serentak Hemat Uang 8 Triliun Dolar AS
Larangan Plastik Segera dan Serentak Hemat Uang 8 Triliun Dolar AS
Pemerintah
Digitalisasi Bisa Dorong Sistem Pangan Berkelanjutan
Digitalisasi Bisa Dorong Sistem Pangan Berkelanjutan
LSM/Figur
Lama Dilindungi Mitos, Bajing Albino Sangihe Kini Butuh Proteksi Tambahan
Lama Dilindungi Mitos, Bajing Albino Sangihe Kini Butuh Proteksi Tambahan
LSM/Figur
Melonjaknya Harga Minyak Bisa Percepat Transisi Energi Hijau Global
Melonjaknya Harga Minyak Bisa Percepat Transisi Energi Hijau Global
Pemerintah
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
Pemerintah
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
LSM/Figur
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Swasta
Cegah Banjir, Pemprov DKI Siagakan Pasukan Oranye untuk Angkut Sampah Sungai
Cegah Banjir, Pemprov DKI Siagakan Pasukan Oranye untuk Angkut Sampah Sungai
Pemerintah
Greenpeace: Hujan Juli Bukan Anomali, Tanda Krisis Iklim karena Energi Fosil
Greenpeace: Hujan Juli Bukan Anomali, Tanda Krisis Iklim karena Energi Fosil
Pemerintah
Anoa dan Babirusa Buktikan, Pulau Kecil Kunci Jaga Keanekaragaman
Anoa dan Babirusa Buktikan, Pulau Kecil Kunci Jaga Keanekaragaman
LSM/Figur
Triwulan I 2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Capai Rp 89,9 Triliun
Triwulan I 2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Capai Rp 89,9 Triliun
BUMN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau